Jangan main-main dengan beragam penyakit kardiovaskular. Pasalnya, jenis penyakit yang satu ini menjadi salah satu penyebab terbesar atas kematian di dunia terkait penyakit tidak menular. Bukan hanya serangan jantung ataupun penyakit jantung koroner, jenis masalah kardiovaskular lainnya seperti diseksi aorta pun tak boleh luput dari kewaspadaan Anda.
Diseksi aorta merupakan kondisi ketika pembuluh darah arteri yang menjadi penyalur utama peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh mengalami kerusakan, mulai dari sobek sampai pecah. Kondisi ini membuat Anda akan mengalami nyeri dada, sakit perut parah, gejala stroke, kelumpuhan, sampai pada kehilangan kesadaran.
Banyak faktor yang membuat Anda berisiko mengalami masalah kardiovaskular ini. Beberapa penyebab dari diseksi aorta adalah sebagai berikut.
- Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah yang terlalu tinggi menjadi penyebab utama dari diseksi aorta. Ini karena tekanan darah tinggi bisa menekan pembuluh darah arteri sehingga lama-kelamaan membuatnya pecah ataupun sobek.
- Masalah Genetik
Beberapa masalah genetik kerap membuat pembuluh darah aorta berisiko sobek. Masalah genetik yang mesti diwaspadai menimbulkan masalah kardiovaskular tersebut, antara lain turner syndrome, marfan syndrome, dan orang-orang yang keluarganya memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan masalah kardiovaskular.
- Usia Lanjut
Usia yang semakin tua berpotensi membuat seseorang lebih mudah mengalami masalah kardiovaskular, tidak terkecuali mengidap diseksi aorta. Rata-rata insiden diseksi aorta sendiri paling banyak dijumpai pada orang-orang dengan kisaran usia 60—80 tahun.
- Aktivitas Fisik Ekstrem
Olahraga memang baik untuk menjaga kesehatan jantung maupun pembuluh. Akan tetapi, olahraga atau aktivitas fisik yang berlebihan justru bisa menyeret Anda ke masalah diseksi aorta karena tekanan darah yang meningkat.
- Kehamilan
Faktor risiko ini memang tergolong jarang dijumpai. Namun, ada beberapa kasus di mana seseorang justru mengalami diseksi aorta yang dipicu oleh kehamilan. Pasalnya, beberapa kehamilan kerap meningkatkan tekanan darah perempuan.
Faktor risiko diseksi aorta memang ada banyak. Namun, banyak cara pula untuk bisa meminimalkan beragam risiko yang ada. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda tempuh agar tidak terseret ke kondisi diseksi aorta.
- Kurangi Makanan Berlemak
Dengan mengurangi makanan berlemak jenuh, Anda akan mampu mengontrol tekanan darah Anda. Tekanan darah yang terkontrol berdampak positif pada sehatnya pembuluh darah, tidak terkecuali aorta.
- Perbanyak Serat
Mengonsumsi serat sesuai kebutuhan tubuh dapat membuat aliran darah lebih lancar dan mencegah penyumbatan. Dengan demikian, pembuluh darah menjadi tidak terlalu terbebani sehingga aorta maupun pembuluh darah lainnya bisa lebih terjaga.
- Olahraga Teratur
Olahraga secara rutin minimal tiga kali dalam seminggu dapat membuat jantung lebih sehat dan peredaran darah pun lebih lancar. Olahraga juga dapat mengontrol tekanan darah sehingga risiko terkena diseksi aorta dapat diminimalkan.
- Hindari Rokok
Jelas terpampang dari peringatan di bungkus rokok bahwa kebiasaan mengisap lintingan tembakau dan teman-temannya tersebut dapat meningkatkan masalah kardiovaskular, termasuk menimbulkan masalah pada pembuluh darah arteri. Menghindari rokok menjadi kalan tepat untuk menghindari potensi diseksi aorta.
- Konsultasi Berkala
Apabila Anda menyadari memiliki beragam faktor risiko terkait diseksi aorta, jangan segan untuk melakukan konsultasi berkala kepada dokter spesialis. Lakukan pula pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh secara rutin. Cara-cara tersebut bisa mencegah Anda dari kemungkinan terburuk yang terjadi. Jika ditemukan masalah pada bagian aorta maupun jantung Anda, tindakan cepat dan tepat untuk meringankan dampak negatif bisa segera dilakukan.
***
Keputusan Anda untuk melakukan konsultasi dan gaya hidup sehat akan sangat berpengaruh pada risiko dari serangan diseksi aorta. Selain itu, jangan lupa mengenali beragam gejala masalah kardiovaskular ini untuk bisa segera mendapatkan penanganan medis jika dibutuhkan.

No comments: