Obat psikedelik
merupakan halusinogen yang bisa menyebabkan perubahan persepsi, proses
kognitif, dan suasana hati. Obat jenis ini termasuk sebagai jenis obat-obatan
terlarang yang penggunaannya bisa membahayakan kesehatan.
Di beberapa
negara, psikedelik dipercaya mampu digunakan untuk mengatasi kesehatan mental.
Akan tetapi, hingga kini hal tersebut masih menjadi kontroversi. Belum ada
penelitian yang bisa memastikan bahwa penggunaan jenis psikedelik memang
benar-benar aman untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
Jenis-jenis
obat psikedelik
Pada dasarnya,
obat psikedelik bekerja dengan memberikan halusinasi, menciptakan sensasi
bahagia pada penggunanya. Sensasi yang ditimbulkan dapat berbeda-beda,
tergantung dengan harapan dari setiap orang saat menggunakannya.
Ada beberapa
jenis obat psikedelik yang terlarang, namun masih banyak beredar secara ilegal.
Jenis-jenis itu antara lain:
·
Lysergic Acid (LSD)
LSD atau asam lisergat adalah sejenis halusinogen yang dikembangkan dari jenis
jamur bernama ergot. Jamur ini tumbuh pada biji gandum kemudian disintesis
secara kimiawi menjadi obat psikedelik.
Di berbagai negara, LSD sudah banyak digunakan sejak bertahun-tahun yang
lalu di kalangan anak muda kelas menengah. Dulu, penggunaan LSD belum dianggap
sebagai penggunaan obat terlarang. Meski saat ini LSD dikategorikan sebagai
obat terlarang, masih banyak kelompok yang menggunakannya.
·
Dimethyltryptamine (DMT)
DMT merupakan jenis obat psikedelik yang sama populernya dengan LSD. DMT
berasal dari zat tumbuhan alami yang bisa ditemukan pada kulit kayu pohon dan
kacang-kacangan. Umumnya, tumbuhan ini lebih banyak ditemukan di wilayah
Amerika Tengah dan Selatan.
Dibandingkan dengan psikedelik lainnya, DMT memiliki efek yang paling singkat.
Umumnya, pengguna DMT hanya merasakan efek halusinasi selama kurang lebih satu
jam.
·
Magic Mushroom
Magic mushroom seringkali disebut juga dengan psilocybin. Psikedelik
jenis ini merupakan halusinogen alami yang didapat dari jenis jamur tertentu. Jamur
yang digunakan sebagai magic mushroom dapat ditemukan di alam liar di
seluruh dunia.
Dibandingkan dengan psikedelik lainnya, magic mushroom termasuk
psikedelik yang paling alami hingga bisa diperoleh secara gratis dari mana
saja. Akan tetapi, jamur ini memiliki resiko paling tinggi, bahkan bisa
menyebabkan kematian dalam penggunaan jangka panjang.
·
Ekstasi
Dibandingkan dengan jenis psikedelik lainnya, ekstasi termasuk jenis
halusinogen dengan efek yang paling kecil. Bahkan, obat ini jarang
dikategorikan sebagai jenis obat psikedelik.
Meski memiliki efek kecil, ekstasi tetap dapat menimbulkan halusinasi dan
delusi. Efek samping dari penggunaannya bisa berbahaya bagi kesehatan, seperti
membuat pengguna mudah kepanasan, dehidrasi, dan keracunan.
·
Peyote atau Mescalin
Mescalin merupakan zat halusinogen yang bisa ditemukan pada
tumbuhan kaktus. Di antara berbagai kaktus yang ada, kaktus jenis peyote
menjadi kaktus yang paling umum digunakan untuk psikedelik.
Mescalin pada peyote memiliki efek yang sangat mirip dengan LSD. Selain
itu, peyote juga cukup populer di kalangan pengguna psikedelik.
Bagaimana
cara kerja obat psikedelik?
Psikedelik
bekerja dengan menekan atau merangsang aktivitas neurotransmiter. Neurotrasmiter
sendiri merupakan senyawa kimia yang membawa sinyal pesan dari satu sel saraf
ke sel lainnya.
Setiap orang
mungkin merasakan efek yang berbeda saat menggunakan psikedelik. Efek dari
psikedelik tergantung pada suasana hati dan kondisi emosional sang pengguna
saat akan memakainya. Orang yang menggunakan psikedelik saat berpesta akan
merasakan halusinasi yang berbeda dengan orang yang menggunakannya setelah
kematian orang tua.
Obat psikedelik dapat menimbulkan halusinasi dan berdampak pada kesehatan jangka panjang. Oleh sebab itu, pemakaiannya sangat tidak dianjurkan dan termasuk dengan pemakaian obat terlarang.
No comments: