Ketika mengalami
kulit berjerawat, setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mengatasinya.
Bagi sebagian orang, salep jerawat menjadi pilihan yang tepat untuk mengobati
jerawat yang sedang meradang.
Saat ini, Anda
bisa mendapatkan salep secara bebas di apotek ataupun mini market. Akan
tetapi, sebelum membelinya, sebaiknya pahami dulu jenis-jenis kandungan yang
umumnya ada pada salep jerawat.
Kandungan-kandungan
dalam salep jerawat
Ketika memilih
untuk membeli salep, Anda perlu mengetahui kandungan aktif yang terdapat di
dalamnya. Beberapa kandungan mungkin dapat memicu efek negatif di kulit Anda,
misalnya gatal-gatal karena alergi.
Oleh sebab itu,
perhatikan setiap kandungan sebelum mengoleskan salep ke permukaan jerawat.
Beberapa jenis kandungan yang umumnya ditemukan dalam sebuah salep jerawat
antara lain:
·
Azelaic acid
Biasanya, azelaic acid digunakan sebagai salep yang diresepkan
secara khusus oleh dokter kulit. Kandungan ini bekerja dengan menyerang bakteri
penyebab jerawat. Selain itu, kandungan ini juga memicu pelepasan sel kulit
mati dan mengurangi peradangan.
Menurut penelitian, kandungan azelaic acid mungkin tidak cocok untuk
semua jenis kulit. Orang-orang dengan kondisi kulit sensitif cenderung tidak
cocok menggunakan kandungan ini.
Oleh sebab itu, jika Anda memiliki kulit sensitif, selalu konsultasikan
pemakaiannya dengan dokter Anda.
·
Antibiotik
Antibiotik merupakan sejenis obat yang mampu mengatasi infeksi bakteri.
Dengan antibiotik, jerawat yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat teratasi,
sehingga kemunculan jerawat pun akan berkurang.
Salep yang mengandung antibiotik terkadang dapat memicu efek samping
negatif berupa ketahanan terhadap bakteri. Apabila hal ini terjadi, tubuh Anda
akan semakin kebal terhadap antibiotik, sehingga bakteri penyebab jerawat
semakin sulit diatasi.
Oleh karena itu, penggunaan antibiotik dalam produk pengobatan jerawat
dibatasi hanya untuk pasien dengan kondisi jerawat yang sangat parah.
·
Salicylic acid
Kandungan yang satu ini sangat populer di kalangan penggemar skin care.
Salicylic acid banyak ditemukan di produk-produk kecantikan untuk
mengatasi masalah jerawat dan kulit berminyak.
Salicylic acid tergolong sebagai kandungan aktif yang mengatasi
jerawat dengan menembus pori-pori dan meredakan peradangan serta menyerap
minyak. Pori-pori yang bersih dapat mengatasi jerawat, tapi di satu sisi juga
memicu kulit mengalami kekeringan.
Karena efek samping tersebut, pemakaian produk dengan kandungan salicylic
acid sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering dan dikombinasikan dengan
produk pelembab.
·
Benzoyl peroxide
Sama seperti salicylic acid, benzoyl peroxide juga termasuk
sebagai kandungan aktif anti jerawat yang cukup populer. Kandungan ini
menyerang dan membunuh bakteri penyebab jerawat dan memperlambat produksi
minyak di wajah.
Tidak hanya itu, benzoyl peroxide mampu mengurangi peradangan dan
mempercepat proses regenerasi kulit. Alhasil produksi jerawat di wajah pun akan
semakin berkurang.
·
Retinoid
Retionid merupakan jenis obat yang merupakan turunan dari vitamin A.
Kandungan retinoid dalam salep jerawat mampu meningkatkan pergantian sel kulit
mati, menjaga pori-pori tidak tersumbat, serta mencegah komedo.
Biasanya, retinoid digunakan untuk mengobati jerawat dengan kondisi sedang
hingga parah. Apabila jerawat Anda cenderung ringan, sebaiknya jangan
menggunakan kandungan ini.
Selain itu, retinoid memiliki fungsi tambahan, yaitu sebagai anti penuaan.
Gejala-gejala penuaan yang muncul di kulit wajah Anda dapat teratasi dengan
pemakaian kandungan ini.
Itulah beberapa
kandungan yang umumnya dapat Anda temui dalam daftar komposisi salep jerawat.
Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap kandungan-kandungan tersebut
sebelum mulai memakainya.
No comments: