Omeprazole harus dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter untuk mencegah bahaya obat ini. Dokter mungkin akan meresepkan dosis obat omeprazole yang berbeda untuk setiap pasien karena disesuaikan dengan beberapa pertimbangan, seperti penyakit yang diderita pasien dan tingkat keparahannya, usia pasien, berat badan, serta obat, vitamin, dan suplemen lain yang tengah dikonsumsi.
Omeprazole adalah salah satu obat yang dapat digunakan untuk menangani beberapa penyakit terkait produksi asam lambung. Omeprazole merupakan golongan obat proton pump inhibitor (PPI). Cara kerja obat PPI adalah dengan menghambat kinerja pompa proton yang berperan dalam memproduksi asam lambung sehingga tingkat produksi asam lambung bisa turun.
Penggunaan obat omeprazole dapat menyebabkan beberapa efek samping. Perlu diingat bahwa efek samping mungkin tidak dirasakan oleh sebagian orang, tapi pasien mungkin juga merasakan satu atau lebih gejala dari efek samping omeprazole. Kondisi ini dapat berbeda pada setiap orang.Efek samping umum dari omeprazole merupakan jenis efek samping yang tergolong lebih sering dirasakan pengguna omeprazole.
Efek samping umum yang bisa terjadi setelah konsumsi omeprazole, di antaranya sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, dan perut kembung atau begah. Pada anak-anak, omeprazole dapat menyebabkan efek samping tambahan berupa demam.
Jika efek samping yang dirasakan setelah konsumsi omeprazole tidak mengalami perbaikan dalam beberapa hari, segera kunjungi rumah sakit terdekat. Khususnya, jika Anda merasakan bahaya omeprazole yang bisa mengancam jiwa.Penggunaan omeprazole melebihi dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan overdosis. Beberapa gejala yang muncul saat Anda mengalami overdosis, antara lain:
- Sesak napas
- Perasaan linglung atau kebingungan
- Mulut terasa kering
- Demam tinggi hingga menyebabkan kulit memerah
- Sakit kepala
- Penglihatan kabur
- Keringat berlebih
- Kehilangan kesadaran (pingsan)
Untuk penanganan penyakit, omeprazole dapat dikombinasikan dengan beberapa jenis obat lainnya. Namun, omeprazole juga dapat menimbulkan reaksi obat tertentu yang menyebabkan penurunan efektivitas obat atau peningkatan efek samping yang berbahaya.
- Atazanavir, rilpivirine, dan nelfinavir dapat menjadi kurang efektif saat digunakan bersama omeprazole.
- Selain kurang efektif, reaksi clopidogrel dengan omeprazole juga dapat menyebabkan penggumpalan darah.
- Vorikonazol dapat meningkatkan kadar omeprazole dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko efek samping.
- Konsumsi omeprazole dengan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kadar obat-obatan tersebut meningkat di dalam tubuh sehingga meningkatkan efek sampingnya. Obat-obatan tersebut, di antaranya saquinavir, digoxin, warfarin, fenitoin, cilostazol, tacrolimus, metotreksat, diazepam, dan citalopram
- Beberapa jenis obat-obatan dapat berkurang kadarnya di dalam tubuh saat dikonsumsi bersamaan dengan omeprazole sehingga membuatnya menjadi kurang efektif. Obat-obatan tersebut mencakup ester ampisilin, mycophenolate mofetil, erlotinib, dan obat-obatan yang mengandung zat besi.
- Obat-obatan tertentu, seperti St. John’s wort dan rifampisin, dapat menurunkan kadar omeprazol dalam tubuh sehingga efektivitasnya berkurang.
Untuk menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan, informasikan kepada dokter tentang kondisi medis Anda, serta jenis obat-obatan, vitamin, atau suplemen apa saja yang sedang Anda konsumsi saat ini. Dengan demikian, dokter dapat meresepkan omeprazole dengan dosis yang tepat. Bahaya omeprazole yang berdampak lebih serius, meliputi kekurangan magnesium yang dapat terjadi akibat penggunaan omeprazole selama tiga bulan atau lebih.
No comments: