Oksitosin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon ini memberikan efek rileks pada tubuh dan mengurangi stres. Hormon oksitosin juga merangsang kelenjar di payudara untuk mengeluarkan dan mengalirkan ASI saat menyusui. Anda bisa melakukan beberapa cara meningkatkan hormon oksitosin ini.
Oksitosin juga dikenal dengan nama hormon cinta karena perannya yang penting dalam meningkatkan ikatan emosional, seperti ikatan ibu dan anak.
Sama seperti oksitosin, hormon prolaktin juga yang berasal kelenjar pituitari di otak. Jika hormon oksitosin berperan merangsang keluarnya air susu, hormon prolaktin merangsang kelenjar di payudara untuk tetap memproduksi ASI.
Cara meningkatkan produksi hormon oksitosin tidaklah sulit. Malah ada beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan kapan saja untuk merangsangnya keluar, yaitu
Pijat payudara dengan lembut
Cari waktu luang untuk rileks
Bermain dengan bayi Anda (melihat fotonya saat sedang tidak bersama juga bisa menjadi cara alternatif)
Memeluk bayi dekat ke dada
Mandi air hangat atau usap air hangat ke payudara
Olahraga ringan
Cara merangsang hormon prolaktin juga tidak susah. Anda dapat merangsang keluarnya hormon prolaktin dengan menyusui atau memompa ASI tiap dua atau tiga jam sekali. Cara akan membuat otak mengirimkan sinyal pada kelenjar payudara untuk kembali memproduksi ASI.
Untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil, banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperbanyak ASI, yaitu
Berikan ASI terus-menerus
Pada beberapa minggu pertama kelahiran Si Kecil, jadwal pemberian ASI mungkin belum bisa teratur. Meski begitu, berikanlah ASI kapan pun bayi membutuhkannya. Anda dapat memberi ASI kira-kira 2 atau 3 jam sekali, sebab bayi yang baru lahir biasanya minum ASI sebanyak 8–12 kali dalam sehari. Jika bayi tertidur, maka tidak perlu membangunkan anak, meskipun pemberian ASI terakhir sudah lebih dari 2 jam.
Istirahat yang cukup
Istirahat penting untuk menjaga kestabilan produksi ASI. Aturlah jadwal tidur Anda. Misalnya, jika bayi sedang tidur, Anda dianjurkan untuk ikut tidur bersama. Beristirahat pun bisa dilakukan sambil bersantai bersama bayi atau mengurangi kegiatan di luar rumah. Selain itu, hindari rokok dan minuman beralkohol karena dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI.
Hindari cemas
Anda tidak perlu cemas kekurangan ASI. Selama Anda sehat secara fisik maupun mental dan mengonsumsi makanan sehat, Anda tetap dapat memproduksi ASI. Begitu juga dengan kondisi bayi. Selama bayi baik-baik saja, dia akan terus mengonsumsi ASI.
Mengelola stres
Selama masa menyusui, usahakan untuk mengelola stres dengan baik. Stres mungkin tidak mengurangi produksi ASI, tapi diduga dapat menghambat proses keluarnya ASI. Mintalah bantuan pasangan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Atau bila perlu, mintalah bantuan anggota keluarga yang lain dalam merawat bayi. Semua ini untuk meringankan beban Anda agar dapat menyusui dengan tenang.
Saling berbagi dengan ibu menyusui lainnya
Bertemu atau bertukar pengalaman dengan sesama ibu menyusui dapat membantu Anda berbagi masalah maupun kondisi yang sedang Anda alami. Anda bisa bertukar berbagai hal, mulai dari cara memperbanyak ASI, bahkan saling memberi semangat agar berhasil memberi ASI eksklusif untuk bayi.
Konsumsi makanan sehat
Nutrisi pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan disalurkan kepada bayi melalui ASI. Oleh karena itu, selama masa menyusui secara eksklusif, Anda memerlukan tambahan asupan energi sebesar 330 kilokalori per hari. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung
Serat, diperoleh dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan sereal
Protein, didapatkan dari ikan, telur, daging, dan kacang-kacangan
Karbohirat kompleks, misalnya dari nasi, kentang, pasta, dan roti gandum utuh
Kalsium dari susu dan produk olahannya, seperti keju atau yoghurt
Itulah 6 cara yang bisa Anda lakukan sebagai cara meningkatkan hormon oksitosin guna memperlancar ASI untuk si kecil. Anda pun bisa melakukan konsultasi secara daring bersama SehatQ untuk menentukan cara lain agar hormon oksitosin semakin meningkat.
No comments: