Memar di tubuh akan terasa mengganggu, terlebih jika timbul dalam bentuk benjolan (nodul) dan terasa sakit jika ditekan. Dalam istilah medis kondisi itu disebut dengan erythema nodosum. Benjolan memar ini terjadi karena peradangan pada lapisan lemak di bawah kulit dan lebih sering ditemukan pada betis.
Erythema nodosum bisa hilang dengan sendirinya dalam tiga sampai enam minggu. Namun bila dalam waktu tersebut tak kunjung hilang itu menandakan kondisi kronis.
Penyebab erythema nodosum
Sebagian besar kasus eritema nodosum tidak diketahui penyebabnya secara jelas, namun ada beberapa faktor penyebab dan pemicu dari timbulnya benjolan kemerahan ini. Kondisi yang terkait antara lain penggunaan obat-obatan tertentu, infeksi virus dan bakteri, kondisi autoimun, dan kehamilan.
Pada pasien anak erythema nodosum lebih sering disebabkan oleh infeksi bakteri infeksi streptokokus β-hemolitik, terutama faringitis, diikuti oleh infeksi saluran cerna, khususnya Yersinia enterocolitica.
Erythema nodosum juga bisa menjadi tanda positif pada pasien dengan koksidiomikosis. Namun pada anak dengan tuberkulosis primer, lesi yang muncul bisa menjadi pertanda buruk.
Gejala erythema nodosum
Ciri khas dari eritimia nodusum adalah benjolan kemerahan, serta terasa lunak dan nyeri bila ditekan. Gejala lain dari erythema nodosum meliputi:
Lebih sering ditemukan pada kulit di tulang kering, namun bisa juga pada area lain sepert pergelangan kaki, betis, paha, lengan, dan bokong
Sensasi panas dan nyeri pada benjolan
Ukuran benjolan berkisar antara 1-20 cm
Dapat timbul hingga 50 benjolan pada area kulit yang terkena
Ruam pada benjolan berwarna merah ceri dan berubah keunguan dalam beberapa hari
Kaki bengkak
Demam dan tidak enak badan
Nyeri sendi, terutama bagian lutut
Konjungtivitis
Penyebab lain munculnya benjolan kemerahan
Selain erythema nodosum ada beberapa sebab lain yang memicu timbulnya benjolan memar. Tak jarang eritimia nodusum disalahartikan sebagai kondisi di bawah ini:
Gigitan serangga
Memar akibat trauma atau terkena benda keras
Selulit
Ersipelas
Infeksi jamur pada kulit, misalnya sporotrichosis atau granuloma majocchi
Tromboflebitis dalam
Polyarteritis nodosa
Eccrine hidradenitis, bila lesi ada di telapak tangan dan kaki
Battered child syndrome atau sindrom wanita babak belur
Panniculitis yang dipicu oleh cuaca dingin
Lupus panniculitis
Granuloma annulare dalam
Penyakit Henoch-Schönlein purpura
Ketika jumlah benjolan sedikit namun tak kunjung hilang, dan terletak di tempat erythema nodosum yang umum, maka akan sulit dibedakan apakah benjolan disebabkan oleh eritimia atau kondisi lain seperti eritema induratum dan panniculitis pancreas.
Mendiagnosis erythema nodosum
Untuk memastikan benjolan memar disebabkan oleh erythema nodosum, dokter akan pemeriksaan fisik pada ruam dan biopsi (pengangkatan sebagian kecil kulit untuk diperiksa).
Terkadang dokter juga melakukan pemeriksaan meliputi tes swab, tes darah, rontgen dada, dan tes spesifik lainnya untuk mengetahui apakah benjolan dipicu oleh tuberkulosis.
Ketika pasien dipastikan terkena eritimia nodosum, dokter akan memberi perawatan pada penyebab yang mendasari. Untuk mengatasi rasa nyeri, inflamasi, dan athralgia (nyeri sendi), dokter akan menyarankan untuk beristirahat total dan meninggikan kaki selama beberapa hari hingga lesi sembuh.
Dokter juga akan memberi salisilat dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen untuk meringankan gejala. Perawatan lain yang lebih umum untuk mengobati erythema nodosum pada orang dewasa antara lain:
Kalium iodida
Colchicine
Hydroxychloroquine
Cyclosporin A
Thalidomide
Jika penyebab eritimia nodosum idiopatik atau tidak diketahui, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis khusus.
Catatan
Selain itu setiap perawatan memiliki efek samping dan kontraindikasi. Jika Anda memiliki riwayat penyakit lainnya lebih baik mendiskusikannya dengan dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai. Lakukan pengobatan dan hal yang disarankan dokter untuk mencegah erythema nodosum kambuh kembali.
No comments: