Bisakah perubahan cuaca yang tiba-tiba memicu penyakit tertentu atau mempengaruhi kesehatan Anda? Musim pancaroba atau perubahan musim baik dari musim panas ke musim hujan, atau sebaliknya sering kali membuat beberapa orang merasa kurang enak badan. Bahkan, bukan tidak mungkin peralihan cuaca seperti itu dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Faktanya, perubahan iklim bisa menjadi salah
satu faktor risiko yang dipertimbangkan dokter ketika menilai pasien untuk
kondisi penyakit tertentu. Perubahan cuaca pada dasarnya merupakan tantangan
bagi sistem kekebalan tubuh seorang manusia. Di mana tubuh kita terbiasa dengan
kondisi iklim tertentu, dan ketika berubah tubuh pun harus mencoba untuk
beradaptasi.
Sayangnya, terkadang tubuh kita banyak
mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri, sehingga dapat memicu berbagai
penyakit tertentu. Berikut beberapa kondisi kesehatan yang dipicu oleh musim
pancaroba.
·
Infeksi saluran pernapasan
Saat musim berubah, beberapa orang masih belum
berubah mengikuti musim tersebut. Misalnya saja saat peralihan dari musim panas
ke musim hujan, banyak orang yang masih mengenakan pakaian tipis atau tidak
cukup menghangatkan tubuh mereka, sehingga bisa dengan mudah terserang infeksi
saluran pernapasan atas atau flu. Dengan mengenakan pakaian yang cukup hangat
saat berada di luar rumah, akan melindungi Anda dari perubahan suhu tersebut.
Selain itu, Anda pun bisa terserang flu dan
batuk. Pasalnya, selama musim pancaroba virus influenza berkembang biak baik
dan menyerang siapapun orang dengan imunitas tubuh yang tidak baik. Gejala yang
muncul pun bisa membuat Anda sangat tidak nyaman, seperti batuk-batuk, hidung
tersumbat, hidung meler, serta demam. Perlu Anda perhatikan, virus flu ini
mudah sekali menular lewat percikan air liur saat Anda bersin atau batuk, jadi
pastikan untuk menggunakan masker saat Anda terserang flu.
·
Sakit kepala dan migrain
Penurunan tekanan udara yang terjadi selama
perubahan iklim dapat menyebabkan migrain hingga sakit kepala. Dalam sebuah penelitian, hampir dua pertiga
orang terkena migran ketika tekanan udara menurun, hal ini bisa diseababkan
karena efek reseptor yang sensitif mengakibatkan tekanan pada otak.
Pasalnya, baik angin ataupun paparan sinar
matahari selama 5-10 menit secara langsung telah terbukti bisa memicu migrain.
Selain itu, dehidrasi yang disebabkan oleh udara panas yang berlebihan dan
kelembaban yang tinggi bisa memicu migrain dan sakit kepala.
·
Mempengaruhi mood Anda
Peruabahan suasana hati ini umumnya menyerang
ketika memasuki musim penghujan. Di mana
suasana hati Anda menjadi lebih melow dan mudah berubah. Hal ini pun
bisa disebabkan karena kurangnya paparan sinar matahari di siang hari.
Cahaya merupakan salah satu faktor penting
dalam meningkatkan mood. Anda pun jadi lebih mudah stres, mengalami
kecemasan, hingga depresi. Untuk mengatasinya, Anda mungkin bisa sesekali
melihat ke taman dengan pemandangan hijau yang dapat meningkatkan suasana hati
dan menenangkan .
·
Nyeri sendi
Cuaca dingin sering kali menyebabkan kontraksi
pada otot, karingan ikat dan ligamen yang mengelilingi sendi, yang pada
dasaranya dapat menarik saraf. Pada saat musim pancaroba, peralihan ke musim
hujan lebih tepatnya membuat beberapa orang justru malas untuk berolahraga dan
melakukan latihan di luar rumah. Hal ini menyebabkan Anda hanya berdiam diri
dan bermalas-malasan di sofa atau tempat tidur.
Nah, untuk menghindari nyeri pada otot,
tetaplah lakukan olahraga atau latihan. Tetaplah bergerak meskipun di luar
rumah cuaca amat mendung. Olahraga tidak hanya membuat tubuh Anda terasa
hangat. Namun, dapat pula mengendurkan sendi yang kaku, membantu mencegah
penambahan berat badan yang juga dapat memberikan tekanan pada sendi.
·
Masalah kulit
Saat cuaca dingin, udara pun sedikit lembab.
Kondisi tersebut akan membuat masalah pada kulit, seperti kulit kering. Musim
pancaroba seperti ini, biasanya terdapat udara luar yang kering dan panas di
dalam ruangan yang dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembabannya dan menjadi
merah, kering hingga gatal.
Tidak hanya itu, kondisi kulit pun dapat
semakin buruk seperti, eksim dan psoriasis. Di sisi lain, suhu panas dan
matahari yang terlalu menyengat pun dapat memperburuk kondisi tersebut dengan
melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke kulit.
Anda dapat menggunakan humifider untuk
membuat ruangan tetap lembab, dan saat berada di luar ruangan jangan lupa untuk
menggunakan tabir surya, bahkan pada musim hujan sekalipun.
Musim pancaroba sering kali membuat beberapa orang harus mengantisipasi dengan mengonsumsi berbagai vitamin daya tahan tubuh serta melakukan gaya hidup sehat. Dengan begitu, tubuh akan lebih mudah berdaptasi dengan perubahan cuaca tersebut tanpa terkena penyakit. Jangan lupa juga untuk istirahat secara cukup.
No comments: