Hati dapat dinobatkan sebagai salah satu organ manusia yang paling tangguh. Ia dapat dan akan terus bekerja meski dalam kondisi rusak. Hati cenderung akan memperbaiki dirinya sendiri dari masalah yang terbilang ringan seperti fibrosis hati, hingga masalah yang parah dan akhirnya benar-benar rusak dan berhenti fungsi.
Terkait fibrosis hati, kondisi itu merupakan tahap pertama dari munculnya jaringan parut di liver. Fibrosis hati terjadi ketika jaringan sehat di dalamnya tidak bisa berfungsi optimal karena mengalami kerusakan. Salah satu penyebab utama fibrosis hati sama dengan penyebab masalah hati lainnya, yakni konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka waktu panjang.
Lantas mengapa alkohol erat sekali kaitannya dengan berbagai masalah di organ hati, termasuk fibrosis hati? Berikut uraiannya:
Hati merupakan salah satu organ tubuh dengan banyak fungsi, yaitu untuk menyaring racun dari darah, mengatur kadar gula darah dan kolesterol, membantu tubuh membasmi infeksi dan penyakit, hingga membantu proses pencernaan makanan.
Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa organ hati sangat lentur dan mampu memperbarui diri sendiri, membuat hati dapat memproduksi sel baru setelah sel lama mati. Saat seseorang menenggak alkohol dan masuk ke dalam tubuh, alkohol akan mengikuti aliran darah menuju liver. Ketika mencerna alkohol inilah, beberapa sel dalam hati akan rusak dan mati. Enzim-enzim yang berperan dalam proses metabolisme alkohol terdapat pada sel-sel hati.
Di sini hari berperan sebagai organ utama yang melakukan proses metabolisme alkohol untuk dapat dikeluarkan dari tubuh. Mekanisme pasti mengapa alkohol dapat merusak organ hati masih belum dapat dipastikan. Namun, disinyalir hal ini berhubungan dengan kegagalan hati mencerna lemak dari proses metabolisme alkohol.
Pada akhirnya, penyalahgunaan konsumsi alkohol bisa disimpulkan berperan besar dalam mengurangi kemampuan sel hati untuk memperbarui diri. Itulah mengapa pecandu alkohol amat berpotensi akan mengalami gangguan hati serius dan kerusakan hati permanen.
Lantas, berapa takaran aman dalam mengonsumsi alkohol agar tak menimbulkan masalah kesehatan pada organ hati? Kendati tak ada ukuran pasti, tetapi seseorang dapat dikatakan mengonsumsi alkohol secara berlebihan jika meminum lebih dari 14 unit alkohol atau 350 ml alkohol dalam waktu 1 minggu. Perlu diketahui jika satu unit alkohol adalah 25 ml.
Namun, di sini dapat dikatakan bahwa penyakit hati non-alkoholik atau nonalcoholic fatty liver disease juga memiliki peran besar dalam memicu terjadinya fibrosis hati. Perlemakan hati terjadi akibat adanya penumpukan lemak secara lebih pada hati. Kondisi ini dipicu oleh hal-hal internal dalam tubuh, seperti kekurangan gizi, resistensi insulin, kelebihan berat badan, dan sebagainya walau tidak terbatas pada kondisi-kondisi tersebut saja.
Perlu diingat juga bahwa fibrosis hati tidak terjadi sekonyong-konyong. Ia merupakan kondisi yang bersifat akumulatif. Artinya, kondisi ini akan terjadi dari penumpukan risiko-risiko. Ia juga bersifat degeneratif atau penderita tidak akan merasakan gejala apa-apa sampai kerusakan tersebut mencapai titik yang parah.
Ada beberapa tahapan berbeda terjadinya fibrosis hati. Tahapan inilah yang kemudian membantu dokter menentukan seberapa parah kondisi yang dialami pasien. Dari situlah bisa dirumuskan langkah penanganan yang tepat.
Salah satu metode penilaian yang populer adalah sistem METAVIR. Dokter akan menentukan tahapan ini setelah melihat sampel jaringan hati. Aktivitas fibrosis dibedakan menjadi:
A0: tidak ada aktivitas
A1: aktivitas ringan
A2: aktivitas sedang
A3: aktivitas berat
Sementara tahapan fibrosisnya dibedakan menjadi:
F0: tidak ada aktivitas
F1: fibrosis saluran darah tanpa septa
F2: fibrosis saluran darah dengan beberapa septa
F3: banyak septa namun tidak ada sirosis
F4: terjadi sirosis
Berdasarkan sistem penilaian METAVIR, artinya kondisi paling parah akan menunjukkan skor A3 dan F4. Selain METAVIR, ada juga metode lain seperti Batts and Ludwig yang mengukur seberapa parahnya fibrosis hati dengan skor 1-4. Dengan demikian menjadi penting bagi seseorang untuk menjalani pola hidup yang sehat. Kebiasaan dan gaya hidup juga perlu diubah jika tak ingin terserang masalah pada organ hati. Jika Anda pecandu alkohol, sebaiknya mulai atur ulang kebiasaan Anda sebelum organ hati terlanjur mengalami kerusakan yang parah.
No comments: