Di masa pandemi seperti ini, hampir semua orang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan mereka dengan cara menjaga kebersihan diri maupun sekitar. Salah satunya adalah dengan menggunakan sabun antiseptik dan antibakteri, baik untuk cuci tangan maupun mandi.
Namun, apakah sabun antiseptik aman jika digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak? Jadi, pada kesempatan kali ini kami akan membahas bagaimana penggunaan sabun antiseptik untuk anak. Berikut penjelasannya!
Apa itu antiseptik?
Antiseptik adalah bahan kimia yang digunakan orang untuk kulit. Mereka dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang hidup di kulit, pada luka, dan di selaput lendir. Berbagai jenis antiseptik hadir dalam berbagai variasi biaya, efektivitas, penggunaan, dan potensi efek samping.
Petugas kesehatan sering menggunakan antiseptik sebelum melakukan prosedur medis, seperti pengambilan darah atau operasi. Antiseptik juga tersedia bebas untuk membersihkan dan mengobati luka ringan. Beberapa pun cocok sebagai sabun antiseptik.
Sabun antiseptik untuk bayi, amankah?
Penggunaan sabun antiseptik untuk membersihkan kuman atau virus, tentu sangat baik untuk siapa pun, terlebih lagi di masa pandemi corona seperti ini. Di mana hampir semua orang sangat peduli terhadap kebersihan tangan dan tubuh mereka. Namun, bagaimana dengan penggunaan sabun antiseptik bagi bayi, amankah?
Food and Drug Administration (FDA), telah menyatakan keprihatinannya tentang fungsi triclosan yang merupakan bahan pembunuh kuman yang ditemukan di lebih dari 70 persen pencuci tubuh antibakteri dan sabun cair yang digunakan untuk mandi dan membersihkan peralatan dapur.
Singkatnya, triclosan yang menimbulkan kekhawatiran atas efek samping yang negatif, maka penelitian mengatakan bahwa triclosan tidak aman untuk digunakan. Dari hasil penelitian mereka menemukan bahwa triclosan dapat menyebabkan kemandulan dan pubertas dini.
Sabun antibakteri
Sabun antibakteri atau kadang disebut sabun antimikroba atau antiseptik mengandung bahan kimia tertentu yang tidak ditemukan pada sabun biasa. Bahan-bahan tersebut ditambahkan ke banyak produk konsumen dengan tujuan mengurangi atau mencegah infeksi bakteri.
Banyak sabun cair berlabel antibakteri mengandung triclosan. Triclosan menunjukkan dapat mengubah cara kerja beberapa hormon dalam tubuh dan menimbulkan kekhawatiran potensial untuk efek penggunaan pada manusia. Jadi, jika Anda menggunakan sabun antiseptik karena Anda pikir produk tersebut melindungi Anda lebih dari sabun cair lainnya, itu tidak benar.
Kandungan triclosan dan masalah kesehatan
Triclosan dapat ditemukan di banyak tempat untuk saat ini. Hal ini banyak terdapat pada beberapa produk konsumen, seperti pakaian, peralatan dapur, furniture, dan mainan (untuk mencegah kontaminasi bakteri).
Karena itu, paparan jangka panjang orang terhadap triclosan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, meningkatkan kekhawatiran tentang potensi risiko yagn terkait dengan penggunaan bahan ini seumur hidup.
Selain itu, laboratorium telah meningkatkan kemungkinan bahwa triclosan berkontribusi membuat bakteri resisten terhadap antibiotik. Beberapa data menunjukkan resistensi ini mungkin berdampak signifikan pada keefektifan perawatan medis, seperti antibiotik.
Jadi, jika Anda ingin menggunakan sabun antiseptik untuk bayi Anda yang alergi, ada baiknya untuk menggunakan sabun khusus bayi yang hypoallergenic yang memiliki kandungan untuk kulit alergi dan aman untuk digunakan. Atau, jika bayi memiliki kulit sensitif yang parah, disarankan untuk mengonsultasikan hal tersebut pada dokter Anda. Hal ini dikarenakan kulit bayi masih sangat sensitif untuk mencoba menggunakan sabun antiseptik dan sabun jenis lainnya.
No comments: