Pernahkah Anda mengalami buang air besar berdarah? Hati-hati, bisa jadi itu tanda Anda mengalami polip kolorektal. Apa itu?
Polip kolorektal adalah kondisi ketika adanya jaringan bertangkai yang tumbuh di dinding usus yang menonjol ke arah usus besar atau rektum. Beberapa jenis polip kolorektal ini tidak berbahaya bagi tubuh, akan tetapi seiring berjalannya waktu, jenis polip ini dapat berkembang menjadi kanker usus besar.
Siapapun memiliki risiko adanya polip dalam tubuhnya. Namun, orang dengan obesitas, perokok, dan memiliki riwayat penyakit polip usus akan lebih berisiko terkena penyakit ini.
Ukuran polip ini bervariasi, semakin besar polip semakin besar pula risikonya berkembang menjadi kanker. Oleh karenanya kebanyakan orang tidak menyadari adanya polip hingga gejala kanker muncul. Lagipula, benjolan polip ini tidak langsung menjadi kanker.
Proses Perkembangan Polip Kolorektal Menjadi Kanker Usus Besar
Sel-sel tubuh akan selalu aktif membelah diri. Jadi sel yang masih sehat dan baik akan membelah diri untuk mengganti sel yang rusak, mati, atau sudah tua. Begitu prosedur teraturnya dan akan berhenti ketika sel semuanya sudah diperbaharui.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat mutasi gen ini menjadi lebih cepat dari seharusnya. Pembelahan sel terus menerus terjadi dan tumbuh meski jaringan baru sudah diperbarui semuanya. Kondisi abnormal ini menjadi cikal bakal polip atau disebut juga tumor.
Polip sebenarnya bisa tumbuh di mana saja, termasuk di usus besar ini. Polip kolorektal ini bisa dibedakan dalam dua kategori, yaitu polip non-neoplastik dan polip neoplastik.
Polip neoplastik biasanya berpeluang berkembang menjadi kanker, terlebih jika ukurannya besar karena di dalamnya juga akan lebih banyak sel yang tumbuh. Sedangkan polip non-neoplastik sifatnya lebih jinak dan tidak berubah atau berkembang menjadi kanker usus besar.
Polip tumbuh dan berkembang menjadi kanker disebut membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Namun, waktu ini bisa saja lebih singkat akibat beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Faktor tersebut adalah berusia di atas 65 tahun ke atas, keluarga memiliki riwayat kanker usus besar, dan jenis polip yang tumbuh.
Bagaimana Cara Mencegah Polip Kolorektal Berubah Menjadi Kanker?
Seperti yang sudah disebutkan bahwa polip kolorektal ini tidak menimbulkan gejala, sehingga harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mendeteksi keberadaannya, seperti tes sinar-X, CT scan, hingga kolonoskopi.
Ketika dokter menemukan polip kolorektal, maka bisa diangkat selama menjalani pemeriksaan kolonoskopi ini. Setelahnya, pasien akan terus disuruh untuk memeriksakan diri kembali untuk memastikan polip sudah benar-benar hilang dan tidak menimbulkan risiko kanker.
Mencegah polip berubah menjadi kanker memang sulit dilakukan. Meski begitu, cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan pemeriksaan secepat mungkin agar risiko kanker bisa diantisipasi sedini mungkin.
Gejala dan Ciri-ciri Polip Kolorektal
Meski pada banyak kasus yang terjadi, polip kolorektal tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, gejala umumnya adalah perdarahan di area rektum. Berikut gejala-gejala yang bisa Anda rasakan jika memiliki polip kolorektal ini, yaitu:
- Terdapat darah saat buang air besar
- Terasa nyeri, sakit, mual, dan muntah. Bahkan polip yang ukurannya besar bisa menyebabkan nyeri dan kram perut
- Warna dan tekstur tinja berubah menjadi lebih gelap atau kemerahan akibat darah
- Anemia defisiensi besi, karena perdarahan akibat polip ini akan membuat tubuh penderitanya kehilangan zat besi
- Kebiasaan dalam buang air besar akan mengalami perubahan. Diare atau sembelit lebih dari sekali bisa menjadi indikasi terdapat polip besar di usus
Cara Mencegah Munculnya Polip Kolorektal
Polip kolorektal bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini, yaitu:
- Menjaga berat badan seimbang
- Mengurangi konsumsi daging merah dan makanan yang tinggi lemak
- Meningkatkan konsumsi sayur, kacang-kacangan, buah, dan sereal dengan serat yang tinggi
No comments: