Mutasi Virus Corona Inggris Lebih Gampang Menular

Strain baru hasil mutasi virus corona di Inggris, yang sekarang mulai menyebar di Amerika Serikat, diperkirakan 70 persen lebih menular dibandingkan dengan varian asli yang sebelumnya mendominasi pandemi di Inggris. Dikenal dengan turunan B.1.1.7, strain baru tersebut telah menyebabkan kebanyakan kasus di Inggris selatan dan telah dihubungkan dengan peningkatan rawat inap di rumah sakit. Mutasi virus corona ini juga telah menyebabkan peningkatan penularan atau infeksi pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sama seperti varian yang terdeteksi di Afrika Selatan, strain baru di Inggris memiliki mutasi virus corona pada “spike protein”. 

Varian baru hasil mutasi virus corona tentunya akan membuat pandemi lebih sulit untuk dikontrol. Meskipun strain baru tersebut diperkirakan tidak akan menyebabkan penyakit yang lebih parah, virus dapat meningkatkan kasus infeksi baru, secara langsung menambah jumlah penyakit, pasien yang harus dirawat inap, dan juga kematian. Meskipun demikian, para peneliti percaya bahwa vaksin yang tersedia saat ini efektif dalam melawan strain asli yang terdeteksi di Inggris. 

Penelitian lanjutan perlu dilakukan

Dr. Benjamin Neuman, seorang ahli virus, menyatakan bahwa varian baru hasil mutasi virus corona terlihat dapat menyebar dengan lebih cepat. Meskipun demikian, penelitian lanjutan dibutuhkan guna menyimpulkan bahwa mutasi spike protein adalah penyebab utama mengapa strain baru tersebut menjadi lebih mudah menular, dan apakah mutasi virus corona ini dapat memengaruhi keefektivan vaksin. Dr. Ellen F. Foxman, PhD, seorang ahli kekebalan tubuh dari Laboratorium Medis Kesehatan Yale, mencurigai adanya mekanisme lain yang bekerja di balik mutasi virus corona ini. Faktor yang berkontribusi lain, misalnya seperti kebiasaan dan perilaku populasi, perlu dipelajari dan amati. Selain itu, strain virus baru telah menyebar dengan lebih cepat mengingat persebaran lebih luas dibandingkan dengan apa yang terjadi pada bulan Maret tahun 2020. Saat persentase populasi terinfeksi dalam jumlah yang lebih banyak, virus dapat lebih mudah menyebar. Bukti tersebut semuanya berdasarkan epidemiology, dalam arti berdasarkan melihat fakta bahwa strain baru hasil mutasi virus corona ini telah menyebar dengan cepat dan memiliki proporsi kasus yang lebih tinggi dibandingkan dengan strain genetik virus lainnya. Foxman menambahkan bahwa pihaknya saat ini tidak memiliki cukup bukti bahwa virus baru lebih baik secara biologis dalam menginfeksi tubuh manusia. Apabila vaksin pembawa pesan RNA kurang efektif dalam melawan varian baru ini, produk dapat dikerjakan ulang guna menarget urutan yang baru. Menurut Foxman, hal tersebut merupakan salah satu kekurangan besar dari vaksin jenis ini, mengingat hal tersebut dapat menyebabkan penundaan proses produksi dan distribusi vaksin. 

Dua varian baru muncul di Inggris dan Afrika Selatan. Dr. Benjamin Neuman menyatakan bahwa SARS-CoV-2 masih tetap dapat dicegah, tidak peduli varian lama atau varian baru hasil mutasi virus corona yang sedang kita bicarakan. Memakai masker yang menutupi wajah dengan ketat, sering mencuci tangan dengan teratur, dan menjaga jarak fisik dari orang lain pada saat berada di ruang publik yang ramai, semuanya dapat mengurangi risiko menderita penyakit COVID-19. Tindakan pencegahan tersebut sama, tidak peduli varian apa yang sedang kita hadapi. Ada banyak hal yang perlu kita pelajari tentang varian baru hasil mutasi virus corona. Untuk saat ini, tetaplah waspada apabila ada mutasi virus corona baru yang muncul. 


Mutasi Virus Corona Inggris Lebih Gampang Menular  Mutasi Virus Corona Inggris Lebih Gampang Menular Reviewed by SehatQ on January 10, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.