Perbedaan Plano Test Sampel Darah dengan Pemeriksaan Urine

perbedaan plano test sampel darah dan urine

Plano test adalah jenis pemeriksaan untuk mengonfirmasi kehamilan dengan cara mendeteksi hormon kehamilan (human chorionic gonadotropin atau hCG). Hormon ini biasanya mulai terdeteksi pada hari ke-26 setelah terjadi pembuahan dan meningkat dengan drastis pada hari ke-30 hingga ke-60, tapi menurun di hari ke-100 hingga ke-130. Plano test bisa dilakukan di rumah dengan alat tes sederhana (testpack atau strip test), maupun di rumah sakit dengan mengambil sampel darah yang diperiksa di laboratorium. Apa perbedaan keduanya?

Plano test dengan pengambilan sampel darah

Plano test dengan sampel darah dilakukan untuk mengetahui kadar beta-hCG di dalam tubuh Anda. Lewat tes ini, hCG sudah bisa terdeteksi secepat-cepatnya 11 hari setelah pembuahan. Oleh karena itu, plano test jenis ini lebih cepat dan akurat untuk mendeteksi kehamilan dibanding dengan test pack. Plano test dengan sampel darah juga bisa mengetahui usia kehamilan, mendeteksi kondisi abnormal (misalnya kehamilan ektopik), potensi keguguran, hingga Sindrom Down pada janin. Jika Anda tidak hamil, kadar hCG seharusnya di bawah 10 mIU/mL. Apabila hCG menunjukkan nilai di bawah rata-rata, kemungkinan ada yang salah dengan perkiraan waktu konsepsi, potensi keguguran, hingga kehamilan ektopik.

Plano test dengan urine

Selain mengalir dalam darah, hormon hCG juga disekresikan lewat urine sehingga bisa terdeteksi menggunakan alat pemeriksaan plano test rumahan alias test pack. Alat plano test sederhana ini banyak dipilih oleh wanita karena praktis, murah, dan mudah digunakan. Agar hasil pemeriksaan kehamilan ini akurat, Anda harus mengikuti cara pakai yang tertera di kemasan test pack. Biasanya, cara pakai uji kehamilan ini adalah sebagai berikut:

  • Tampung sampel urine Anda di wadah
  • Masukkan stik plano test ke dalam sampel sampai tanda garis
  • Diamkan sebentar hingga urine meresap dan naik ke bagian atas test pack
  • Angkat stik plano test, kemudian baca hasilnya

Selalu ada risiko kesalahan hasil, baik itu dari plano test dengan urine maupun darah. Pada plano test darah misalnya, hasil Anda bisa menunjukkan positif semu maupun negatif semu kehamilan jika:

Sedang mengonsumsi obat yang mengandung hCG

Adanya kandungan obat ini di dalam darah dapat menaikkan kadar hCG Anda, meski tidak sedang hamil. Obat yang mengandung hCG misalnya obat fertilitas misalnya suntikan choriogonadotropin alfa

  • Tumor sel germinal

Tumor ini bisa bersifat jinak atau malah berkembang menjadi kanker, dan biasanya ditemukan pada organ reproduksi wanita.

  • Gangguan organ ptuitari

Organ ini bekerja dengan cara mensekresi hormon ke aliran darah Ptuitari menghasilkan hormon untuk reproduksi wanita seperti FSH dan LH dimana jika ia terganggu akan mempengaruhi kadar HCG.

Positif semu pada pemeriksaan dengan stik plano test memang jarang ditemui, tapi bisa saja terjadi karena alasan yang sama di atas. Kadar hCG juga biasanya masih tinggi saat Anda baru keguguran atau mengalami hamil anggur.

Berbeda dari pengambilan sampel darah, hasil plano test dengan alat rumahan ini hanya berupa tanda positif (atau dua garis) atau negatif. Jangan membaca hasil test pack yang sudah didiamkan lebih dari 3 menit, karena bisa menunjukkan positif semu.


Perbedaan Plano Test Sampel Darah dengan Pemeriksaan Urine Perbedaan Plano Test Sampel Darah dengan Pemeriksaan Urine Reviewed by SehatQ on October 01, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.