Pernahkah Anda mendengar istilah burnout? Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi mental seseorang ketika sudah merasa sangat kelelahan dalam bekerja.
Rasa lelah yang dialami ketika burnout bukan sekedar rasa lelah biasa. Kelelahan ini juga disertai dengan kehilangan motivasi, menyebabkan produktivitas dalam bekerja pun menurun.
Ditambah lagi, orang-orang yang mengalami kondisi ini tidak benar-benar tahu bagaimana caranya untuk terlepas dari rasa lelah tersebut. Karena itu, burnout juga seringkali dihubungkan dengan stres.
Faktor penyebab burnout saat bekerja
Ada banyak hal dalam pekerjaan yang bisa membuat seseorang mengalami burnout. Secara tidak sadar, Anda pun mungkin pernah mengalami kondisi ini. Berikut ini beberapa penyebab yang paling umum:
Membuat kesalahan di tempat kerja
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Akan tetapi, di tempat kerja, satu kesalahan kecil bisa saja memberikan dampak yang sangat besar. Bila hal ini terjadi, Anda pun harus menerima konsekuensi yang berat. Inilah yang bisa menyebabkan burnout.
Pengalaman membuat kesalahan di tempat kerja akan membuat Anda lebih mudah stres dan depresi. Lama-kelamaan, stres ini akan membuat Anda merasa sangat lelah, hingga menyebabkan penurunan produktivitas dan motivasi.
Beban pekerjaan yang tidak jelas
Terkadang, di tempat kerja, seorang karyawan bisa saja diberikan tugas tanpa adanya penjelasan mendalam. Jadi, mereka terpaksa mengerjakan segala sesuatunya hanya dengan mengira-ngira.
Tidak adanya instruksi yang jelas dalam pekerjaan juga akan mengakibatkan burnout. Karena tidak ada kejelasan, maka seorang karyawan akan merasa kesulitan untuk mengerjakan pekerjaannya dengan sukses. Hal ini bisa terjadi karena mereka sendiri tidak tahu seperti apa standar sukses untuk apa yang mereka kerjakan.
Tidak ada pengakuan
Burnout juga bisa terjadi ketika Anda sudah bekerja cukup lama, tetapi tidak kunjung mendapat pengakuan dari atasan Anda. Mungkin saja, atasan Anda memang bukan tipe pemimpin yang senang memberikan pujian. Hal ini akan membuat Anda merasa tidak dihargai meski sudah bekerja dengan sangat keras.
Pengakuan untuk karyawan sebenarnya bisa diberikan dalam bentuk apa saja. Misalnya melalui pujian secara verbal, pemberian bonus, penghargaan, dan lain sebagainya. Ketika karyawan tidak diberikan penghargaan, mereka berisiko mengalami burnout.
Gaji yang terlalu rendah
Setiap karyawan berhak untuk menerima gaji sesuai dengan beban kerja mereka. Akan tetapi, apabila gaji yang diberikan tidak sebanding dengan apa yang dikerjakan, karyawan berisiko mengalami kelelahan.
Pemberian gaji yang seimbang dengan beban kerja sebenarnya juga menjadi salah satu cara menghargai karyawan. Apabila gaji yang diberikan terlalu rendah, Anda bisa dengan mudah berpikir bahwa beban kerja Anda terlalu berat, padahal upah yang didapatkan pun tidak seberapa.
Kepemimpinan yang buruk
Tidak banyak perusahaan yang menyadari bahwa kualitas pemimpin di perusahaan memberikan banyak kontribusi untuk mencegah burnout. Seorang karyawan pasti akan mengandalkan pemimpinnya dalam melakukan pekerjaan.
Apabila pemimpin dalam perusahaan tidak memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, maka karyawan cenderung sulit untuk merasa dihargai dan dibina. Bila dibiarkan terus-menerus, hal ini akan berujung pada burnout.
Burnout tidak boleh dianggap sepele. Karyawan yang mengalami kondisi ini akan mengalami penurunan produktivitas. Hasilnya pun juga akan berdampak pada kelangsungan perusahaan.
Karena itu, burnout seharusnya menjadi perhatian bersama, baik oleh karyawan itu sendiri maupun oleh perusahaan. Jadi, ketika Anda mengalami burnout, coba ketahui penyebabnya dan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.
No comments: