Efek Samping Pseudoephedrine



Merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat ketika seseorang mengalami flu atau pilek dan penyakit pernapasan lainnya dikenal dengan nama pseudoephedrine. Obat ini bisa ditemukan sebagai kandungan tunggal atau kombinasi dengan obat lain, selain itu obat ini juga termasuk dalam golongan dekongestan yang cara kerjanya meredakan pembengkakan.

Pembengkakan tersebut terjadi dalam pembuluh darah di hidung, sehingga saluran napas lebih terbuka dan napas menjadi lega. Jika pasien mengonsumsi obat ini di rumah, sangat dianjurkan untuk membaca panduan obat dengan seksama. Selain itu pasien juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mulai mengonsumsi.


Dosis dan Efek Samping

  • Dewasa

Dosis awal 30-60 mg diberikan setiap 4-6 jam, sementara dosis maksimal mencapai 240 mg yang dikonsumsi setiap harinya.

  • Anak-anak

Untuk anak berusia 12 tahun ke atas dosis awal sebanyak 30-60 mg diberikan setiap 4-6 jam dan dosis maksimal 240 setiap hari.

  • Anak Usia 6-12 Tahun

Dosis awal 30 mg diberikan setiap 4 sampai 6 jam dan dosis maksimal mencapai 120 mg setiap harinya.

  • Anak Usia 4-5 Tahun

Dosis awal konsumsi obat untuk anak umur empat sampai lima tahun adalah 15 mg diberikan setiap 4-6 jam, sementara dosis maksimal 60 mg per hari.

Sama seperti konsumsi obat pada umumnya, penggunaan obat ini juga menimbulkan efek samping yang kemungkinan besar akan mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Perlu diperhatikan dengan serius apabila muncul beberapa kondisi berikut ini.

  • Reaksi kulit yang parah seperti pustulosis eksantemantosa generalisata akut.

  • Gangguan jantung seperti takikardi, aritmia jantung hingga jantung berdebar.

  • Gangguan mata seperti glaukuma sudut tertutup.

  • Munculnya gangguan sistem saraf seperti tremor dan sakit kepala.

  • Gangguan pencernaan seperti mulut kering, mual dan muntah.

  • Gangguan ginjal dan urin, seperti retensi urin.

  • Gangguan kulit dan jaringan subkutan seperti ruam.

  • Gangguan pembuluh darah bisa seperti hipertensi.

Segera beritahukan ke dokter jika muncul beberapa kondisi di atas terutama setelah pemakaian atau konsumsi obat pseudoephedrine. Penanganan yang tepat dan cepat akan meminimalisir beberapa kondisi buruk yang bisa saja dialami pasien.

Cara Konsumsi

Konsumsi obat ini bisa dilakukan secara langsung atau tanpa makan, pada umumnya setiap 4-6 jam seperti penjelasan yang terdapat pada kemasan produk atau resep yang diberikan dokter. Dilarang mengonsumsi lebih dari empat dosis dalam sehari, dosis diberikan berdasarkan usia, kondisi kesehatan dan respons pasien terhadap terapi.

Sangat tidak disarankan untuk melebihkan dosis atau mengonsumsi obat ini lebih sering dari yang diresepkan dokter. Jika mengonsumsi obat dalam bentuk tablet kunyah, kunyah dengan baik dan telan, apabila mengonsumsi obat ini dalam bentuk cairan bisa menakar dosis dengan menggunakan gelas ukur khusus untuk obat.

Tidak disarankan mengonsumsi pseudoephedrine dalam bentuk cair menggunakan sendok rumahan, hal itu dapat membuat dosis yang yang dikonsumsi menjadi tidak tepat atau sesuai dengan anjuran dokter. Obat ini dipasarkan dalam berbagai bentuk dan merek, beberapa tablet harus dimakan dengan sejumlah air yang banyak.

Sangat dianjurkan untuk membaca arahan yang spesifik dengan seksama dalam setiap produk karena jumlah kandungan obat ini setiap produk berbeda. Yang terpenting jangan mengonsumsi obat ini lebih dari yang direkomendasikan, perlu diketahui bahwa kafein bisa meningkatkan efek samping pengobatan ini.

Hindari mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh dan minuman bersoda dalam jumlah yang banyak. Selain itu makan cokelat dalam jumlah yang banyak atau mengonsumsi obat non-resep yang mengandung kafein juga tidak diperkenankan. Jika gejala tidak membaik dalam tujuh hari, atau justru malah memburuk segera pergi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Efek Samping Pseudoephedrine  Efek Samping Pseudoephedrine Reviewed by SehatQ on December 28, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.