Mengenal Withdrawal Syndrome Akibat Alkohol

Ketika seorang pecandu alkohol memutuskan mengurangi secara signifikan atau berhenti secara tiba-tiba, maka akan muncul berbagai gejala. Kondisi ini disebut dengan withdrawal syndrome akibat alkohol.


Withdrawal syndrome sebenarnya tidak hanya terjadi pada orang yang berhenti konsumsi alkohol saja, tetapi juga zat-zat adiktif lain seperti heroin, kokain, morfin, sertabenzodiazepine.

Bagaimana Sindrom Putus Alkohol Bisa Terjadi?

Sindroma putus alkohol dialami oleh orang dewasa yang menjadi pecandu alkohol setiap hari dan sudah berlangsung lama alias bertahun-tahun. Semakin lama dan semakin banyak konsumsi alkohol harian, maka semakin besar pula seseorang mengalami risiko withdrawal syndrome karena alkohol ini.

Sindroma putus alkohol ini merupakan mekanisme dan respon alami tubuh merespon akibat adanya perubahan keseimbangan dari yang awalnya mengkonsumsi alkohol yang tinggi, lalu secara tiba-tiba hilang. Rutin mengkonsumsi alkohol secara rutin dapat mengubah konsentrasi dan fungsi protein Gamma-aminobutyric acid dan Excitatory amino acids. KEmudian, ketika tubuh tidak menerima asupa alkohol secara tiba-tiba akan memberikan dampak pada kedua protein tersebut. Kemudian muncullah gejala putus alkohol.

Hanya saja, perlu menjadi catatan bahwa tidak semua peminum alkohol akan mengalami withdrawal syndrome ini.

Gejala Alcohol Withdrawal Syndrome

Ada beberapa gejala dari putus alkohol yang bisa dialami oleh seseorang. Gejala yang muncul beragam, seperti:

1.      Gejala ringanGejala ringan yang dialami oleh withdrawal syndrome akibat alkohol biasanya disebabkan oleh hiperaktivitas otak, yang ditandai dengan gejala seperti:

·         Sakit kepala

·         Menggigil

·         Mengalami insomnia

·         Mengalami kecemasan ringan

·         Berkeringat

·         Jantung berdebar kencang

·         Keinginan ingin mengkonsumsi alkohol

·         Perut sakit disertai anoreksia

Gejala di atas muncul sekitar 6 jam setelah konsumsi alkohol. Biasanya gejala ini dapat hilang dan tidak bertambah parah jika dalam waktu 1-2 hari penderita kembali mengkonsumsi alkohol. Tapi akan kembali muncul pada episode berhenti minum alkohol selanjutnya.

2.      Halusinasi

Gejala ini muncul dalam waktu 24 jam setelah mengkonsumsi alkohol terakhir kalinya yang bisa berlangsung 48 jam ke depan. Gejala halusinasi umumnya mempengaruhi indera penglihatan bahkan indera pendengaran.

3.      Kejang

Gejala kejang biasanya terkadi dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah berhenti minum alkohol. Perlu dicatat bahwa gejala ini biasanya hanya dialami oleh orang yang sudah minum alkohol selama puluhan tahun. Untuk menanganinya perlu mengkonsumsi obat agar gejala kejang yang dialami bisa dikurangi.

4.      Delirium Tremens (DT)

Gejala yang paling serius yang dapat dialami oleh seseorang pecandu alkohol saat memutuskan untuk berhenti adalah DT. Tapi, tidak semua pecandu alkohol yang berhenti akan mengalami ini, hanya sekitar 5% daja. Gejala DT biasanya membuat penderita cenderung mengalami halusinasi dan mengalami disorientasi misalnya peningkatan detak jantung serta tekanan darah dan panas tubuh. Disebut gejala serius karena diakibatkan oleh adanya gangguan hemostasis cairan dan elektrolit pecandu alkohol. Kondisi ini membuat aliran darah ke otak berkurang dan menyebabkan gagal jantung.

Cara Mengatasi Sindrom Putus Alkohol

Gejala withdrawal syndrome akibat alkohol ini tentu bisa dihentikan sejak munculnya gejala ringan. Semakin lama seseorang mengkonsumsi alkohol, maka semakin parah gejala putus alkohol yang dialami.

Oleh karena itu, sebaiknya orang yang pernah mengalami gejala kejang dan halusinasi akibat withdrawal syndrome ini sebaiknya segera berobat. Ini untuk memantau tekanan darah, detak jantung, dan juga suhu tubuh untuk mengantisipasi gejala DT. Untuk mengatasi kejang dan halusinasi ini penderita mungkin akan membutuhkan obat penenang.

Kesembuhan penderita withdrawal syndrome akibat alkohol biasanya tergantung pada seberapa baik fungsi tubuh beradaptasi kembali dan berkembang untuk berhenti mengkonsumsi alkohol. Gejala ini dapat hilang secara sempurna, namun tetap ada risiko kematian, terlebih jika gejala yang muncul adalah DT.

Mengenal Withdrawal Syndrome Akibat Alkohol Mengenal Withdrawal Syndrome Akibat Alkohol Reviewed by Anonymous on August 11, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.