Undang Undang di Indonesia menentukan batas umur lansia ialah penduduk berusia di atas 60 tahun. Pada tahap ini, kesehatan seseorang mulai menurun dan berbagai penyakit muncul semakin sering. Pertahanan sistem imun dan penyerapan asupan gizi oleh saluran pencernaan pun berkurang. Tak jarang dokter menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin daya tahan tubuh guna menunjang kesehatan lansia.
Mengapa lansia membutuhkan multivitamin?
Berdasarkan survey, lansia merupakan konsumen multivitamin paling besar di Amerika pada tahun 2013. Sebanyak 68% lansia berumur 65 tahun atau lebih mengonsumsi multivitamin daya tahan tubuh. Meskipun demikian, beberapa pihak tidak menyarankan konsumsi multivitamin secara rutin.
Multivitamin dibutuhkan jika lansia terbukti mengalami kekurangan vitamin atau mineral tertentu di dalam tubuh. Hal tersebut bisa terlihat dari tanda dan gejala yang ditunjukkan serta diagnosis dokter. Sistem imun yang melemah juga menjadi alasan kebutuhan multivitamin. Selain itu, kondisi penyakit tertentu yang mudah menjangkit lansia harus diimbangi dengan multivitamin di samping pemberian obat dokter.
Salah satu contohnya yaitu osteoporosis, penyaki ini menjadi indikasi lansia kekurangan kalsium. Penyakit osteoporosis banyak terjadi pada lansia perempuan karena telah memasuki fase menopause. Oleh karena itu rekomendasi yang diberikan ialah penambahan asupan makanan tinggi kalsium dan vitamin D atau mengonsumsi suplemen. Vitamin D mampu membantu penyerapan kalsium.
Sistem imun yang semakin melemah menyebabkan lansia rentan terserang penyakit infeksi. Jika penyakit ini menyerang lansia, maka kemungkinan penyembuhan akan lama sehingga berpengaruh pada asupan gizi. Rekomendasi kebutuhan vitamin E, vitamin B6 dan seng pada lansia dengan penyakit infeksi lebih tinggi dibandingkan keadaan normal sehingga diperlukan multivitamin tambahan.
Kebutuhan vitamin dan mineral
Konsumsi multivitamin tidak bisa sembarangan, harus disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut merupakan angka kecukupan vitamin yang dianjurkan Kementrian Kesehatan untuk lansia di atas umur 60 tahun:
Laki-laki:
Vitamin A: 650 RE
Vitamin D: 20 mcg
Vitamin E: 15 mcg
Vitamin B6: 1,7 mg
Asam folat: 400 mcg
Vitamin B12: 4 mcg
Vitamin C: 90 mg
Kalsium: 1000 mg
Zat besi: 9 mg
Seng: 11 mg
Perempuan:
Vitamin A: 600 RE
Vitamin D: 20 mcg
Vitamin E: 20 mcg
Vitamin B6: 1,5 mg
Asam folat: 400 mcg
Vitamin B12: 4 mcg
Vitamin C: 75 mg
Kalsium: 1200 mg
Zat besi: 8 mg
Seng: 8 mg
Cara membaca multivitamin label
Agar Anda dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan vitamin dan mineral, penting untuk mengetahui cara membaca multivitamin label yang benar:
Serving size atau takaran saji berfungsi menunjukkan berapa banyak multivitamin yang harus dikonsumsi untuk mencapai dosis yang diinginkan. Serving size bisa dikalikan sesuai kebutuhan vitamin atau mineral.
%AKG pada multivitamin biasanya berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal dalam sehari. Jika kebutuhan kalori sehari Anda kurang atau lebih dari itu, maka %AKG pun bisa disesuaikan.
Misalnya, jika tertulis %AKG untuk vitamin tertentu sebanyak 70%, artinya kebutuhan vitamin Anda sudah terpenuhi sebanyak 70% dalam sehari. Biasanya % AKG mineral dan vitamin lebih dari 100%.
Tak hanya vitamin dan mineral yang terdapat dalam komposisinya, namun juga terdapat zat tambahan lain seperti pemanis, pengawet, pewarna, pemanis, maupun perasa buatan. Zat tambahan pada komposisi paling atas memiliki jumlah yang paling tinggi dibandingkan dengan yang lain.
Multivitamin daya tubuh dengan klaim kesehatan seperti meyembuhkan penyakit tertentu tidak bisa dipercaya. Pasalnya, kegunaan multivitamin yakni untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin atau mineral. Jika ingin melakukan pengobatan penyakit, konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan resep obat yang tepat.
No comments: