Kesehatan mental di Indonesia masih dipandang sebelah mata. Belum banyak orang peduli dengan hal-hal demikian, amat disayangkan memang. Situasi ini membuat para penderita penyakit mental merasa semakin terasing, terpinggirkan, terkucilkan, dan seakan berjuang sendiri melawan kondisinya. Salah satu penyakit mental yang paling umum ditemui adalah bipolar. Lantas, bagaimana, sih, seharusnya kita menyikapi mereka yang memiliki bipolar?
Namun, sebelum masuk lebih dalam pada cara menangani penderita bipolar, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu bipolar. Bipolar adalah gangguan yang dahulu dikenal sebagai depresi manik. Penderita yang mengalami bipolar mempunyai suasana hati (mood) yang dapat berubah-ubah secara ekstrem yang meliputi mania atau hypomania (rasa senang atau semangat berlebihan) atau depresi (rasa sedih, tidak bersemangat berlebihan) yang menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari bahkan merugikan atau membahayakan penderitanya.
Ketika berada pada periode depresi, penderita akan merasa sangat tidak bersemangat dan lesu, sedangkan pada periode mania atau hypomania, penderita akan menjadi terlalu aktif dan menjadi senang secara berlebihan. Perbedaan dari mania dan hypomania adalah dari tingkat keparahannya. Pada hypomania, penderita tidak akan mengalami reaksi senang atau semangat secara berlebihan seperti saat mania.
Penderita dapat mengalami setiap perubahan mood ekstrem tersebut selama berminggu-minggu atau bahkan dapat terjadi lebih lama dan sering. Berbeda dengan perubahan suasana hati yang biasanya, penderita bisa saja merasakan depresi selama berminggu-minggu dan kemudian berganti lagi ke mania atau hypomania. Penderita sangat jarang merasakan suasana hati yang "normal".
Penderita bipolar amat butuh perhatian kita agar mereka senantiasa merasa bahwa dirinya berharga dan dipedulikan. Adapun berikut adalah pedoman penanganan orang dengan bipolar yang tepat:
- Perkaya Diri Anda dengan Informasi Terkait Bipolar
Memperkaya pengetahuan Anda bisa menjadi kunci utama untuk memberi penanganan yang tepat kepada mereka yang mengalami bipolar disorder. Dengan pengetahuan, Anda tentu akan mudah untuk mencari celah dalam setiap kondisi dan situasi.
- Upayakan Hindari Pemicunya
Gejala gangguan bipolar dapat dipicu oleh suatu hal. Gejalanya pun bisa terjadi perlahan, hampir tak kentara. Oleh karena itu, cari tahu dan pelajari apa yang dapat membuatnya kambuh dan coba untuk menghindari hal tersebut. Pelajari juga situasi hati mereka untuk coba mencegah fase depresi yang bisa datang kapan saja.
- Sabar dan Menahan Diri
Saat bipolar tengah kambuh, kadang perubahan sifat si penderita yang tiba-tiba membuat Anda jengkel. Hal itu wajar belaka. Namun, di sini kesabaran Anda amat dibutuhkann. Jika Anda turut serta “meledak-ledak” kondisi selanjutnya akan semakin runyam. Si penderita bisa saja akan “tenggelam” semakin dalam bersama perasaannya.
Lagi pula, hampir tidak ada sesuatu yang negatif dari sifat sabar. Rasa sabar tentu akan menimbulkan perasaan tenang dan bisa menyamankan orang lain. Ketika Anda menghadapi orang yang terkena bipolar tentu anda diharuskan untuk bersabar.
- Jadilah Pendengar yang Baik
Salah satu efek atau gejala bipolar adalah rangsangan untuk aktif berbicara. Meskipun terkadang obrolan mereka tidak masuk akal, tetapi mereka sesungguhnya membutuhkan teman bicara untuk menampung apa yang mereka bicarakan.
Nah, di sinilah peran Anda sebagai pendengar yang baik harus dijalankan. Anda hanya perlu mendengarkan, tanpa perlu menceramahi mereka.
- Berikan Waktu
Seringkali orang yang mengalami bipolar membutuhkan waktu yang tepat untuk menenangkan diri, mengontrol emosi, bahkan untuk merenungkan sikap dan juga penyakit mereka. Memberikan waktu bukan berarti meninggalkan mereka atau bersikap acuh tak acuh kepada penderita.
- Berikan Dukungan
Yang dibutuhkan orang bipolar dari lingkungannya bukanlah perasaan sedih, kasihan, atau kekhawatiran berlebih. Yang sebenarnya dibutuhkan mereka adalah dukungan. Peran keluarga atau orang terdekat bagi orang dengan bipolar adalah bantuan moril. Saat fase depresi muncul, lingkungan cukup melakukan hal-hal yang sekiranya mendukung atau memaklumi serta menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah salah mereka atau membebani mereka.
Semoga apa yang disampaikan berguna untuk Anda dalam bersikap kepada orang-orang dengan bipolar. Jangan tambah beban mereka dengan ketidak-tahuan Anda mengenai masalahnya. Jika Anda merasa tidak sanggup, segera cari bantuan kepada mereka yang lebih kompeten, seperti psikolog atau dokter khusus penyakit jiwa sekalian.
Penanganan yang Tepat Efektif Bantu Kehidupan Penderita Bipolar
Reviewed by Anonymous
on
January 02, 2020
Rating:

No comments: