Kutil kelamin merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang paling populer di Indonesia. Pertumbuhannya cepat, persebarannya meluar, dan bisa menyerang siapa saja. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari satu juta penyakit menular seksual timbul setiap harinya di seluruh dunia.
Setiap tahun, diperkirakan ada 357 juta infeksi baru. Dari jumlah itu, wanita menempati posisi paling atas sebagai golongan yang paling berisiko menderita kutil kelamin. Wanita yang tengah hamil pun tak bisa menghidar dari paparan Human Papilloma Virus (HPV) sebagai cikal bakal kutil kelamin ini. Masalahnya, wanita hamil berpotensi menularkan penyakitnya ini ke janin yang tengah di kandungnya.
Kutil kelamin—atau yang dalam bahasa medis disebut Kondiloma Akuminata—pada wanita biasanya terdapat pada vulva, dinding vagina, area antara alat kelamin luar dan anus, lubang anus, dan leher rahim. Kutil kelamin bisa diidentifikasi dengan adanya benjolan kecil berwarna senada dengan kulit. Biasanya, kutil kelamin tumbuh secara bergerombol sehingga terkadang terlihat seperti kembang kol.
Human Papilloma Virus ditularkan melalui aktivitas seksual, baik itu vaginal, oral, maupun anal. Namun, dalam kasus penularan terhadap janin atau bayi di dalam kandungan, hanya perlu sentuhan atau interaksi dengan si kutil. Keadaan yang dimaksud adalah saat proses persalinan. Bayi berisiko “membawa” penyakit dari ibunya ketika keluar melewati vagina yang terinfeksi HPV—dalam hal ini terdapat kutil kelamin. Satu sumber menyebutkan B=bayi yang lahir dari ibu dengan kutil kelamin dapat mempunyai kutil di tenggorokannya. Bayi mungkin memerlukan pembedahan untuk memastikan atau jalur napasnya tidak tersumbat oleh kutil.
Selain berpotensi menularkan pada janin atau bayi, wanita hamil yang menderita kutil kelamin juga dapat mendapatkan masalah selama proses kehamilannya. Kutil-kutil yang dimilikinya dapat berkembang menjadi lebih besar daripada biasanya, situasi itu membuat penderitanya kesulitan buang air besar. Pada dinding vagina dapat mengurangi kemampuan jaringan vagina untuk meregang saat melahirkan. Kutil besar di vulva atau di vagina dapat berdarah ketika meregang saat melahirkan.
Kendati demikian, wanita hamil dengan kutil kelamin mungkin tetap bisa mendapatkan kehamilan yang sehat. Akan tetapi, jika tak ingin menularkannya kepada bayi Anda, beragam perawatan dan penanganan harus segera ditempuh. Masalah kutil kelamin ini harus dapat diatasi sebelum memasuki masa persalinan.
Jika sudah begini, langkah terbaik yang harus Anda dan pasangan tempuh adalah berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kulit dan kelamin. Tujuannya tak lain agar Anda mendapat pemeriksaan lebih lanjut dan dapat segera diberikan penanganan yang tepat demi kehamilan yang sehat dan bayi tidak terinfeksi virus HPV penyebab kutil kelamin.
Adapun pengobatan kutil kelamin pada wanita hamil umumnya tak jauh berbeda dengan penanganan pada orang yang tidak mengandung. Meski dokter tetap mengacu dan berpedoman terhadap keselamatan janin Anda, oleh karenanya, mungkin tenaga medis akan sedikit melakukan perilaku khusus.
Pengobatan atau penanganan itu antara lain:
- Pemberian obat-obatan untuk “membasmi” kutil dari dalam atau langsung menuju pada virus penyebabnya;
- Tindakan operasi jika obat-obatan tak mampu mengatasi kutil kelamin. Metode operasi kutil kelamin pada wanita hamil meliputi: Metode pembekuan dengan menggunakan nitrogen cair untuk menghilangkan kutil, “pembakaran kutil” dengan penggunaan arus listrik, pemotongan dengan maksud membuang kutil yang membandel, atau bisa pula dengan penggunaan laser sebagai “senjata” pamungkas.
Untuk lebih amannya, hindari mengobati kutil kelamin secara mandiri. Dalam hal ini merujuk kepada penggunaan obat-obatan yang dibeli tanpa menggunakan resep dokter. Alih-alih menyembuhkan, obat-obatan itu, jika tidak cocok pada Anda justru malah dapat memperparah kondisi atau memengaruhi kesehatan janin Anda.
Namun, ada baiknya Anda tetap menjaga kesehatan dan kebersihan daerah genital dengan maksud menekan timbulnya kutil kelamin. Karena seorang bijak berkata, “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Seks yang aman dan sehat menjadi poin penting dalam meminimalisir timbulnya kutil kelamin.
Berikut langkah-langkah yang mungkin dapat Anda tempuh untuk mencegah kutil kelamin:
- Tidak berhubungan seks saat sedang menjalani perawatan kutil kelamin.
- Menggunakan kondom ketika berhubungan seks vaginal, anal, atau oral.
- Vaksinasi HPV untuk memperkuat sistem imun Anda terhadap virus penyebab kutil
Ibu Hamil Waspadai Kutil Kelamin, Janin Anda Terancam
Reviewed by Anonymous
on
January 02, 2020
Rating:

No comments: