Sangobion Vita Tonik Sebagai Perawatan Defisiensi Zat Besi



Anemia defisiensi zat besi berkembang ketika cadangan zat besi dalam tubuh menurun drastis sehingga tidak mampu mendukung produksi sel darah merah normal. Asupan zat besi yang kurang, gangguan penyerapan zat besi, pendarahan, dan hilangnya zat besi lewat urin dapat menjadi penyebab kondisi ini. 

Wanita memiliki risiko lebih besar untuk menderita kondisi ini karena mereka mengalami menstruasi setiap bulannya. Selain itu, vegetarian yang tidak mengonsumsi daging, yang mana merupakan sumber zat besi baik, juga dapat menderita anemia defisiensi zat besi apabila mereka tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi lain atau suplemen seperti Sangobion vita tonik

Anemia defisiensi zat besi ringan biasanya tidak akan menyebabkan komplikasi apabila cepat ditangani menggunakan Sangobion vita tonik. Akan tetapi, apabila dibiarkan dan tidak dirawat, anemia defisiensi zat besi dapat menyebabkan gangguan kesehatan parah seperti:

  • Gangguan kesehatan jantung. Anemia defisiensi zat besi dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur dan cepat. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah sebagai kompensasi kurangnya oksiegn yang dibawa dalam darah ketika Anda menderita anemia. Hal ini dapat menyebabkan jantung yang membesar dan gagal jantung. 

  • Gangguan pada masa kehamilan. Pada ibu hamil, anemia defisiensi zat besi parah telah dihubungkan dengan potensi kelahiran premature dan berat lahir bayi yang rendah. Namun kondisi ini dapat dicegah pada ibu hamil dengan konsumsi suplemene seperti Sangobion vita tonik sebagai bagian dari perawatan prenatal mereka. 

  • Gangguan pertumbuhan. Pada bayi dan anak, defisiensi zat besi parah dapat menyebabkan anemia dan penundaan perkembangan dan pertumbuhan. Anemia defisiensi zat besi juga dihubungkan dengan meningkatnya kemungkinan menderita infeksi. 

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam mengurangi risiko terjadinya anemia defisiensi zat besi, salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi. Beberapa makanan yang tinggi kandungan zat besi di antaranya daging merah, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran daun hijau seperti bayam, buah kering seperti kismis dan apricot, roti dan pasta yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang polong.

Tubuh Anda menyerap lebih banyak zat besi dari daging dibandingkan dari sumber lain. Jika Anda memilih untuk tidak makan daging, Anda perlu meningkatkan asupan makanan nabati lain yang tinggi kandungan zat besi untuk menyerap zat besi dalam jumlah yang sama dengan mereka yang mengonsumsi daging. 

Anda juga perlu meningkatkan penyerapan zat besi dengan minum jus sitrus atau mengonsumsi makanan lain yang tinggi kandungan vitamin C di saat yang bersamaan Anda mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi. Vitamis C dalam jus sitrus, seperti jus jeruk, dapat membantu tubuh untuk menyerap zat besi dengan lebih baik. Vitamin C juga banyak ditemukan dalam brokoli, kiwi, sayuran hijau, melon, jeruk, paprika, stroberi, dan tomat. 

Guna mencegah anemia defisiensi pada bayi, beri anak ASI atau formula yang telah difortifikasi zat besi pada tahun pertama. Susu sapi bukanlah sumber zat besi yang baik untuk anak dan konsumsi susu jenis ini tidak direkomendasikan untuk anak usia di bawah 1 tahun.

Setelah bayi berusia 6 bulan, mulailah memberinya MPASI berupa sereal yang telah difortifikasi zat besi atau daging dalam bentuk puree setidaknya dua kali sehari untuk meningkatkan asupan zat besi.

Sementara untuk orang dewasa, konsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi lebih direkomendasikan dibandingkan dengan konsumsi suplemen. Namun apabila Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi setiap hari lewat makanan saja, cobalah suplemen seperti sangobion vita tonik.


Sangobion Vita Tonik Sebagai Perawatan Defisiensi Zat Besi Sangobion Vita Tonik Sebagai Perawatan Defisiensi Zat Besi Reviewed by SehatQ on August 05, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.