Pemeriksaan kehamilan menggunakan ultrasonografi (USG) kian berkembang, mulai dari 2D, 3D, dan 4D. Hingga saat ini, USG yang paling terkini adalah USG 3 dimensi dan 4 dimensi. Bedanya, USG 3 dimensi menyajikan gambar diam dalam bentuk foto, sedangkan 4 dimensi menyajikan gambar bergerak dalam bentuk video. Hanya saja, pusat kesehatan masih sedikit yang menyediakan fasilitas USG 4 dimensi, sehingga yang paling banyak diminati adalah USG 3 dimensi. Pemeriksaan USG 2 dimensi juga sebenarnya masih sering digunakan, karena biayanya yang jauh lebih murah dan terjangkau.
Keunggulan USG 3 dimensi.
Sebelum mengenal USG 3 dimensi, pemeriksaan USG masih tersedia dalam 2 dimensi. Perbedaan pada keduanya terletak pada hasil gambar akhirnya, sedangkan untuk prosedurnya tetaplah sama. USG 2 dimensi menggunakan tranduser yang diletakkan di perut yang telah diberi gel khusus. Selain itu, bisa juga dimasukkan ke dalam vagina untuk mengirimkan gelombang suara ke seluruh tubuh Anda. Gelombang tersebut akan memantul dari organ-organ internal dan cairan ketuban di dalam rahim. Komputer akan mengubah pantulan ini menjadi gambar dalam bentuk penampang melintang atau dua dimensi janin pada layar.
Sementara, USG 3 dimensi akan mengambil beberapa gambar dua dimensi dari berbagai sudut, sehingga membentuk gambar tiga dimensi. Tidak hanya melihat tampilan profil wajah menggemaskan Si Kecil, USG 3 dimensi dapat membantu Anda melihat seluruh permukaan tubuh bayi dengan jelas, bahkan layaknya foto biasa.
Manfaat melakukan USG 3 dimensi.
USG 3 dimensi dapat mendeteksi adanya kelainan pada janin lebih dini, seperti sindrom Down atau bibir sumbing karena gambar jauh lebih tajam dan jelas. Menurut Michele Hakakha, MD dalam laman Parents menyatakan bahwa saat digunakan bersama dengan USG 2 dimensi, USG 3 dimensi dapat membantu membuat diagnosis awal terkait cacat bawaan, seperti bibir sumbing atau langit-langit sumbing, kelainan kraniofasial, dan cacat tabung saraf atau neural tube disease (NTD).
Selain itu, para bumil juga ingin melihat dengan jelas wajah bayi di dalam kandungan. Tentu hal ini telah menjadi daya tarik sendiri dari USG 3 dimensi. Sayangnya, sangat sulit mendapatkan hasil foto USG wajah bayi dengan jelas, karena bergantung dengan posisi bayi saat pemeriksaan. Jika Anda ingin melihat wajah bayi dengan jelas, maka bayi harus berada dalam posisi yang baik dan banyak cairan ketuban di sekitarnya.
Sementara itu, Anda mungkin
butuh waktu yang lebih lama atau lebih dari sekali pemeriksaan, sehingga
meningkatkan risiko bayi Anda sering terpapar. Bahkan, tidak sedikit pula hasil
USG 3 dimensi menakutkan, sehingga orang tua khawatir akan bentuk wajah
anaknya. Padahal, tidak ada masalah apapun terhadap kondisi anaknya selama
kehamilan. Oleh sebab itu, perlu juga memerhatikan waktu terbaik untuk melakukan
USG 3 dimensi agar hasil yang diharapkan dapat terwujud.
Lalu, kapan sebaiknya melakukan USG 3 dimensi?
Dikutip dari UT Southwestern Medical Center, apabila
ingin mendapatkan foto bayi saat hamil sebagai kenang-kenangan, maka lakukan
pemeriksaan USG 3 dimensi saat usia kehamilan antara 24 dan 28 minggu. Di usia
kehamilan tersebut, bayi sudah mulai berisi dan tidak tampak kurus. Tentunya,
jika hal ini didukung pula dengan terpenuhi kebutuhan gizi ibu hamil. Selain
itu, ada cairan yang cukup di sekitar bayi untuk memperoleh hasil foto yang
bagus.
Di sisi lain, usia kehamilan lebih
dari 32 minggu, cairan di sekitar wajah mungkin tidak banyak dan posisi bayi mulai
menekan rahim. Hal ini akan menyulitkan pemeriksaan USG 3 dimensi untuk
mendapatkan hasil foto yang bagus.
Catatan dari SehatQ
No comments: