Salah satu obat yang sering diresepkan dokter untuk menangani nyeri tingkat sedang hingga parah adalah tramadol. Obat ini termasuk dalam jenis narkotika(opioid) sehingga tidak dijual secara bebas. Meski hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, tramadol seringkali disalahgunakan. Padahal efek samping obat ini cukup berbahaya. Bagi Anda yang akan mengonsumsi tramadol, sebaiknya perhatikan penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Peringatan sebelum konsumsi tramadol
Setiap jenis obat tentu memiliki peringatan tertentu sebelum dikonsumsi dan bisa berbeda-beda. Untuk tramadol, berikut ini merupakan beberapa peringatan yang perlu untuk Anda perhatikan sebelum mengonsumsi tramadol.
Hindari mengendarai kendaraan atau menggunakan alat berat sebab tramadol dapat menyebabkan rasa kantuk
Hindari konsumsi tramadol apabila menderita ileus paralitik, asma, dan feniketonuria.
Informasikan pada dokter jika memiliki alergi terhadap obat golongan opioid termasuk tramadol
Jika menggunakan tramadol sebelum operasi termasuk operasi gigi, maka sampaikan hal tersebut pada dokter
Sebelum mengonsumsi tramadol konsultasikan pada dokter apabila Anda menggunakan obat tertentu seperti obat antidepresan dan obat penenang, atau vitamin dan obat herbal
Konsultasikan pada dokter apabila Anda mengalami gnagguan ginjal, empedu, kandung kemih, organ hati, pankreas, dan kelenjar tiroid
Penggunaan tramadol yang tidak mengikuti anjuran dokter dapat berakibat fatal berupa kecanduan hingga overdosis
Efek samping tramadol ringan
Pada beberapa orang, efek samping tramadol yang muncul hanya bersifat ringan saja. Beberapa gejala akibat efek samping tramadol tersebut mencakup mulut kering, pusing, sakit kepala, tubuh berkeringat, kekurangan energi, sembelit, mengantuk,mual, dan muntah. Umumnya, efek samping ringan dengan gejala tersebut dapat mereda dalam beberapa hari. Apabila telah lebih dari dua minggu dan keadaan tidak membaik, maka Anda perlu untuk menemui dokter segera. Anda juga dapat berkonsultasi secara online terlebih dahulu melalui aplikasi SehatQ.
Efek samping tramadol berbahaya
Kondisi tertentu dapat menimbulkan efek samping tramadol yang bersifat serius dan berbahaya bagi tubuh. Beberapa efek samping serius tersebut di antaranya adalah kecanduan, sindrom serotonin, gangguan pernapasan parah, kejang, alergi obat, insufiensi adrenal, defisiensi androgen, overdosis, hingga kematian. Saat menghentikan penggunaan tramadol secara mendadak dan langsung, maka efek samping berupa gejala putus obat juga berisiko dialami.
Interaksi tramadol dengan obat lain
Penggunaan tramadol dengan obat lain perlu mendapat persetujuan dokter sebab dapat menimbulkan interaksi tertentu. Risiko efek samping dapat meningkat karena hal tersebut. Selain itu, efekivitas kedua obat tersebut juga bisa menurun. Beberapa risiko yang dapat terjadi akibat interaksi tramadol dengan obat lain di antaranya yaitu:
Meningkatkan efek samping obat sumatriptan dan lithium
Menyebabkan kesulitan bernapas dan askit kepala berat (bahkan bisa terjadi koma) jika digunakan bersama obat antipsikotik dan benzodiazepine
Meningkatkan risiko pendarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah warfarin
Berisiko menyebabkan kejang jika digunakan bersama obat antidepresan
Aturan pakai yang tepat pada tramadol harus diperhatikan. Baca keterangan yang tercantum pada kemasan obat atau ikuti anjuran dokter. Sebaiknya tramadol hanya digunakan ketika sakit mulai muncul. Dosis tramadol untuk usia di atas 12 tahun yaitu 50-100 mg/hari dengan jeda konsumsi minimal 4-6 jam. Dosis maksimal konsumsi tramadol harian adalah 400 mg untuk satu orang. Pada lansia dengan usia di atas 75 tahun, dosis maksimal konsumsi tramadol adalah 300 mg/hari. Untuk mendapat informasi lebih lanjut seputar tramadol, Anda dapat mengakses aplikasi SehatQ secara online.
No comments: