Metformin adalah obat untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Obat metformin telah menjadi obat pertama yang direkomendasikan oleh dokter dalam menangani penyakit diabetes tipe 2 pada orang yang berusia 10 tahun ke atas.
Manfaat obat metformin
Selain untuk diabetes, obat metformin juga diresepkan untuk orang yang menggunakan obat antipsikotik, di mana obat ini dapat menekan resistensi insulin, tetapi menyebabkan peningkatan berat badan. Nah, obat metformin dapat membantu melawan efek samping ini. Sayangnya, banyak yang salah mengartikan obat ini sebagai pil penurun berat badan, padahal tujuan utamanya sama sekali bukan untuk menurunkan berat badan.
Obat metformin juga dapat membantu mengatasi masalah kesuburan pada wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS). Namun, penggunaannya untuk tujuan ini belum disetujui sepenuhnya oleh lembaga resmi Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.
Efek samping obat metformin jangka pendek
Sebagian besar orang yang minum obat metformin dapat mentolerir obat ini dengan baik. Meskipun begitu, masih ada sekitar 30% orang yang mengalami efek samping dari penggunaan metformin jangka pendek, yaitu masalah pencernaan, seperti diare, mual, dan muntah.
Untuk menghindari hal ini, dokter biasanya meresepkan obat metformin dengan dosis rendah jika Anda menggunakan obat ini untuk pertama kali. Dosis akan ditingkatkan secara bertahap bila memang diperlukan. Di sisi lain, minum obat metformin dengan makanan dapat membantu mencegah atau mengurangi masalah pencernaan yang mungkin muncul.
Efek samping lainnya yang sering juga muncul, mencakup:
- Pilek.
- Gula darah rendah.
- Keringat berlebih.
- Rasa tidak nyaman di bagian dada.
- Sakit kepala.
- Tubuh melemah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, obat metformin dapat menyebabkan asidosis laktat dan ini merupakan efek samping yang serius. Asidosis laktat adalah penumpukan asam laktat di dalam darah. Bila dibiarkan, ini dapat menyebabkan tekanan darah Anda rendah, detak jantung cepat, bahkan kematian.
Efek samping muntah dan dehidrasi dapat meningkatkan risiko asidosis laktat. Oleh sebab itu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menghentikan sementara minum obat metformin hingga gejala mereda.
Faktor-faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko asidosis laktat, termasuk:
- Operasi.
- Kadar oksigen rendah.
- Penyalahgunaan alkohol.
- Gagal hati.
- Gagal ginjal.
- Usia lanjut.
Maka dari itu, jika Anda sedang menggunakan obat metformin, maka harus menghindari konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. Hal ini dikarenakan kombinasi metformin dan alkohol dapat meningkatkan risiko asidosis laktat.
Efek samping obat metformin jangka panjang
Tidak sedikit orang membutuhkan obat metformin dalam waktu jangka panjang. Sayangnya, tetap ada efek samping yang mungkin Anda alami jika obat ini digunakan untuk waktu yang lama. Obat metformin dapat memengaruhi penyerapan vitamin B12. Maka dari itu, dokter mungkin akan memantau kadar vitamin B12 Anda jika telah menggunakan obat ini lebih dari 4 bulan setiap 2 – 3 tahun.
Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kekurangan vitamin B12, antara lain:
- Kadar vitamin B12 sudah rendah pada awal pengobatan.
- Kurang asupan kalsium dari makanan.
- Penyerapan kalsium yang rendah di dalam tubuh.
Jika seseorang kekurangan vitamin B12, maka berisiko tinggi mengalami anemia, gangguan neurologis, dan psikologis tertentu. Beberapa gejala yang muncul saat Anda kekurangan vitamin B12, antara lain:
- Perubahan warna kulit.
- Radang lidah.
- Gerakan refleks menurun.
- Cepat marah.
- Kemampuan indra penciuman menurun.
- Kerusakan saraf.
- Kesulitan berjalan.
- Mengalami demensia.
Kontraindikasi obat metformin
Obat metformin tidak cocok diminum oleh orang yang mengalami gagal ginjal atau hati yang parah. Maka dari itu, dokter Anda mungkin akan melakukan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal dan hati Anda sebelum meresepkan obat ini.
Selain kondisi tersebut, obat metformin juga tidak aman untuk orang yang memiliki:
- Alergi terhadap metformin.
- Pecandu alkohol.
- Mengalami infeksi parah.
- Masalah jantung dan peredaran darah yang parah.
- Gangguan pernapasan yang parah.
Orang yang akan menjalani pemeriksaan X-ray, MRI, atau CT-scan harus memberi tahu ahli radiologi jika mereka sedang menggunakan obat metformin. Hal ini dikarenakan prosedur pemeriksaan tersebut melibatkan agen kontras beryodium, yang bila dikombinasikan dengan metformin dapat meningkatkan risiko asidosis laktat.
Dokter Anda juga mungkin menyarankan untuk menghentikan minum obat metformin beberapa hari sebelum operasi, sebab anestesi umum dapat menyembunyikan kadar gula darah yang rendah, sehingga berisiko mengalami hipoglikemia.
Selalu konsultasikan dengan dokter pengobatan terbaik Anda menggunakan obat metformin, terutama jika penyakit diabetes yang dialami sudah berkomplikasi.
No comments: