Terapi psoriasis merupakan prosedur medis yang dilakukan jika pasien terkena psoriasis. Psoriasis merupakan penyakit kulit dimana penyakit tersebut menyebabkan bercak bersisik merah di bagian kulit sehingga membuat orang merasa gatal. Psoriasis bisa menyebar ke bagian kulit mana saja, namun kulit di bagian lengan dan kaki merupakan bagian yang paling terdampak.
Kemungkinan Seseorang Mengalami Psoriasis
Para peneliti belum dapat menentukan dengan pasti apa yang membuat seseorang mengalami psoriasis. Meskipun demikian, para peneliti berpikir bahwa psoriasis disebabkan oleh faktor genetik dan kelemahan sistem kekebalan tubuh.
Dampak Bagi Setiap Orang
Seseorang yang mengalami psoriasis juga bisa mengalami tingkat keparahan yang berbeda di bagian kulit mereka. Sebagian orang merasakan gejala ringan pada kulit, namun sebagian orang mengalami gejala sedang hingga berat pada tubuh.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Tentang Psoriasis
Jika ingin
mengatasi psoriasis, setiap orang sangat dianjurkan untuk melakukan terapi
psoriasis. Ada berbagai kategori terapi psoriasis yang dapat dilakukan.
Kategori-kategori tersebut adalah terapi topikal, terapi cahaya, dan penggunaan
obat.
Meskipun ada
berbagai kategori yang bisa dilakukan, satu kategori terapi psoriasis bisa
memiliki dampak positif bagi pasien, namun juga dapat memberikan dampak negatif
bagi pasien lain. Artinya, tidak semua pasien dapat diobati dengan kategori
yang sama. Oleh karena itu, pasien perlu konsultasikan persoalan tersebut
dengan dokter jika mereka mengalami psoriasis dan ingin melakukan terapi
psoriasis.
Alasan Pasien
Perlu Menjalani Terapi Psoriasis
Pasien sebaiknya
melakukan terapi psoriasis, karena dapat mencegah berbagai gejala akibat
psoriasis seperti bercak merah dan gatal. Tidak hanya itu, terapi psoriasis
juga mampu mencegah sel-sel kulit agar tidak tumbuh terlalu cepat.
Terapi
Psoriasis
Jika Anda mengalami
psoriasis dan ingin melakukan terapi psoriasis, Anda bisa melakukannya. Anda
tidak perlu mempersiapkan apapun, namun Anda sebaiknya perhatikan manfaat dan
risiko tentang terapi psoriasis.
Ada tiga kategori
yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi gangguan pada kulit, antara lain
terapi topikal, terapi cahaya, dan penggunaan obat. Berikut adalah penjelasan
mengenai ketiga kategori tersebut:
1)
Terapi topikal
Terapi
topikal merupakan terapi psoriasis yang diterapkan dokter dengan menggunakan
obat oles berupa kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, penghambat
kalsium, asam salisilat, coal tar, dan anthralin.
2)
Terapi cahaya
Terapi
cahaya merupakan terapi psoriasis yang dapat diterapkan jika pasien menderita
kondisi sedang hingga berat pada tubuh. Terapi cahaya dilakukan melalui
penyinaran sejumlah cahaya alami atau buatan yang diterapkan ke kulit pasien.
Ada berbagai pilihan terapi cahaya yang dapat digunakan, antara lain sinar
matahari, UVB broadband, UVB narrowband, dan laser excimer.
3)
Penggunaan obat
Penggunaan
obat juga merupakan terapi psoriasis lain yang dapat dilakukan dokter jika
kondisi kulit pasien tidak dapat diatasi dengan terapi topikal atau cahaya.
Terapi tersebut dapat dilakukan oleh penderita sedang hingga berat.
Ada
dua cara untuk melakukan terapi psoriasis melalui obat, antara lain obat minum
dan obat injeksi. Contoh obat yang bisa dikonsumsi adalah steroid, retinoid,
dan siklosporin. Contoh obat injeksi yang bisa digunakan adalah infliximab,
adalimumab, ustekinumab, dan secukinumab.
Risiko Terapi
Psoriasis
Pasien yang
menjalani terapi psoriasis akan membaik. Meskipun kondisi kulit akan pulih,
pasien juga perlu pahami bahwa terapi psoriasis bisa menimbulkan risiko berupa
kulit kemerahan dan melepuh, sakit kepala, lelah, sakit perut, mual,
gatal-gatal, luka bakar, infeksi, dan kanker kulit.
Kesimpulan
Terapi psoriasis
merupakan terapi yang dapat mencegah gangguan di bagian kulit. Ada berbagai
cara yang dapat dilakukan jika ingin mengatasi masalah tersebut. Meskipun
demikian, Anda sebaiknya pahami manfaat dan risiko yang mungkin terjadi jika
Anda ingin menjalani terapi psoriasis. Untuk informasi lebih lanjut, Anda
sebaiknya konsultasikan persoalan ini dengan dokter.
No comments: