8 Cara Mengatasi Bayi Susah BAB, Dijamin Efektif!

Bayi susah BAB atau buang air besar adalah kondisi yang mungkin saja dialami oleh si kecil. Ketika hal ini terjadi, bayi akan mengalami rasa sakit saat buang air besar. Hal ini memang cukup mengkhawatirkan, namun ada berbagai hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk membantu agar pup si kecil kembali lancar.

Di bulan-bulan pertama masa kehidupannya, bayi biasanya buang air besar sekali sehari. Kemudian, bayi bisa BAB beberapa hari atau seminggu sekali.

Beberapa Cara Mengatasi Bayi Susah BAB

Jangan langsung panik berlebihan saat mengalami kondisi bayi susah buang air besar. Anda sebaiknya tetap tenang sambil melakukan beberapa hal berikut ini agar bisa mengatasi masalah yang dialami oleh bayi.

1. Bayi tetap harus terhidrasi

Ketika mengalami susah buang air besar, bayi tetap harus terhidrasi untuk membantunya bisa BAB secara teratur. Bayi bisa diberikan lebih banyak ASO atau diberikan air putih bila usianya lebih dari 6 bulan. Hal ini akan mempercepat kontraksi ususnya sehingga memudahkan BAB.

2. Membuat bayi aktif bergerak

Bayi yang bergerak aktif bisa merangsangnya untuk pup. Jika bayi sudah bisa merangkak, biarkan ia merangkak agar fesesnya terdorong dengan mudah keluar. Anda juga bisa membantu menggerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda saat dia sedang berbaring. Hal ini akan membantu fungsi ususnya bekerja dengan lebih baik dan meringankan sembelit.

3. Memberi makanan padat yang tinggi serat

Makanan padat sebagian memang bisa menyebabkan sembelit, akan tetapi ada pula makanan padat lain yang bisa memperbaikinya. Jika si kecil sudah dikenalkan pada makanan padat, maka bisa ditambahkan dengan beberapa makanan yang tinggi serat, seperti pir, brokoli, apel tanpa kulit, jus buah tanpa tambahan gula, hingga buah-buahan lain.

Makanan yang tinggi serat bisa memperlancar buang air besar pada bayi. Haluskan tekstur makanan pada MPASI bayi agar lebih mudah dicerna sehingga tidak lagi sembelit,. 

4. Mengganti susu formula yang diminum bayi

Bayi yang susah BAB karena minum susu formula tertentu, maka bisa dicoba untuk mengganti susu formula tersebut. Bisa juga berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan rekomendasi susu formula terbaik untuk bayi Anda.

5. Memandikan bayi dengan air hangat

Memandikan bayi dengan air hangat dapat mengatasi sembelit yang dialami. Otot-otot perut bayi akan kendur sehingga jadi lebih rileks dan bisa mengeluarkan feses dengan lebih mudah. Mandi air hangat juga bisa membantu meringankan rasa tidak nyaman yang mungkin dirasakan oleh bayi karena susah pup.

6. Memberikan susu sapi yang diformulasikan khusus

Anak berusia 1-2 tahun memang tetap dianjurkan untuk minum ASI. Namun, tak ada salahnya untuk memberikan si kecil susu tinggi serat agar pencernaannya jadi lebih sehat. Namun perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar tidak salah pilih. Jangan pula memberikan susu orang dewasa pada si kecil.

7. Memijat perut bayi

Bayi susah BAB bisa dipijat dengan lembut bagian bawah perutnya untuk merangsang usu agar buang air besar. Anda bisa melakukannya secara perlahan. Pijat perut bayi menggunakan ujung jari dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Jika bayi terlihat tidak nyaman atau kesakitan, jangan dilanjutkan dan sebaiknya berhenti.

8. Membiasakan duduk di toilet secara teratur

Anak yang berusia 1-2 tahun bisa diajarkan kebiasaan untuk duduk di toilet selama 3-5 menit setelah makan. Mintalah agar anak duduk di toilet meskipun tidak ingin buang air besar. 

Beberapa cara mengatasi bayi susah BAB di atas bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi sembelit yang dialami si kecil. Bila tak kunjung membaik, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terkait kondisinya. 

Apalagi kondisi bayi disertai dengan beberapa tanda-tanda seperti terdapat darah pada popok bayi, si kecil menjadi sangat rewel dan terlihat sakit perut, demam dan muntah, perut bayi keras, bayi menolak makan, dan pup bayi terlalu keras disertai dengan feses berwarna merah darah, hitam, atau putih. 

Jika sudah demikian, maka dokter akan memeriksa bayi Anda dengan gejala yang muncul tersebut. Bahkan jika diperlukan, dokter akan melakukan rontgen perut untuk memeriksa bila terjadi penyumbatan usus.