Biduran dapat menyerang siapa saja, tak peduli jenis kelamin atau bahkan umur kita. Makanya tak jarang kita temui bayi yang harus menderita lantaran biduran. Rasa gatal dan sensasi panas pastinya membuat bayi atau anak-anak rewel. Jika sudah demikian, orang tualah yang bingung mencari obat biduran.
Biduran,
urtikaria, atau kaligata meruapakan kondisi kesehatan dan/atau penyakit kulit
yang ditandai dengan ruam atau bentol-bentol di kulit, biasanya disertai dengan
warna kemerahan. Medis menjelaskan bentol, ruam, atau gejala biduran hadir
ketika tubuh melepaskan zat kimia yang disebut histamin.
Biduran
disebabkan oleh alergi. Adapun alergennya beragam, mulai dari makanan sampai
pengobatan, sengatan atau gigitan serangga hingga kondisi cuaca atau suhu. Biduran
dapat berlangsung dengan jangka waktu yang berbeda-beda.
Paling
singkat, reaksi alergi itu mungkin hanya terasa dalam beberapa jam. Namun,
bukan tidak mungkin situasi itu akan berlangsung hingga berhari-hari, mingguan,
bulanan, bahkan sampai tahunan.
Biduran
terbagi ke dalam dua bentuk, yang pertama adalah urtikaria akut. Ini adalah
urtikaria atau biduran yang paling sering timbul pada anak dan dapat menghilang
atau sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Beberapa
zat alergen atau keadaan yang dapat memicu terjadinya urtikaria akut adalah
infeksi virus seperti salesma atau flu, obat-obatan (pada seseorang yang alergi
terhadap obat tertentu), beberapa jenis makanan tertentu yang bisa menimbulkan
reaksi alergi, bahan-bahan dari lateks atau karet, gigitan dan/atau sengatan
serangga, suhu, maupun olahraga atau aktivitas fisik yang berlebihan.
Bentuk
kedua adalah urtikaria kronis. Seseorang dikatakan mengalami urtikaria bentuk
ini bila kondisi biduran yang dialaminya berlanjut sampai lebih dari enam
minggu hingga menahun. Pencetusnya bisa karena infeksi kronis (misalnya infeksi
saluran kencing, infeksi atau karies gigi, sinusitis), atau penyakit
autoimun.
Sayangnya,
penyebab urtikaria kronis biasanya sulit diketahui meskipun dengan melakukan
pemeriksaan uji alergen, seperti uji kulit alergi maupun pemeriksaan IgE
spesifik. Beruntung, urtikaria kronis jarang terjadi pada anak.
Jika
suatu waktu Anda mendapati anak atau bayi mengalami biduran, sebagai orang tua,
Anda harus mengambil langkah dan upaya pencegahan yang tepat. Ini akan
berdampak pada kondisi anak Anda kemudian.
Berikut
beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gejala yang terjadi
tanpa obat biduran:
·
Pertama, mandikan anak
bersih-bersih untuk mengurangi alergen yang mungkin masih tersisa. Sebaiknya
tetap gunakan air dingin dan jangan gunakan air hangat. Pasalnya, air dingin
atau suhu ruang memberikan efek lebih nyaman pada bentol dan gatal. Begitu juga
dengan kompres dingin. Anda juga dapat memberi losion yang mengandung Calamine
pada area bentol;
·
Kedua, hindari memakaikan
anak pakaian yang ketat di area-area yang bentol;
·
Ketiga, beri obat
antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan bentolnya bila anak rewel dan
resah karena merasa tidak nyaman.
Jika
langkah-langkah di atas sudah Anda lakukan, pastikan beberapa hal ini juga
turut serta dalam serangkaian upaya mengatasi biduran tersebut:
·
Pastikan si Kecil tidak
menggaruk area yang gatal;
·
Usahakan agar kulit bayi
atau anak Anda selalu dalam kondisi dingin;
·
Pastikan anak atau bayi
Anda tidak berkeringat lantaran dapat memperparah kondisinya.
Beberapa
langkah di atas mungkin efektif untuk mengatasi gejala tanpa obat biduran.
Namun, andai kondisi anak atau bayi Anda tak kunjung membaik, segeralah beri
mereka pertolongan medis. Kita tak pernah tahu ‘kan apa yang sebenarnya tengah
terjadi di dalam tubuhnya?
No comments: