Nyeri Dada Saat Bernapas, Waspada Penyakit Pleuritis

Apakah Anda sering merasakan nyeri di paru-paru saat bernapas? Hati-hati, mungkin saja Anda mengalami pleuritis.


Pleuritis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput paru-paru atau pleura. Peradangan yang terjadi dapat berupa kondisi yang ringan, sampai membahayakan nyawa.

Seseorang yang mengalami pleuritis biasanya merasakan sakit yang tajam, menusuk, atau nyeri konstan di dada. Terlebih saat bernapas atau batuk. Hal tersebut terjadi karena pleura, yang terdiri dari dua lapisan, saling bergesekan akibat adanya peradangan sehingga timbul rasa nyeri.

Mengenal gejala pleuritis
Bukan hanya merasakan nyeri di dada, pleuritis juga muncul dengan berbagai tanda dan gejala lain. Salah satu yang sangat lazim dialami oleh para penderita pleuritis adalah adanya rasa nyeri yang menjalar ke bahu dan punggung.

Selain itu, penderita pleuritis juga kerap merasa sulit bernapas, mengalami batuk, demam, kedinginan, hingga mengalami penurunan berat badan.

Di antara dua lapisan pleura juga dapat muncul cairan, yang dapat bertambah dari waktu ke waktu, disebut efusi pleura. Saat cairan pleura semakin banyak, nyeri yang timbul akan sedikit berkurang, sebab gesekan antar selaput pleura juga berkurang dengan adanya cairan ini.

Namun, bukan berarti hal ini baik. Jumlah cairan yang banyak di dalam rongga pleura menekan paru-paru sampai paru-paru tidak dapat lagi mengembang, baik sebagian atau menyeluruh. Kondisi ini akan membuat penderita pleuritis semakin kesulitan bernapas, juga mungkin muncul batuk.

Cairan tersebut juga dapat terinfeksi dan menyebabkan terjadinya empiema. Bila kondisi ini terjadi, penderita mungkin akan mengalami demam.

Penyebab pleuritis
Ada banyak faktor yang dapat menimbulkan pleuritis. Sebagian besar orang mengalami peradangan pada paru-paru sebagai efek komplikasi dari penyakit lainnya. Anemia sel sabit misalnya, merupakan salah satu penyakit yang berpotensi menyebabkan pleuritis.

Beberapa penyakit autoimun juga dapat memicu terjadinya peradangan pada selaput paru ini, antara lain penyakit lupus dan rheumatoid arthritis.

Di samping bentuk komplikasi dengan penyakit bawaan atau autoimun, terjadinya infeksi juga merupakan salah satu faktor penyebab yang umum. Biasanya, terjadi infeksi virus pada paru-paru, lalu menyebar ke pleura atau selaput paru. Begitu juga dengan infeksi bakteri, seperti pneumonia dan TBC.

Tak hanya itu, luka dada yang menusuk rongga pleura, adanya tumor pleural, emboli paru, operasi jantung, kanker paru-paru atau kanker limfoma, hingga efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, dapat menjadi penyebab terjadinya pleuritis.

Faktor penyebab tersebut akan semakin besar potensinya untuk menyebabkan pleuritis pada orang dengan usia lebih dari 65 tahun. Mereka dengan kondisi medis khusus, seperti baru mengalami cedera dada atau baru saja menjalani operasi jantung, juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pleuritis.

Peradangan pada pleura ini tidak mudah untuk didiagnosis. Kadang penyakit ini diinterpretasikan sebagai penyakit lain. Apalagi dulu, pleuritis memang muncul sebagai komplikasi dari pneumonia bakteri. Kini, kasus serupa lebih dapat diatasi karena adanya antibiotik.

Pengobatan sedini mungkin untuk infeksi saluran napas dan bakteri memang dapat mencegah terjadinya pleuritis. Persoalannya, untuk dapat diatasi sedini mungkin, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Kapankah hal ini sebaiknya Anda lakukan?

Anda mungkin tidak akan tahu bahwa diri Anda sedang mengalami pleuritis. Akan tetapi, adanya kesulitan bernapas, rasa sakit yang intens di dada, hingga perubahan warna kulit menjadi biru merupakan tanda-tanda untuk segera mencari bantuan medis. 
Nyeri Dada Saat Bernapas, Waspada Penyakit Pleuritis Nyeri Dada Saat Bernapas, Waspada Penyakit Pleuritis Reviewed by Anonymous on July 08, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.