Sebagian besar orang mengeluhkan masalah pada bagian pencernaan. Salah satu penyakit yang cukup umum adalah GERD atau gastoesophageal reflux disease. GERD merupakan penyakit asam lambung karena melemahnya stinger pada kerongkongan bagian bawah. Lemahnya stinger membuat makanan dan asam lambung menjadi mudah naik ke kerongkongan. Gejala penyakit GERD akan muncul berupa sulit menelan, sesak napas, mual, muntah, perut terasa begah terus, nyeri di bagian dada (heartburn), serta suit tidur. GERD berkepanjangan juga dapat berdampak pada tubuh, lho! Simak penjelasan lengkapnya.
Makanan yang harus dihindari
Makanan bisa menjadi salah satu penyebab utama pemicu kambuhnya GERD. Beberapa jenis makanan perlu dihindari seperti berikut ini.
Makanan pedas
Makanan pedas seperti sambal atau cabe segar perlu dihindari. Makanan pedas menjadi pemicu kambuhnya penyakit GERD. Makanan pedas yang dikonsumsi dapat memperlambat kerja sistem pencernaan dan memunculkan iritasi pada lapisan kerongkongan.
Makanan asam
Makanan asam perlu dihindari pada penderita penyakit GERD. Cakupan makanan asam tersebut adalah golongan buah citrus berupa lemon, jeruk, jeruk nipis, dan jeruk bali.
Makanan yang digoreng
Selain makanan pedas dan asam, Anda juga perlu menghindari makanan yang digoreng. Perbanyak konsumsi makanan rebus jika memang mengalami penyakit GERD. Makanan berkuah santan juga harus dihindari agar penyakitGERD tidak kambuh.
Makanan asin
Penderita GERD sebaiknya mengurangi konsumsi makanan asin. Rasa asin ternyata juga berperan dalam memicu naiknya asam lambung ke mulut.
Lain-lain
Makanan lainnya yang perlu dihindari meliputi coklat, keju, susu, kopi, teh, alkohol, dan soda. Makanan yang mengandung gas seperti kol, kobis, brokoli, dan jamur juga sebaiknya dihindari.
Dampak penyakit GERD
Dampak penyakit GERD yang tidak teratasi dengan baik akan terasa pada tubuh. Berikut ini beberapa dampak penyakit GERD yang mungkin muncul.
Pneumonia aspirasi
Pnemumonia aspirasi dapat terjadi ketika terdapat benda asing masuk ke dalam paru-paru, termasuk asam lambung. Produksi asam lambung berlebih yang naik ke kerongkongan sewaktu-waktu pada penderita GERD, dapat terhirup ke paru-paru. Gejala pneumonia aspirasi meliputi sesak napas, mengi, kelelahan, demam, kulit kebiruan, batuk, dan nyari dada.
Esofagitis
Esofagistis adalah radang pada area tenggorokan. Kondisi esofaistis terjadi sebagai dampak penyakit GERD. Gejala esofagitis di antaranya adalah maag, suara serak, sulit menelan, dan sakit tenggorokan.
Tukak esofagus
Esofagitis yang parah dapat menyebabkan tukak esofagus. Hal tersebut terjadi karena lapisan esofagus dirusak oleh GERD. Kondisi ini akan memunculkan sensasi terbakar di dada. Gejala yang munxul adalah nyeri saat menelan, mual, maag, gangguan pencernaan, dan feses berdarah.
Penyempitan esofagus
Penyempitan esofagus merupakan salah satu dapak penyakit GERD. Penyempitan esofagus ini memicu kesulitan menelan dan dada terasa sesak. Risiko tersedak ketika makan menjadi meningkat tajam akibat penyempitan esofagus.
Kanker esofagsu
Dampak penyakit GERD paling parah adalah kanker esofagus. Berbagai dampak penyakit GERD lain yang berhubungan dengan esofagus semakin parah kemudan memicu terjadinya kanker. Bagian tubuh yang terserang adalah bagian bawah keronkongan. Beberapa gejala kankeresofagus meliputi sulit menelan, nyeri dada, berat badan menurun, gangguan pencernaan hebat, heartburn parah, sert batuk.
Untuk mencegah agar dampak penyakit GERD tidak muncul, maka Anda harus terus menjalani pengobatan hingga sembuh. GERD juga dapat dipicu akibat stres sehingga Anda perlu belajar cara mengelola stres. Selain itu, pastikan Anda rutin berkonsultasi dengan dokter agar perkembangan penyembuhan penyakit GERD selalu terpantau.
No comments: