Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah sebuah kondisi dimana psikologis seseorang terganggu karena adanya trauma. Kondisi trauma ini biasanya berkaitan dengan kekerasan atau pun kejadian tidak mengenakan yang dialami pasien. Salah satu terapi untuk penyintas PTSD ini adalah EDMR therapy.
EDMR therapy adalah sebuah terapi yang menguatkan sistem positif dalam diri penderita untuk menangani trauma pada penderita sehingga secara mental emosional mereka jauh lebih kuat dalam menghadapi trauma yang sudah lalu. Anda jangan melakukan diagnosa kepada diri sendiri, untuk memastikan apakah Anda mengalami PTSD atau tidak, silahkan untuk periksa ke dokter. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan kriteria pedoman diagnosis dan statistik gangguan kejiwaan, seperti Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5).
Setelah hasil diagnosis keluar, dokter akan menilai mengenai tingkatan dari gangguan ini. Hal ini berkaitan dengan pengobatan yang akan dilakukan. PTSD akan dikatakan ringan jika gejala berlangsung kurang dari empat minggu setelah kejadian traumatis, sedangkan PTSD berat ditujukan pada gejala yang berlangsung lebih dari empat minggu. Selain EMDR therapy, ada cara lain untuk penyembuhan penyintas PTSD. Terapi psikologi yang bisa diberikan, antara lain.
Terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioural Therapy (CBT)
Terapi ini dilakukan sebanyak 8 hingga 12 sesi. Tujuannya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan mengubah cara pikir dan bertindak.
Terapi desensitisasi gerakan mata dan pemrosesan ulang atau Eye Movement Desensitisation And Reprocessing (EMDR)
Terapi dengan menggerakkan mata ke samping mengikuti gerakan tangan terapis ini bertujuan meredakan gejala PTSD. Namun, belum diketahui secara jelas cara terapi ini dapat mengatasi gejala PTSD.
Terapi penyingkapan (Exposure Therapy)
Terapi ini bertujuan membantu pasien menghadapi keadaan secara efektif setelah mengalami peristiwa traumatis.
Terapi kelompok
Terapi ini bertujuan untuk mengatasi gejala PTSD pada diri pasien dengan cara membicarakan pengalaman traumatis bersama orang-orang lain dalam suatu kelompok yang memiliki pengalaman atau masalah serupa.
Selain melakukan terapi, dokter juga biasanya meresepkan obat untuk mengatasi stress berat yang dialami oleh penyintas PTSD. Obat ini harus dikonsumsi secara rutin tanpa mengurangi atau menambah dosis tanpa sepengetahuan dokter.
- Antidepresan- Prazosin
- Antiansietas
No comments: