Mengatasi Sindrom Ruminasi pada Anak

Mengatasi Sindrom Ruminasi pada Anak

Jangan meremehkan ketika bayi atau anak Anda sering muntah tiap kali sehabis makan ataupun menyusu. Bisa jadi sang buah hati tengah mengalami sindrom ruminasi yang dapat berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Ini karena bayi maupun anak dengan sindrom ruminasi cenderung mengalami malnutrisi. 

Selain memuntahkan kembali makanan dalam waktu 10 menit sampai 2 jam setelah makan, anak-anak dengan sindrom ini juga kerap memiliki masalah bau mulut, kerusakan gigi, sampai penurunan berat badan. Jika sudah menemukan gejala-gejala tersebut, sebaiknya Anda langsung berkonsultasi ke dokter untuk memastikan benar tidaknya si kecil mengalami sindrom ruminasi. 

Banyak cara yang bisa Anda tempuh untuk merehabilitasi anak agar mengalami pengurangan gejala sindrom ruminasi. Proses perawatan tersebut bisa Anda lakukan secara kombo, baik secara natural di rumah maupun dengan perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi sindrom ruminasi pada anak maupun bayi. 

  1. Membuat Kondisi Makan Tenang 

Cobalah membuat kondisi makan menjadi waktu yang menyenangkan. Biarkan si kecil menyantap apa yang ia inginkan. Jangan paksakan pula buah hati harus mengonsumsi makanan-makanan yang Anda kehendaki. Pemaksaan tersebut hanya akan membuat anak merasa tidak tenang sehingga berpotensi memuntahkan kembali makanannya setelah selesai bersantap. 

  1. Menyusui dengan Santai

Sindrom ruminasi pun dapat dialami oleh bayi. Jika Anda tengah berjuang melawan kasus sindrom ini pada bayi Anda cobalah tidak panik. Tetaplah menyusui dengan santai agar anak juga bisa santai. Pasalnya, emosi bayi akan sangat terpengaruh oleh emosi ibunya. Jika Anda sebagai ibu merasa panik selama menyusui, anak akan menanggapinya sebagai sinyal stes, sehingga berpotensi meningkatkan risiko sindrom ruminasi. 

  1. Ajak Anak Bermain 

Bermain merupakan suatu hiburan bagi anak. Dengan bermain, tingkat stres anak juga bisa berkurang drastis. Tingkat stres yang terkendali akan mencegah peningkatan risiko gejala sindrom ruminasi. Tidak ada salahnya pula apabila anak menyisipkan waktu bermain sebelum waktu makan agar anak bisa bersantap dengan senang dan tenang. 

  1. Ubah Postur Makan 

Kadang kala tanpa disadari, postur anak ataupun bayi saat makan kurang tepat sehingga menimbulkan tekanan pada perut. Jika Anda menyadari kesalahan posisi makan seperti itu, cobalah meminta anak mengubah postur makannya secara baik-baik. Dengan posisi yang benar, proses pencernaan pun akan lebih lancar, sehingga risiko memuntahkan kembali makanan dapat diminimalkan. 

  1. Alihkan Konsentrasi 

Muntah yang dilakukan oleh anak penderita sindrom ruminasi tidak terjadi secara tiba-tiba. Umumnya sebelum muntah, mereka akan cukup lama terdiam dan tampak termenung. Cobalah pada saat itu, Anda mengalihkan konsentrasi Anda ke berbagai kegiatan yang seru. Cara tersebut akan membuat anak menjadi lupa untuk memuntahkan kembali makanannya. 

  1. Buat Lidah Tidak Enak 

Cara lain untuk menghindari anak memuntahkan kembali makanannya adalah membuat lidah anak merasa tidak enak. Anda bisa memberikan makanan yang asam atau pahit di lidah anak tiap kali melihat gejalanya yang hendak muntah. Umumnya rasa yang tidak enak akan membuat anak batal memuntahkan kembali makanannya. 

  1. Latihan Pernapasan 

Latihan pernapasan dapat membantu anak mengurangi gejala sindrom ruminasi. Cobalah mengajak anak bernapas dengan pelan-pelan, khususnya tiap kali sehabis makan. Pernapasan yang baik dan benar akan mampu mencegah penekanan pada perut sehingga mampu menghindarkan Anda dari kemauan untuk memuntahkan kembali makanannya. 

*** 

Ada kalanya cara-cara pencegahan sindrom ruminasi secara natural bisa memberikan hasil yang memuaskan. Namun, ada kalanya pula anak dengan sindrom ini membutuhkan penanganan yang lebih intensif. Jika tidak menemukan perubahan gejala setelah melakukan berbagai cara mengatasi sindrom ruminasi di atas, mengikuti petunjuk dokter untuk melakukan psikoterapi ataupun menggunakan obat-obatan medis pun layak Anda pertimbangkan.

Mengatasi Sindrom Ruminasi pada Anak Mengatasi Sindrom Ruminasi pada Anak Reviewed by SehatQ on December 28, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.