Pemeriksaan TORCH untuk Ibu Hamil


TORCH merupakan tes yang dilakukan pada ibu hamil untuk mengecek apakah yang bersangkutan mengalami infeksi atau tidak. Bagi ibu hamil khususnya yang baru trimester pertama atau masa awal kehamilan, pemeriksaan TORCH sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya, apabila kemudian terdeteksi adanya infeksi tertentu, maka langkah pencegahan bisa segera diambil agar infeksi tak menular kepada si buah hati. 

Berbagai sumber menjelaskan, pemeriksaan TORCH ialah pemeriksaan darah kepada ibu hamil atau bayi yang baru lahir. Dalam rangkaian tes tersebut, terdapat beberapa infeksi yang bisa terdeteksi, seperti herpes, rubella, HIV, dan lain-lain sebagainya. 

Untuk informasi, tes TORCH bisa mendeteksi berbagai infeksi tersebut karena pemeriksaan yang berlangsung menyasar antibodi. Melalui pemeriksaan TORCH, ada dua antibodi yang dapat terlacak, yaitu imunoglobulin G dan imunoglobulin M. Imunoglobulin G merupakan antibodi yang bisa muncul ketika seseorang pernah mengalami infeksi sebelumnya dan kondisinya telah pilih. Sementara imunoglobulin M adalah antibodi nan bisa muncul ketika orang mengalami infeksi parah. 

Oleh karena itu, demi menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya, melakukan pemeriksaan TORCH menjadi hal penting dan tidak bisa diabaikan. Adapun bagi ibu hamil, beberapa infeksi yang bisa diketahui lewat serangkaian tes tersebut, yakni: 

1. Sitomegalovirus 

Sebagai informasi, sitomegalovirus merupakan virus nan masih punya hubungan dengan virus herpes. Jika tak segera ditangani, pada janin virus tersebut bisa mengakibatkan gangguan pendengaran, ganguan pada intelektualitas, dan epilepsi. 

2. Rubella 

Hasil pemeriksaan TORCH juga bisa digunakan untuk mendeteksi virus rubella. Adapun virus tersebut apabila menginfeksi janin, maka si jabang bayi bisa saja lahir disertai sama cacat lahir, seperti gangguan penglihatan, gangguan perkembangan, atau masalah jantung. 

3. Herpes simplex 

Bagi semua ibu hamil, pemeriksaan TORCH juga bermanfaat untuk mendeteksi apakah mengalami infeksi herpes simplex atau tidak. Pasalnya, apabila menderita virus tersebut dan tak mendapatkan penanganan sejak dini, maka virus itu bisa menular pada janin dan dapat membuat si buah hati mengalami kerusakan pada otaknya. Selain itu, jabang bayi yang tertular herpes simplex dapat pula mengalami kejang-kejang ketika sudah lahir dan gangguan pernapasan. 

4. Toksoplasmosis 

Pemeriksan TORCH bisa juga untuk mendeteksi infeksi toksoplasmosis. Apabila infeksi tersebut tertular pada janin, gejalanya memang tak bisa diketahui sejak dini. Akan tetapi, bayi yang lahir dengan infeksi tersebut baru mengalami gejalanya ketika sudah dewasa kelak. Untuk informasi tambahan, penyakit tersebut dapat dialami oleh ibu hamil karena memakan daging atau telur yang tak dimasak sampai matang. 

Perihal makanan ini, memang sangat dianjurkan para ibu hamil tidak makan makanan mentah atau makan makanan yang dimasak setengah matang. Hal itu karena makanan yang tak matang sepenuhnya berisiko mengandung bakteri yang tidak baik untuk kesehatan janin. 

Demikian penjelasan pemeriksaan TORCH untuk ibu hamil. Meskipun terdengar agak seram perihal infeksi yang bisa saja dialami, akan tetapi melakukan tes TORCH sangat perlu. Sebagaimana telah disampaikan di awal tulisan ini, pemeriksaan TORCH sesungguhnya bertujuan untuk melakukan pencegahan sejak dini pada janin, jika sang ibu mengalami infeksi penyakit yang telah disebutkan di atas. 

Akhir kata, semoga artikel pemeriksaan TORCH untuk ibu hamil ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Agar informasi yang diperoleh lebih detail, pembaca disarankan mencari lagi referensi lain atau langsung bertanya kepada dokter terkait. Terlepas dari itu, besar harapan semua ibu hamil selalu dalam keadaan sehat dan tidak mengalami infeksi virus apa pun.


Pemeriksaan TORCH untuk Ibu Hamil  Pemeriksaan TORCH untuk Ibu Hamil Reviewed by SehatQ on December 21, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.