Mengenal Penyebab Perlengketan Usus

 

Perlengketan usus merupakan kondisi dimana permukaan organ dan dinding perut saling melekat. Perlengketan tersebut bisa menekuk, memelintir, menekan atau menarik usus dan organ lainnya di perut sehingga bisa menyebabkan komplikasi seperti penyumbatan usus. Pada kondisi normal, keduanya memiliki tekstur yang licin dan dapat bergerak bebas saat Anda bergerak. Ketika perlengketan terjadi maka usus tidak lagi dapat bergerak bebas karena melekat satu sama lain atau pada dinding perut dan organ lainnya.

Di tempat terjadinya perlengketan, usus dapat terpelintir dengan sendirinya, dan lilitan tersebut dapat menghalangi suplai darah. Penyakit ini bersifat kronis yang jika tidak ditangani dengan tepat dapat mengganggu aktivitas dan mengubah hidup penderitanya.

Penyebab Perlengketan Usus

Perlengketan usus sering terjadi setelah melakukan operasi perut. Karena organ perut mengalami pergeseran sementara saat operasi. Pada beberapa orang, hal ini merangsang pembentukan jaringan parut. Namun perlengketan usus juga bisa terbentuk karena tanpa adanya operasi seperti peradangan seperti peradangan pada organ perut atau peritonitis, kolesistitis, TBC usus atau penyakit crohn.

Penyebab lain dari peradangan dan jaringan parut meliputi:

• Benda asing (seperti kain kasa) yang tertinggal di dalam perut pada saat operasi.

• Pendarahan ke dalam rongga peritoneum.

• Kondisi ginekologi (misalnya, penyakit radang panggul).

Selain itu penyakit berikut juga meningkatkan risiko terkena perlengketan perut yaitu:

• Penyakit crohn

• Penyakit divertikular

• Endometriosis

• Peritonitis

• Terapi radiasi

• Pengobatan kanker

Gejala Perlengketan Usus

Kebanyakan kasus perlengketan usus tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun perlengketan perut yang menyebabkan usus terpelintir bisa menyebabkan obstruksi usus kecil yang terjadi setelah atau bahkan bertahun-tahun setelah operasi.

Obstruksi usus kecil bisa membuat makanan, udara, cairan dan limbah tidak dapat melewatinya sehingga Anda dapat merasakan gejala seperti:

• Sakit perut atau kram setelah makan

• Kembung

• Rasa tidak nyaman di perut seperti kram

• Pengurangan jumlah gas atau tinja

• Mual dan muntah

Faktor Risiko Terkena Perlekatan Usus

Orang yang pernah menjalani operasi perut lebih berisiko memiliki perlengketan usus. Di antara orang-orang yang telah menjalani operasi perut, perlengketan dan komplikasi dapat terjadi pada orang yang menjalani operasi perut darurat dan menjalani operasi panggul atau operasi yang melibatkan saluran pencernaan bagian bawah, termasuk usus besar dan rektum.

Komplikasi Perlekatan Usus

Perlekatan usus bisa menyebabkan sejumlah komplikasi yang meliputi:

1. Obstruksi usus

 Obstruksi usus terjadi ketika usus kecil atau besar mengalami penyumbatan. Penyumbatan tersebut bisa sebagian atau total yang mencegah makanan, cairan, udara, tinja bergerak melalui usus. Perlengketan perut adalah penyebab umum dari obstruksi usus kecil yang menimbulkan gejala seperti:

• Kembung

• Sakit perut

• Nafsu makan menurun

• Mual dan muntah

• Sembelit atau diare

• Kram perut

• Pembengkakan perut

• Sulit mengeluarkan gas

Obstruksi usus dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ke bagian usus yang mengakibatkan infeksi, sepsis hingga kematian.

• Infertilitas

Pada wanita, perlengketan di panggul atau di dalam rahim dapat menekan atau memblokir bagian dari sistem reproduksi sehingga dapat menyebabkan kemandulan.

Diagnosis dan Pengobatan Perlengketan Usus

Dokter akan melakukan pengecekan riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes darah, tes pencitraan dan dalam beberapa kasus dokter juga akan melakukan pembedahan untuk mendiagnosis perlengketan usus.

Jika perlengketan usus menyebabkan komplikasi atau gejala, maka dokter akan melakukan tindakan laparoskopi. Karena pembedahan dapat berisiko menyebabkan terbentuknya perlengketan baru.

Dan jika perlengketan usus menyebabkan obstruksi usus, maka dokter akan melakukan operasi darurat guna melepaskan perlengketan dan menghilangkan obstruksi usus.