Paru-paru memiliki peranan sangat penting bagi tubuh. Apabila terdapat gangguan atau kerusakan, maka kebutuhan oksigen dalam tubuh akan terganggu. Begitu pula dengan pembuangan karbondioksida. Oleh karena itu, diperlukan penanganan khusus bagi pasien melalui pemeriksaan dan perawatan khusus dokter paru.
Penyakit yang ditangani dokter paru
Dokter paru atau dokter spesialis pulmonologi memiliki gelar Sp.P. Seperti namanya, dokter paru berfokus pada sistem pernapasan pasien meliputi area mulut dan hidung, sinus, tenggorokan, kerongkongan, tabung bronkial, paru-paru termasuk bronkiolus dan alveolus, serta diafragma. Berikut ini berbagai penyakit yang ditangani dokter paru berkaitan dengan area pernapasan terebut:
Asma- penyakit kronis yang dapat kambuh sewaktu-waktu ditandai dengan sesak napas, napas pendek, batuk, serta mengi
Bronkiektasis- kerusakan permanen akibat pelebaran pada bronkus dan saluran pernapasan
Bronkitis- inflamasi kronis atau akut di saluran pernapasan karena infeksi
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)- peradangan paru-paru jangka panjang
Fibrosis kistik- kelainan bawaan sejak lahir yang ditandai dengan produksi lendir berlebihan di paru-paru dan saluran pencernaan
Penyakit paru interstisial- beberapa jenis kelainan paru yang menyebabkan jaringan parut, biasanya disebabkan paparan racun atau kondisi autoimun
Kanker paru-paru- sel ganas terbentuk dan menyebar luas di paru-paru
Penyakit paru okupasional- disebabkan penderita menghirup zat iritan, sepert debu, bahan kimia, atau asap secara berlebihan
Efusi pleura- penumpukan cairan di antara selaput paru-paru (pleura), biasanya paling sering disebabkan gagal kantung atau peradangan paru-paru
Pneumonia- infeksi alveoli di salah satu sisi paru-paru atau keduanya berisi cairan atau bahkan nanah
Pneumothorax- udara terkumpul di selaput paru-paru
Emboli paru-paru- kondisi dimana satu atau lebih arteri di paru-paru tersumbat oleh pembekuan darah
Hipertensi paru-paru- tekanan darah tinggi yang disebabkan penyumbatan atau penyempitan arteri di paru-paru
Paru-paru rheumatoid- penyakit autoimun rheumatoid arthritis yang menyerang paru-paru dan menyebabkan peradangan, fibrosis, dan efusi pleura
Sarkoidosis- peradangan yang belum diketahui penyebabnya ditandai dengan pembentukan granuloma di paru-paru dan organ lain
Sleep apnea- gangguan tidur yang berisiko menyebabkan napas berhenti spontan
Tension pneumothorax- penumpukan udara di rongga dada disebabkan luka robekan paru-paru
Tuberkulosis (TBC)- penyakit infeksi karena Myobacterium tuberculosis
Pada akhir 2019 muncul penyakit paru-paru yang menyebabkan pandemi di seluruh dunia disebabkan virus Covid-19. Penyakit ini ditandai dengan kehilangan kemampuan merasa dan mencium bau sementara waktu, sakit tenggorokan, flu, demam, batuk, hingga sesak napas.
Tes yang melibatkan diagnosis dokter paru
Beberapa jenis tes perlu dilakukan agar dokter paru dapat mendiagnosis atau memantau perkembangan penyakit. Berikut ini beberapa tes penyakit paru-paru:
Tes darah- mengetahui level oksigen dan zat lain di dalam darah
Bronkoskopi- kamera yang diletakkan melalui tabung kecil kemudian dimasukkan ke dalam saluran pernapasan untuk mengetahui gangguan yang terjadi
Sinar X- radiasi elektromagnetik tingkat rendah yang memindai paru-paru
CT scan- bentuk sinar X yang lebih kuat dengan hasil gambar yang lebih jelas
Spirometri- mengetahui fungsi paru-paru dengan cara mengukur kapasitasnya
Biasanya pasien mendapatkan rujukan dari dokter primer untuk menemui dokter jantung berkaitan dengan kondisinya yang harus ditangani oleh dokter spesialis.
Apabila pasien merupakan penerima asuransi, pastikan jika tempat rujukan dokter paru tersebut menerima pasien asuransi. Sebelum bertemu, siapkan riwayat kesehatan, hasil laboratorium, atau hasil pencitraan paru-paru. Jangan lupa untuk mengajukan pertanyaan sedatail mungkin sehubungan dengan keluahan yang diderita pasien.
No comments: