Teknik biomedis menjadi satu bidang studi yang penting dalam bidang kesehatan. Dengan adanya studi ini di berbagai universitas, memungkinkan lahirnya para bioengineer baru yang bisa menghasilkan berbagai karya yang berguna pada bidang kesehatan.
Teknik biomedis sendiri merupakan kombinasi dari ilmu teknik dan ilmu biologi yang juga dikenal dengan rekayasa biomedis, atau bioteknologi. Mereka menerapkan prinsip-prinsip rekayasa ke bidang biologi dan perawatan kesehatan.
Lantas bagaimana sejarahnya dan apa saja karya yang telah dikembangkan untuk bidang kesehatan? Berikut selengkapnya.
Teknologi Hasil Teknik Biomedis
Para insinyur teknik biomedis telah mengembangkan sejumlah teknologi yang meningkatkan kehidupan dan menyelamatkan jiwa, yang termasuk:
Bidang prostetik, seperti gigi palsu dan alat pengganti anggota tubuh buatan
Perangkat dan sistem bedah, seperti bedah robotik dan laser
Sistem untuk memantau tanda - tanda vital dan kimia darah
Perangkat implan, seperti pompa insulin, alat pacu jantung, dan organ buatan
Metode pencitraan, seperti ultrasound, sinar-X, sinar partikel dan resonansi magnetik
Diagnostik, seperti lab-on-a-chip dan sistem pakar
Peralatan dan perangkat terapi, seperti dialisis ginjal dan stimulasi saraf listrik transkutan (TENS)
Terapi radiasi menggunakan sinar partikel dan sinar-X
Perangkat terapi fisik, seperti peralatan olahraga dan teknologi yang dapat dikenakan
Perjalanan Sejarah Teknik Biomedis
Sebagai salah satu bidang yang penting bagi kesehatan, praktek teknik biomedis memiliki sejarah panjang. Salah satu contoh paling awal dari praktek ini adalah kaki palsu dari kayu dan kulit yang ditemukan pada mumi Mesir berusia 3.000 tahun.
Sebelum itu, bahkan kruk sederhana dan tongkat berjalan adalah bentuk alat bantu yang direkayasa, dan orang pertama yang membuat belat untuk tulang yang patah dapat dianggap sebagai insinyur biomedis awal.
Rekayasa biomedis telah berkembang selama bertahun-tahun sebagai tanggapan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sepanjang sejarah, manusia telah membuat perangkat yang semakin efektif untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit, untuk meringankan, merehabilitasi atau mengkompensasi kecacatan atau cedera.
Salah satu contohnya adalah evolusi alat bantu dengar untuk mengurangi gangguan pendengaran melalui amplifikasi suara. Terompet telinga, perangkat bantu dengar yang berbentuk tanduk besar merupakan contoh salah satu hasil dari praktek teknik biomedis yang digunakan sampai pertengahan abad ke-20. Perangkat listrik juga telah dikembangkan sebelum itu, tetapi penggunaanya lambat.
Karya Alexander Graham Bell dan Thomas Edison tentang transmisi dan amplifikasi suara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 diterapkan untuk membuat alat bantu dengar meja pertama. Ini diikuti oleh perangkat portabel "luggable" pertama yang menggunakan amplifier tabung vakum yang ditenagai oleh baterai besar.
Namun, alat bantu dengar pertama yang dapat dipakai harus menunggu pengembangan transistor oleh William Shockley dan timnya di Bell Laboratories. Perkembangan selanjutnya dari sirkuit mikro-terintegrasi dan penggunaan teknologi baterai yang canggih, yang akhirnya menghasilkan alat bantu dengar mini yang pas di dalam saluran telinga.
Tokoh-Tokoh Penting Dalam Sejarah Teknik Biomedis
Beberapa tokoh penting dalam sejarah teknik biomedis dan kontribusi mereka meliputi:
Forrest Bird (ventilator mekanis)
John Charnley (pengganti pinggul buatan)
Graeme Clarke (implan koklea)
Willem Einthoven (elektrokardiograf)
Wilson Greatbatch (alat pacu jantung internal)
Charles Hufnagel (katup jantung buatan)
Robert Jarvik (hati buatan)
Willem Johan Kolff (dialisis ginjal)
Rene Laënnec (stetoskop)
Michel Mirowski (implant defibrilator kardioverter)
Wilhelm Roentgen (rontgen)
Persyaratan Pendidikan Teknik Biomedis
Untuk menjadi seorang insinyur teknik biomedis, diperlukan pengetahuan mendalam mengenai prinsip-prinsip operasional peralatan, pengetahuan tentang aplikasi yang digunakan dan tentunya tentang biologi.
Ini bisa seperti ilmu elektronik, ilmu mekanik, ilmu komputer, ilmu biologi dan lainnya. Pasalnya merekalah yang akan merancang dan mengembangkan sistem, peralatan, dan perangkat medis.
Menurut U.S. Bureau of Labor Statistics, sebagian besar pekerjaan teknik biomedis membutuhkan setidaknya gelar sarjana di bidang teknik biomedis. Sertifikasi negara sebagai insinyur professional juga diperlukan oleh banyak pengusaha.
Gelar master seringkali diperlukan untuk promosi ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan juga diperlukan untuk mengikuti kemajuan teknologi, peralatan pengujian dan pemantauan, perangkat keras dan perangkat lunak komputer, serta peraturan pemerintah.
Teknik biomedis menjadi salah satu bidang studi yang cukup penting dalam bidang kesehatan. Dari studi ini, banyak penemuan baru yang berupa teknologi untuk kesehatan yang dapat menyelamatkan banyak jiwa.
Seperti menjadi dokter, menjadi insinyur teknik biomedis juga tak mudah. Banyak bidang studi yang perlu dipelajari terkait teknik dan biologi. Bahkan pendidikan berkelanjutan juga masih diperlukan.
Teknik biomedis sendiri semakin berkembang. Sepanjang sejarang telah banyak tokoh-tokoh penting teknik biomedis yang menelurkan alat-alat penunjang kesehatan yang dapat menyelamatkan banyak orang.
No comments: