Avelox adalah antibiotik yang termasuk dalam kelas obat yang disebut antibiotik kuinolon. Kandungan Moxifloxacin HCI pada Avelox, digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Sebagai antibiotik, Avelox digunakan untuk mengobati gangguan saluran napas akut dan kronik terutama pada saat kambuh atau keadaan di mana penyakit (yang biasanya kronis) tiba-tiba menjadi lebih buruk daripada biasanya (eksaserbasi) pada bronkitis kronik dan bronkitis asmatik.
Selain itu, Avelox juga dipercaya mampu mengatasi infeksi paru-paru dari lingkungan (community-acquired pneumonia), mengobati peradangan pada sinus (sinusitis) karena tersumbat bakteri akut, dan mengatasi infeksi struktur kulit yang memerlukan terapi inisial pemberian obat menggunakan jarum suntik (parenteral) dan dilanjutkan dengan terapi oral.
Meskipun banyak manfaatnya, tetapi sebagaimana produk medis lainnya, Anda juga mungkin akan mengalami beberapa efek samping Avelox. Apa saja efek sampingnya?
Efek Samping Avelox
Ketika Anda mengonsumsi Avelox, tubuh Anda mungkin saja akan mengalami berbagai respon sebagai efek samping.
Beberapa efek samping yang bisa saja Anda rasakan usai mengonsumsi Avelox adalah sebagai berikut:
Penglihatan kabur
Mata berair
Mata nyeri/kering/kemerahan/gatal dapat terjadi
Mulut kering
Peradang pada mulut
Peradangan pada lidah
Buang angin
Kesulitan buang air besar (konstipasi)
Jantung berdetak tidak teratur
Nyeri dada
Perubahan tekanan darah
Sesak napas
Perasaan cemas
Berkeringat
Mual
Diare
Pusing
Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis)
Anemia hemolitik
Kejang
Penurunan jumlah trombosit dalam tubuh (trombositopenia)
Perhatian Obat
Mengingat banyaknya efek samping yang bisa saja salah satunya Anda alaminya, maka sebaiknya Anda selalu berkonsultasi dengan dokter ketika ingin meminum ini.
Selain itu, ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang tidak boleh mengonsumsi Avelox sembarangan. Adapun beberapa kondisi tersebut diantaranya:
Pasien hipersensitif terhadap moksifloksasin atau kuinolon lainnya, gagal jantung dan gangguan fungsi hati, sebaiknya tidak mengonsumsi Avelox.
Wanita hamil dan menyusui, serta anak di bawah 18 tahun harus dihindari mengonsumsi obat Avelox.
Peningkatan risiko peradangan pada urat dan cedera pada urat terutama pada pasien 60 tahun keatas
Pasien yang mengonsumsi obat yang mengandung steroid
Pasien yang melakukan transplantasi ginjal, jantung atau paru-paru.
Pasien penderita irama detak jantung tidak normal, termasuk
Kekurangan aliran darah pada otot jantung
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin
Pasien yang memiliki masalah pada tendon, tulang, dan sendi.
Pasien yang mengalami masalah sirkulasi darah
Pasien penderita jantung dan tekanan darah tinggi
Pasien penderita diabetes
Pasien penderita penyakit hati atau ginjal
Pasien yang mengalami kejang atau epilepsi
Pasien penderita cedera kepala atau tumor otak
Pasien yang memiliki kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia)
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
Pasien penderita gangguan fungsi hati berat.
Pasien yang memiliki detak jantung dibawah normal.
Pasien dengan irama detak jantung yang tidak normal.
Pasien penderita gagal jantung.
Pasien yang mengalami kadar elektrolit (ion-ion) pada tubuh tidak seimbang.
Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini atau kuinolon lainnya.
Pasien dengan riwayat penyakit asam urat.
Interaksi Obat
Avelox juga bisa menimbulkan interaksi yang menyebabkan gangguan pada tubuh jika dikonsumsi dengan obat lain. Untuk itu, sebaiknya Anda beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu agar terhindar dari efek negatif akibat berinteraksi dengan Avelox.
Berikut ini beberapa interaksi obat Avelox saat digunakan bersamaan dengan obat lain:
Gangguan penyerapan jika diberikan bersamaan dengan antasida, mineral dan multivitamin.
Peningkatan Cmaks digoksin.
Penurunan konsentrasi glibenklamid dalam plasma puncak.
Peningkatan risiko aritmia ventrikel jika diberikan bersamaan dengan antiaritmia kelas IA & kelas III, neuroleptik, TCA, sparfloxacin, eritromisin IV, bepridil, diphemanil.
Peningkatan aktivitas antikoagulan jika diberikan bersamaan dengan penggunaan antikoagulan secara bersamaan.
Ketersediaan obat di dalam darah berkurang jika diberikan bersamaan dengan arang.
Itulah sejumlah informasi dari efek samping Avelox yang harus Anda perhatikan. Mengingat obat ini tergolong keras, pastikan Anda untuk selalu meminum sesuai anjuran dokter.
No comments: