Denial adalah mekanisme pertahanan diri yang
memberikan Anda waktu menyesuaikan diri dalam menghadapi situasi yang
menyusahkan. Namun, terus menerus berada pada posisi denial dapat mengganggu
kemampuan Anda dalam menghadapi tantangan. Apabila Anda sedang denial, Anda
sedang berusaha melindungi diri sendiri dengan cara menolak menerima kenyataan
akan sesuatu hal yang terjadi di dalam hidup Anda. Dalam beberapa kasus, denial
awal jangka pendek dapat menjadi sebuah hal yang positif, yaitu dengan cara
memberikan Anda cukup waktu untuk menyesuaikan diri terhadap gangguan atau
masalah menyakitkan yang dapat menyebabkan stres. Denial juga dapat menjadi
pemicu dan pelopor agar Anda dapat melakukan beberapa jenis perubahan di dalam
hidup Anda. Akan tetapi, denial juga memiliki sisi gelapnya sendiri.
Menolak mengakui bahwa ada suatu hal yang salah
merupakan sebuah cara menghadapi konflik emosi, stres, pikiran yang
menyakitkan, dan kecemasan. Anda bisa denial terhadap apa saja yang membuat
Anda merasa rapuh atau mengancam kendali Anda akan hidup, seperti penyakit,
kecanduan, gangguan makan, kekerasan pribadi, masalam finansial, ataupun
konflik hubungan. Anda bisa denial akan sesuatu hal yang terjadi di hidup Anda
atau orang lain. Saat Anda denial, Anda tidak akan mengakui situasi sulit,
tidak akan mencoba menghadapi fakta masalah, dan menganggap remeh konsekuensi
apapun yang dapat timbul dari masalah yang sedang dihadapi.
· Denial dapat
bermanfaat
Menolak
menerima fakta mungkin terlihat tidak menyehatkan. Terkadang periode pendek
denial dapat membantu. Denial dapat memberi Anda kesempatan untuk tidak secara
sadar menyerap informasi menyedihkan atau mengejutkan dalam laku yang tidak
akan membuat Anda terluka secara psikologis. Misalnya, setelah sebuah kejadian
traumatis, Anda mungkin membutuhkan beberapa hari atau minggu untuk memproses
apa yang telah terjadi dan mulai menanggapi tantangan yang datang setelahnya.
Bayangkan apa yang akan terjadi apabila Anda menemukan adanya benjolan di dalam
tenggorokan. Anda mungkin akan merasa takut karena membanyangkan kondisi
tersebut adalah kanker. Sehingga, Anda akan mengabaikan benjolan tersebut dan
berharap benjolan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun,
ketika benjolan tersebut tidak hilang setelah berminggu-minggu, Anda konsultasi
dengan dokter. Denial jenis ini merupakan sebuah respon yang bermanfaat
terhadap informasi menyusahkan. Awalnya, Anda akan menolak masalah. Namun,
setelah pikiran Anda menyerap informasi tersebut, Anda akan mulai mendekati
masalah dengan lebih rasional dan melakukan aksi untuk mencari bantuan.
· Denial dapat berbahaya
Namun, dalam contoh kasus
yang sama, bagaimana apabila seseorang terus denial terhadap benjolan di
tenggorokannya tersebut? Bagaimana apabila ia tidak pernah mencari bantuan
dokter? Apabila denial terus terjadi dan mencegah seseorang melakukan tindakan
yang tepat, seperti berkonsultasi dengan dokter, ini dapat disebut dengan
sebuah respon yang berbahaya, dan memiliki konsekuensi jangka panjang yang
berpotensi membahayakan.
Saat Anda menghadapi suatu hal yang berat, sudah
menjadi hal yang lumrah untuk mencoba menghindarinya sesaat. Anda mungkin
membutuhkan waktu untuk berpikir dan beradaptasi dengan situasi-situasi baru.
Namun, penting untuk diingat bahwa denial harus bersifat sementara, karena
denial tidak akan mengubah kenyataan yang sedang Anda hadapi saat ini. Apabila
Anda tidak dapat bergerak maju dalam menghadapi situasi menyedihkan seorang
diri, dan Anda terjebak dalam fase denial, cobalah untuk menghubungi tenaga
kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda menemukan cara yang sehat dalam
menghadapi situasi yang sedang Anda alami.
No comments: