Kanker penis adalah penyakit kronis yang menjadi salah satu ketakutan pria. Kanker yang umumnya menyerang bagian kulit penis ini umumnya diawali dengan gejala munculnya ruam-ruam kemerahan dan benjolan kecil di bagian selangkangan sampai kulit penis. Tidak jarang pula, pertumbuhan sel kanker akan membuat kepala penis mengalami pembengkakan. Penis Anda juga akan sering merasa sakit hingga mengeluarkan darah.
Banyak penyebab yang membuat seseorang berisiko terkena jenis kanker yang satu ini. Mulai dari masalah usia sampai kebiasaan dapat menjadi faktor penyebab kanker penis.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang membuat kanker penis makin dekat mengintai Anda. Jangan ragu untuk semakin sering memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemeriksaaan medis menyeluruh untuk melakukan penanganan dini terhadap potensi munculnya kanker penis.
Usia
Kanker penis paling sering terjadi pada pria yang berusia di atas 50 tahun. Di Amerika Serikat, usia rata-rata penderita yang terdiagnosis kanker penis sekitar 68 tahun. Namun, pria kulit hitam dan pria Hispanik lebih mungkin didiagnosis lebih awal pada usia rata-rata 60 tahun. Sementara itu di seluruh dunia, sekitar 20% pria yang didiagnosis dengan kanker penis berusia di bawah 40 tahun.
Merokok
Merokok adalah salah satu kebiasaan yang membuat Anda mudah dihinggapi berbagai penyakit. Kanker penis pun menjadi salah satu penyakit yang mudah terpicu dari kebiasaan Anda merokok. Ini karena penggunaan tembakau dalam bentuk apapun berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker penis. Ini karena tembakau mudah berkontribusi terhadap pembentuk sel baru asing dalam tubuh Anda.
Infeksi HPV
HPV atau human papillomavirus merupakan infeksi di permukaan kulit area vital. Infeksi virus ini akan menyebabkan permukaan kulit Anda akan ditumbuhi benjolan kecil atau kutil. Jika infeksi HPV terjadi pada perempuan, risiko kanker serviks berpeluang besar terjadi pada individu tersebut. Namun jika infeksi HPV terjadi pada pria, lambat laun infeksi tersebut akan mengarah ke pembentukan sel kanker penis.
Smegma
Pria yang kerap memiliki smegma akan lebih rentan terkena sel kanker. Ini karena kehadiran smegma membuat penis menjadi lebih cepat kotor dan sulit dibersihkan. Potensi infeksi virus yang dapat berkembang menjadi sel kanker ganas pun terbuka lebar. Smegma sendiri merupakan zat kental yang bisa terbentuk di bawah kulup atau kulit penis. Smegma terbentuk dari sel kulit mati, bakteri, dan sekresi berminyak dari kulit. Orang-orang yang belum atau tidak disunat umumnya lebih mudah mengeluarkan smegma daripada yang sudah.
Fimosis
Fimosis merupakan kondisi ketika area kulit penis atau kulup menjadi kencang dan sulit ditarik. Orang dengan kondisi ini memiliki peningkatan risiko terkena kanker penis. Hal ini karena penderita fimosis cenderung tidak dapat membersihkan penis secara menyeluruh. Kebersihan penis yang buruk pada akhirnya meningkatkan kemungkinan peradangan kronis yang dapat menyebabkan kanker. Lagi-lagi, penyakit ini lebih rentan dialami oleh pria yang tidak disunat ketika masa kecilnya.
HIV dan AIDS
Pria yang memiliki penyakit HIV dan AIDS cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terkena berbagai penyakit, tidak terkecuali kanker penis. Peningkatan risiko terkena kanker penis bagi penderita HIV dan AIDS akan semakin bertambah jika penderita juga memiliki kebiasan merokok dan mengalami infeksi HPV.
***
Pada dasarnya, menjaga kebersihan kulup dan penis secara keseluruhan menjadi kunci utama terhindar dari penyakit kanker penis. Jangan lupa hindari pula kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko ini, seperti merokok dan bergonta-ganti pasangan seksual yang meningkatkan kemungkinan Anda terkena AIDS.
No comments: