Menenangkan Diri dan Mengatasi Masalah Kecemasan dengan Terapi Hipnosis

Pernahkan Anda mendengar istilah hipnosis? Definisi dari hipnosis adalah metode pengobatan medis yang dilakukan untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi. Harapan setelah melakukan terapi ini adalah pasien dapat berpikir lebih positif, mengubah hal-hal negatif dari otak, seperti stres, rasa nyeri, hingga kecanduan. Anda dapat menjadi rileks dan tenang setelah menjalani hipnosis.

Hipnosis tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus sesuai standar keilmuan kode etik profesi psikologi. Tindakan hipnosis harus dilakukan oleh seorang terapis, yaitu psikolog atau psikiater. Terapis akan membawa pasien pada fase seimbang antara alam bawah sadar dengan alam sadarnya, kemudian memberikan sugesti yang ingin ditanamkan pada otak pasien. Sugesti ini diberikan secara berulang dan digambarkan secara jelas agar mudah dipahami pasien.

Alasan hipnosis perlu dilakukan

Ada banyak alasan kenapa hipnosis perlu dilakukan. Hipnosis dapat menjadi terapi yang efektif untuk mengatasi stres atau rasa cemas sebelum pasien menjalani pengobatan seperti operasi. Semakin rileks seorang pasien, maka ia akan memiliki ambang toleransi yang semakin besar pula terhadap rasa nyeri. Dengan begitu, motivasi diri dan performa pasien juga akan meningkat sebelum melakukan operasi.

Tidak hanya operasi, beberapa kondisi lain yang dapat dibantu dengan terapi hipnosis adalah seperti:

• Mengontrol rasa sakit yang diakibatkan luka bakar, proses persalinan, fibromyalgia, dan rasa sakit lainnya
• Mengurangi gejala ADHD
• Membantu pasien mengurangi gejala demensia
• Membantu memperbaiki gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, fobia, dan lainnya.
• Membantu mengatasi insomnia, kebiasaan merokok, mengompol, serta perilaku makan yang berlebihan

Jenis-jenis hipnosis

Terdapat beberapa jenis hipnosis yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Guided hypnosis

Pada guided hypnosis, terapi dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti rekaman suara atau musik untuk membantu pasien masuk dalam fase seimbang antara alam bawah sadar dengan alam sadarnya. 

2. Hipnoterapi

Jenis hipnosis yang paling sering dilakukan adalah hipnoterapi. Terapi ini dilakukan dengan pengulangan sugesti secara verbal sehingga dapat diterima oleh pasien. Hipnoterapi dilakukan untuk mengatasi berbagai macam gangguan seperti gangguan kecemasan, depresi, dan PTSD. Tindakan ini dapat dilakukan oleh psikolog atau psikiater.

3. Self hypnosis

Hipnosis yang dapat dilakukan sendiri adalah self hypnosis. Anda dapat memberikan sugesti positif kepada diri sendiri dengan berulang-ulang sehingga sugesti tersebut masuk kedalam pikiran dan diri menjadi lebih tenang. 

Prosedur menjalani hipnosis

Hal pertama yang dilakukan dalam hipnosis adalah pasien dapat menggunakan pakaian yang senyaman mungkin sehingga dapat menjadi lebih rileks. Kemudian, terapis akan menjelaskan prosedur yang akan dijalani dengan suara yang lembut serta nada yang menenangkan sehingga pasien akan mendapatkan gambaran lalu menjadi lebih nyaman dan tenang.

Tahap selanjutnya adalah pasien memasuki fase reseptif. Pada fase ini, terapis mulai memberikan sugesti yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan cara mencapai tujuan pasien. Terapis juga memberikan pasien sugesti untuk membayangkan dirinya setelah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

Pasien akan tetap sadar saat menjalani terapi ini dan mengingat kejadian selama prosedur berjalan.

Hasil setelah menjalani hipnosis

Setelah menjalani hipnosis, pasien akan lebih tenang dan mampu mengatasi rasa cemas, nyeri, dan stres yang dirasakan. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa tidak semua orang mudah untuk memasuki fase reseptif, sehingga efek dari hipnosis menjadi kurang maksimal. 

Pemecahan masalah tiap orang akan berbeda, sehingga dibutuhkan konsultasi terlebih dahulu sebelum menentukan terapi yang tepat pada masalah yang dialami. Jika Anda ingin menjalani hipnosis, pastikan prosedur ini dilakukan dengan ahlinya dan sesuai dengan kode etik profesi psikologi.