Kelezatan hidangan Indonesia berasal dari rempahnya yang melimpah. Banyak yang belum mengetahui, beberapa rempah khas Indonesia justru dikategorikan sebagai makanan beracun dan dapat menyebabkan efek samping serius.
Untuk berjaga-jaga, berikut akan kami bahas dengan tuntas efek beracun pada jenis bumbu penyedap yang banyak dikonsumsi.
3 rempah ini belum tentu aman
Bagi orang yang menyukai cita rasa kuat, bumbu penyedap adalah hal yang wajib. Berikut rempah beracun yang sering kita temui:
Bawang putih
Hampir semua hidangan Indonesia menggunakan bawang putih, maka bisa dikatakan semua orang menyukai bawang putih meski tidak mengonsumsinya secara langsung.
Bawang putih mengandung senyawa yang disebut dengan allicin. Senyawa ini membuat bawang putih memiliki aroma dan rasa yang kuat. Karena itu pula bawang putih menjadi salah satu kunci penting kelezatan masakan.
Selain berguna sebagai bumbu penyedap, bawang putih juga diklaim memiliki manfaat kesehatan antara lain:
Menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)
Menurunkan kadar kolesterol darah
Memiliki efek antimikroba alami terhadap bakteri, virus, jamur, dan parasit penyebab penyakit
Mengatasi pengerasan arteri (aterosklerosis)
Menurunkan kadar gula darah
Mengatasi hiperlipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah)
Mencegah kanker prostat
Mengatasi berbagai masalah kulit yang disebabkan jamur seperti kurap, kutu air, dan gatal di selangkangan (jock itch)
Sayangnya manfaat tersebut tak akan didapat jika Anda mengonsumsi terlalu banyak bawang putih. Mengonsumsi bawang putih dalam jumlah banyak dapat menyebabkan bau mulut, sensasi terbakar di mulut atau perut, mulas, mual, dan diare. Bawang putih juga dapat meningkatkan risiko pendarahan, asma, dan reaksi alergi lainnya.
Bawang putih merupakan makanan beracun bagi ibu hamil dan menyusui karena meningkatkan risiko lahir mati dan perubahan perilaku menyusu pada bayi.
Bawang putih juga merupakan zat rubefacient yang menghasilkan iritasi pada kulit ketika dioleskan. Ditambah lagi bawang putih dipecaya mengandung zat beracun yang dapat menembus otak, meski dibutuhkan penelitian mendalam mengenai hal ini.
Pala
Pala merupakan salah satu makanan beracun di dunia. Pala umum ditambahkan dalam hidangan manis ataupun gurih. Untuk mengubahnya menjadi bumbu penyedap, buah pala akan dikeringkan lalu ditumbuk.
Pala diklaim efektif mengatasi gangguan perut seperti mual, diare, dan terkadang dimasukkan dalam perawatan tambahan untuk kanker. Namun perlu diketahui belum ada penelitian yang mempelajari interaksi pala dengan perawatan medis lainnya, sehingga menjadikan pala sebagai perawatan tambahan mungkin akan membahayakan.
Selain itu pala mengadung zat yang disebut miristisin (myristicin), senyawa yang dapat menyebabkan halusinasi, pusing, mual, dan efek memabukkan lainnya. Efek tersebut dapat bertahan selama beberapa jam, dan jika digunakan dalam jumlah besar dapat menyebabkan kegagalan organ.
Sebenarnya miristisin ditemukan di sejumlah rempah-rempah dan tamanan lainnya, tapi tak ada yang memiliki jumlah setinggi pala.
Meski efek pala belum banyak diteliti dan kasus keracunan pala sangat jarang terjadi, Anda tetap harus berhati-hati dalam mengonsumsi pala, yaitu maksimal satu sendok teh per orang. Wanita hamil juga harus menghindari pala karena berisiko mengalami cacat lahir atau keguguran.
Cabai
Senyawa pedas pada cabai disebut dengan capsaicin, yang juga ditemukan pada paprika. Banyak orang menyukai makanan pedas karena sensasi yang dihasilkan. Itu juga disebut dapat membantu melepas stres.
Beberapa penelitian juga telah membuktikan manfaat kesehatan dari capsaicin seperti menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan menjaga kesehatan kardiovaskular. Namun mengonsumsi capsaicin dalam jumlah banyak dapat memicu respon peradangan pada bibir, lidah, dan tenggorokan.
Jika menyentuh mata atau area kulit yang rusak, capsaicin dapat mengiritasi. Maka dari itu Anda harus berhati-hati ketika mengolah atau mengonsumsi cabai dan sumber capsaicin lainnya.
Catatan
Makanan beracun tak selalu berarti makanan tersebut mengandung senyawa beracun. Kadang efeknya yang mematikan dapat membuat sebuah makanan disebut beracun, sehingga konsumsinya perlu dihindari.
No comments: