Tumor Adnexa Selama Masa Kehamilan, Berbahayakah bagi Janin?

 Tumor adnexa adalah pertumbuhan jaringan abnormal atau massa pada area rahim, ovarium, atau pada jaringan di sekitarnya. Beberapa massa berisi cairan atau berbentuk padatan. Sifatnya juga cenderung jinak, namun ada juga yang bersifat ganas dan menyebabkan kanker. 



Kondisi ini dapat dialami oleh wanita dari segala usia, dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun bagaiman bila terdapat tumor adnexa selama masa kehamilan?

Pravelensi kasus tumor adnexa dalam kehamilan

Biasanya massa adnexa terdeteksi sebelum kehamilan. Kasus tumor adnexa yang terjadi selama masa kehamilan sebanyak 0,19 % - 8,8 % dari seluruh kehamilan. 

Sebagian besar kasus didiagnosis pada trimester pertama kehamilan ketika menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau pelvis rutin. Ibu hamil dengan tumor ini biasanya tidak merasakan gejala apapun dan tumor adnexa akan menghilang dengan sendirinya pada trimester kedua.

Terkadang tumor adnexa tak kunjung hilang dan memiliki tingkat keganasan rendah yaitu sebesar 0 sampai 10%. Pada beberapa kasus, tumor berubah menjadi kanker yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan.

Gejala tumor adnexa pada ibu hamil

Kebanyakan wanita yang terkena tumor adnexa tidak merasakan gejala apapun. Bagi ibu hamil, gejala tumor adnexa kemungkinan dianggap sebagai efek kehamilan karena menghasilkan kondisi yang serupa sehingga cenderung diabaikan.

Adapun gejala tumor adnexa meliputi:

  • Kesulitan atau sering buang air kecil

  • Nyeri di daerah panggul

  • Sembelit

  • Gangguan pencernaan

  • Pendarahan 

  • Menstruasi tidak teratur pada wanita premenopause

Diagnosa tumor adnexa

Tumor adnexa pada ibu hamil dapat berupa kista fugsional, teratoma, dan sistadenoma. Untuk mengetahui jenis dan tingkat keparahannya, ada beberapa tes yang diperlukan.

  1. Ultrasonografi (USG)

Tumor adnexa dapat terlihat melalui USG saat pemeriksaan prenatal rutin. Bisa dikatakan USG merupakan langkah awal untuk mendeteksi tumor. 


Dengan USG, dokter dapat menilai karakter dan ukuran massa sekaligus memberikan penilaian diagnostik dari gejala pasien pada keadaan akut.


Namun hasil diagnosa dengan USG terkadang tidak meyakinkan sehingga tidak bisa dijadikan patokan. Dibutuhkan beberapa tes tambahan untuk memastikan ukuran dan keganasan tumor. 


  1. Tes MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Tes ini digunakan untuk melihat karakter dari tumor berukuran besar, organ yang berdekatan dengan tumor, dan penilaian terhadap kemungkinan adanya tumor ganas stadium lanjut.


MRI aman dilakukan pada ibu hamil, namun pada wanita dengan minggu pertama kehamilan harus dilakukan secara hati-hati. Tes MRI dilakukan hanya jika hasil USG tidak cukup dijadikan sebagai patokan untuk perawatan lanjutan. 


  1. CT scan

CT scan memberikan hasil diagnosa dengan resolusi terbaik karena dapat mengidentifikasi penyebab nyeri perut lain yang tidak berkaitan dengan tumor adnexa. Selain itu, CT scan juga sangat efektif menilai toraks dalam kasus lesi ganas.


Namun penggunaannya pada ibu hamil harus sangat dibatasi karena efek radiasi dari CT scan dapat mempengaruhi janin. CT scan dilakukan bila hasil dari USG dan MRI tidak memadai.

Perawatan dan komplikasi yang bisa terjadi

Pada kasus yang ringan, tumor adnexa akan hilang seiring waktu kehamilan sehingga tidak membutuhkan tindakan medis. Tumor yang jinak tidak akan membahayakan ibu hamil maupun janin.

Dokter akan mempertimbangkan tindakan bedah jika ibu hamil mengalami kondisi seperti:

  • Ukuran massa yang sangat besar

  • Kecurigaan tumor adnexa berubah menjadi kanker

  • Terjadinya komplikasi kehamilan, seperti torsi ovarium, perdarahan, atau rahim robek

Intervensi bisa dilakukan pada trimester pertama atau kedua, tepatnya minggu ke 14 hingga 16 kehamilan. Sebelum memulai pembedahan, dokter akan memastikan kondisi ibu dan janin dalam kondisi baik. 

Untuk kasus ini, dokter akan melakukan bedah dengan teknik laparotomi atau laparoskopi dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.


Catatan

Kebanyakan wanita dengan tumor adnexa tidak merasakan gejala apapun. Jika Anda merasa ada hal yang aneh selama masa kehamilan, segera periksakan diri ke dokter.

Pada banyak kasus, yumor adnexa yang terjadi pada ibu hamil bersifat jinak dan tidak membahayakan janin. Anda tidak perlu khawatir bila dokter tidak memberi tindakan medis karena tumor akan hilang seiring waktu. 


Tumor Adnexa Selama Masa Kehamilan, Berbahayakah bagi Janin? Tumor Adnexa Selama Masa Kehamilan, Berbahayakah bagi Janin? Reviewed by Anonymous on October 16, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.