7 Hal yang Mesti Diketahui soal Amyloidosis

 

Cukup familiarkah Anda dengan amyloidosis? Jika belum, Anda perlu mengenalnya. Pasalnya, jenis kelainan tubuh yang satu ini bisa menyebabkan kematian jika dibiarkan begitu saja karena menyebabkan kegagalan kerja pada organ-organ vital tubuh, sepeti jantung, ginjal, maupun hati.

Secara sederhana, amyloidosis bisa diartikan sebagai penumpukan protein pada tubuh. Namun, tidak sembarang protein. Penumpukan protein yang bisa membahayakan kerja organ vital adalah protein berjenis amiloid. Kondisi penumpukan protein ini akan menimbulkan berbagai masalah di organ tubuh sampai pada kondisi terburuk dapat membuat kondisi kegagalan kerja organ tersebut.

Beriku ini adalah beberapa hal terkait amyloidosis yang diharapkan bisa membuka kesadaran Anda bahwa kondisi ini tidak boleh dipandang remeh dan perlu segera ditangani. Dengan kesadaran Anda mengenai hal-hal di bawah ini, Anda pun akan menjadi lebih waspada terkait penumpukan protein abnormal yang bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali Anda.

1.       Sulit Dideteksi

Gejala-gejala dasar dari amyloidosis masih sulit dideteksi. Masalahnya, beberapa tanda dari kondisi penumpukan protein abnormal ini sangat umum, seperti sakit kepala maupun kesemutan. Gejala-gejala khusus, seperti masalah pencernaan akut, sesak napas, juga pembengkakan justru baru dirasakan penderita ketika penumpukan protein yang terjadi sudah terlalu parah dan telah memengaruhi kerja organ tubuh terkait. Maka dari itu, ketika Anda mengalami gejala amyloidosis yang lebih spesifik, Anda mesti segera mengonsultasikannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

 

2.       Terbagi-bagi

Dunia kedokteran membagi kondisi amyloidosis ke dalam beberapa kelompok. Ada amyloidosis primer yang disebabkan adanya masalah di sumsum tulang belakang. Ada amyloidosis sekunder yang dipicu oleh peradangan kronis. Ada Amyloidosis familia yang dipicu oleh faktor keturunan. Ada pula amyloidosis sistemik yang dipengaruhi usia penderita.

 

3.       Kerentanan Gender

Semakin tua usia, semakin besar pula kemungkinan Anda terkena amyloidosis. Waspadalah bagi Anda yang berjenis kelamin laki-laki. Pasalnya, penumpukan protein abnormal miloid nyatanya cenderung lebih sering menyambangi laki-laki dibandingkan perempuan.

 

4.       Berhubungan dengan Kanker

Ketika mendapati kondisi amyloidosis, tim dokter umumnya akan menawarkan penanganan berupa kemoterapi. Patut dijelaskan bahwa amyloidosis bukanlah jenis kanker. Namun, penanganan kemo diberikan karena penumpukan protein amiloid kerap erkaitan dengan jenis kanker darah tertentu, seperti myeloma multiper dan makroglobulinemia.

 

5.       Kondisi Ginjal

Penumpukan protein abnormal merupa miloid juga sangat berhubungan dengan kondisi ginjal. Penderita dialisis ginjal umumnya akan lebih rentan mengalami amyloidosis. Pasalnya ketika mengalami dialisis, ginjal kehilangan kemampuannya untuk menghilangkan protein besar dari darah sehingga protein-protein tersebut kembali teralih ke saluran tubuh dan dapat menyerang ginjal sendiri ataupun organ vital lainnya.

 

6.       Keturunan Afrika

Ras seseorang bisa sangat memengaruhi tingkat risiko terkena amyloidosis. Ditemukan fakta bahwa orang-orang keturunan Afrika nyatanya lebih mudah mengalami penumpukan protein miloid dibandingkan suku ras lainnya. Kondisi tersebut terjadi karena ketika ras Afrika memiliki keturunan dengan ras lain, mereka akan menghasilkan mutasi genetik di bagian jantung yang menjadi tanda amyloidosis.

 

7.       Belum Ada Obat

Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menghilangkan tumpukan protein abnormal pada tubuh. Ketika Anda terkena amyloidosis, dokter hanya dapat memberikan terapi sesuai dengan keluhan Anda. Jika penumpukan terjadi di daerah sumsum tulang belakang, dokter akan menganjurkan Anda menjalani kemoterapi. Jika protein miloid menumpuk di hati ataupun ginjal, dokter bisa tidak segan-segan akan meminta Anda melakukan transplantasi organ tersebut jika kondisinya sudah parah. Namun jika gejala amyloidosis masih dapat ditoleransi, umumnya dokter akan meresepkan obat anti inflamasi ataupun obat diuretik.

 

***

Dari ketujuh hal mengenal amyloidosis di atas, diharapkan Anda akan lebih waspada terkait tingkat risiko dan gejala dari kondisi penumpukan lemak ini. Alih-alih harus melakukan kemoterapi atau transplantasi organ, alangkah lebih baik Anda mendapatkan penanganan berupa obat jika gejalanya belum parah, bukan?

7 Hal yang Mesti Diketahui soal Amyloidosis 7 Hal yang Mesti Diketahui soal Amyloidosis Reviewed by SehatQ on August 23, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.