Ingin Nikah Muda? Pikirkan Kembali Konsekuensinya

 Beberapa orang mungkin memiliki keinginan untuk nikah muda. Secara khusus, di Indonesia banyak pasangan yang masih sangat muda telah menjalin hubungan pernikahan, padahal mereka belum genap mencapai usia 18 tahun.



Hal ini sebenarnya bukanlah hal yang baik. Masalah pertumbuhan penduduk dan kemiskinan di Indonesia juga dipicu oleh tren menikah di usia muda pada beberapa kelompok masyarakat. 

Mengapa orang memiliki keinginan untuk nikah muda?

Sebenarnya, ada banyak hal yang menjadi faktor pemicu alasan seseorang memutuskan untuk menikah di usia muda. Berikut ini beberapa alasannya: 

  • Kemiskinan

Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak orang yang berusaha mengatasi masalah kemiskinan dengan menikah. Keluarga yang mengalami kesulitan dalam hal finansial menikahkan anak mereka untuk keluar dari kemiskinan.

Padahal, menikah malah semakin memperburuk masalah ekonomi. Keluarga yang menikahkan anak mereka memang akan merasa lebih mudah karena tidak lagi memiliki tanggung jawab untuk menghidupi anak mereka. 

Namun, anak mereka dan pasangannya justru akan kesulitan mengatasi masalah keuangan dalam keluarga baru mereka sendiri. 

  • Tradisi

Beberapa budaya menekankan menikah muda sebagai bagian dari tradisi. Di beberapa negara, banyak orang tua yang menikahkan anak mereka bahkan sebelum berusia 18 tahun hanya karena hal itu adalah hal yang dianggap lumrah dan telah dilakukan secara turun temurun.

Kebiasaan menikah muda yang dipicu oleh tradisi lebih sulit untuk diatasi. Karena, hal ini telah menjadi bagian dari budaya yang dianggap sebagai identitas suatu kelompok masyarakat sejak lama. 

  • Kriminalitas

Beberapa perempuan memutuskan untuk nikah muda demi menghindari pelecehan seksual yang rentan terjadi di lingkungan mereka. Menikah menjadi cara mereka untuk mendapatkan keamanan dan menyelamatkan diri dari kriminalitas. 

Hal ini sebenarnya membuat pernikahan anak dipandang sebagai jalan keluar dalam mengatasi berbagai masalah. Padahal, pernikahan dini akan meningkatkan krisis kemanusiaan. 

Dampak negatif nikah muda

Pernikahan yang dilakukan terlalu cepat bisa menimbulkan beberapa dampak negatif, khususnya bagi pihak perempuan. Dampak-dampak negatif tersebut antara lain:

  • Kekerasan dalam rumah tangga

Menurut penelitian, perempuan yang menikah sebelum berusia 18 tahun lebih rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini sebenarnya bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara pihak pria dengan pihak wanita. 

Wanita yang masih terlalu muda belum matang secara emosional. Mereka akan kesulitan untuk berdiskusi dengan pasangan. Sementara, pasangan mereka akan lebih sering memaksakan kehendak dan menyalahgunakan kekuasaan, merasa sebagai pihak yang lebih berkuasa. 

  • Masalah kesehatan mental

Masalah kesehatan mental yang sering terjadi pada pernikahan dini adalah depresi dan post-traumatic stress disorder (PTSD). PTSD dipicu oleh kekerasan yang dialami wanita dalam rumah tangga. 

Depresi juga terjadi karena perempuan yang menikah dini belum mamiliki kematangan emosional untuk mengatasi masalah dengan pasangan dan juga mengurus anak. Hal inilah yang memicu adalnya masalah kesehatan mental. 

  • Keterbatasan pendidikan

Pasangan yang menikah terlalu dini, khususnya di bawah usia 18 tahun, biasanya tidak melanjutkan pendidikan mereka. Hal ini bukanlah hal yang baik, karena kurangnya pendidikan dapat menyebabkan meningkatkan masalah kemiskinan. 

Saat memutuskan untuk menikah, Anda akan lebih banyak fokus pada mengurus keluarga. Karena itu, biasanya tidak memungkinkan bagi masyarakat yang menikah dini, khususnya dari latar belakang keluarga kurang berada, untuk melanjutkan pendidikan.

Sebaiknya, pikirkan kembali konsekuensi dari nikah muda. Jangan sampai, Anda memandang pernikahan dini sebagai solusi untuk mengatasi masalah, padahal hal tersebut justru memicu masalah baru. 


Ingin Nikah Muda? Pikirkan Kembali Konsekuensinya Ingin Nikah Muda? Pikirkan Kembali Konsekuensinya Reviewed by Anonymous on December 03, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.