Apa Saja Terapi Pengobatan Hypervigilance?

Apa Saja Terapi Pengobatan Hypervigilance?

Hypervigilance adalah suatu kondisi seseorang yang memiliki kewaspadaan berlebihan atau ekstrem. Kondisi ini dapat membuat Anda menjadi sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, Anda menjadi sangat waspada terhadap bahaya yang sering kali, tidaklah nyata. Hypervigilance juga bisa menjadi gejala dari adanya gangguan mental, termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan kecemasan, dan skizofrenia, yang menyebabkan otak dan tubuh Anda menjadi selalu waspada. 

Meskipun menjadi waspada adalah hal yang normal untuk Anda lakukan, jika sudah berlebihan dapat berdampak negatif pada kualitas hidup Anda. Hypervigilance atau kewaspadaan yang ekstrem akan memengaruhi cara Anda berinteraksi dan memandang orang lain, dan bahkan, dapat memicu paranoia.

Waspadai gejala hypervigilance

Gejala hypervigilance sendiri terdiri atas gejala fisik, perilaku, emosional, dan mental, yang dapat terjadi bersamaan dengan episode hypervigilance:

1. Gejala fisik, seperti:

  • Tubuh berkeringat.
  • Detak jantung cepat.
  • Pernapasan cepat dan pendek.
  • Lama-kelamaan, menyebabkan tubuh kelelahan.

2. Gejala perilaku, meliputi:

Muncul kegelisahan secara refleks dan reaksi spontan yang cepat ketika mendengar suara keras, seperti ledakan atau suara pertengkaran orang lain. 

3. Gejala emosional, di antaranya:

  • Kecemasan semakin meningkat dan parah.
  • Ketakutan.
  • Panik.
  • Mengkhawatirkan ancaman terus-menerus.

Adapun gejala mental yang dapat muncul bersamaan dengan kewaspadaan berlebihan adalah paranoia. Kondisi ini mungkin disertai dengan pemikiran untuk membenarkan kewaspadaan berlebihan tersebut. Anda mungkin juga kesulitan untuk tidur nyenyak.

Dalam jangka panjang, Anda mungkin akan mengembangkan perilaku untuk menenangkan kecemasan atau melawan ancaman tersebut. Contohnya, dengan membawa senjata api atau tajam secara tersembunyi ke mana pun Anda pergi. Jika Anda memiliki kecemasan sosial yang parah, Anda mungkin tidak ingin berpartisipasi dalam sebuah acara. Akibatnya, Anda mengalami isolasi sosial dan hubungan Anda menjadi rusak.

Lalu, bagaimana cara mengobati hypervigilance?

Umumnya, pengobatan hypervigilance ditentukan berdasarkan faktor penyebab dan tingkat keparahan perilakunya. Selain itu, juga dipengaruhi dengan apakah penderita yang terpengaruh mengenali bahwa perilakunya tersebut normal atau tidak.

Hal pertama kali yang mungkin dilakukan oleh terapis Anda adalah mengeluarkan Anda dari lingkungan yang terdapat ancaman nyatanya. Misalnya, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau dari pekerjaan yang tingkat stresnya, seperti polisi. Pengobatan yang Anda dapatkan mungkin melibatkan psikoterapi dan obat-obatan farmasi. 

  • Terapi perilaku kognitif (CBT)

Tujuan terapi ini adalah untuk mengajari Anda bahwa Anda tidak dapat mengontrol setiap hal yang terjadi di sekitar Anda, tetapi Anda dapat mengontrol cara Anda menafsirkan dan menangani hal tersebut. Terapi CBT dilakukan melalui percakapan dengan terapis.

  • Terapi eksposur

Tujuan terapi eksposur adalah untuk memaparkan Anda pada berbagai hal yang dapat memicu stres. Alhasil, Anda lebih mampu mengenalinya dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi respons stres Anda.

  • Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR)

Tujuan dari terapi EMDR adalah menggunakan gerakan mata untuk mengarahkan ingatan traumatis Anda di masa lalu ke kondisi saat ini.

  • Pelatihan mindfulness

Terapi mindfulness ini berfokus pada hidup Anda pada saat ini daripada mengikuti pikiran-pikiran asing dan seringkali bermasalah. Teknik yang dilakukan termasuk meditasi, perumpamaan terbimbing, dan biofeedback.

  • Pengobatan

Beberapa kasus hypervigilance yang berkaitan dengan PTSD dan gangguan kecemasan lainnya dapat diobati dengan antidepresan, beta-blocker, atau obat anxiolytic. Sementara itu, skizofrenia, gangguan kepribadian, atau gangguan bipolar dapat diobati dengan antipsikotik atau penstabil suasana hati. Dokter Anda akan meresepkan obat-obat tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Tips mengatasi hypervigilance

Proses penyembuhan hypervigilance mungkin akan membutuhkan waktu yang lama. Selama Anda menjalani proses terapi dan pengobatan, perbanyaklah istirahat, cukupi kebutuhan tidur Anda, pertahankan pola makan yang sehat, dan lakukan aktivitas yang membuat Anda rileks, seperti tai chi atau yoga.

Hal yang terpenting adalah Anda ceritakan dengan orang yang sangat dekat dengan Anda dan bisa Anda percayai. Sebab, jika Anda menolak membagikan pemikiran Anda, hanya akan meningkatkan ketakutan dan mengisolasi Anda dari orang lain. 

Hypervigilance, sebagai gejala dari kelainan mental yang mendasari, memang tidak bisa ditangani secara terpisah. Oleh sebab itulah, penyembuhannya bergantung pada perawatan yang tepat dari kondisi yang mendasarinya tersebut, termasuk penyalahgunaan zat. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami hypervigilance perlu dirawat inap untuk mengendalikan gejalanya.

Apa Saja Terapi Pengobatan Hypervigilance? Apa Saja Terapi Pengobatan Hypervigilance? Reviewed by SehatQ on January 06, 2021 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.