Metode-Metode yang Digunakan dalam Operasi Bibir Sumbing

Operasi bibir sumbing membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Bibir sumbing adalah kelainan bawaan yang amat populer. Dikatakan demikian karena kasus yang terjadi di lapangan cukup besar. Di Indonesia saja, 1 dari 300 bayi lahir dengan kondisi demikian. Jika diakumulasikan, tercatat tak kurang dari 7000 kasus bibir sumbing terjadi di nusantara. Beruntungnya, celah pada bibir tersebut dapat diatasi dengan operasi bibir sumbing.
Bibir sumbing terjadi lantaran ada “masalah” dalam pertumbuhan janin di dalam kandungan. Di mana seharusnya bibir dan langit-langit mulut menyatu pada bulan kedua dan ketiga masa kehamilan, karena beberapa faktor hal itu tidak terjadi sehingga kondisi mulut terdapat celah.
Secara umum, sumbing atau celah tersebut dapat terjadi pada bibir, langit-langit mulut, ataupun pada keduanya. Sumbing pada bibir disebut cheiloschisis sedangkan sumbing pada langit-langit mulut disebut palatoschisis.
Tenaga medis terkesan serius dalam mengatasi kasus bibir sumbing ini. Pasalnya, kemajuan-kemajuan dan berbagai macam pengembangan terus terjadi seakan berpacu dengan pergerakan zaman. Saat ini, telah tersedia berbagai macam teknik, metode, dan prosedur operasi bibir sumbing dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Beragamnya pilihan tentu saja menjadi keuntungan tersendiri bagi para pasien.
Pemilihan metode ini didasarkan pada kondisi kelainan celah bibir pada masing-masing pasien yang telah diobservasi terlebih dahulu oleh dokter. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai prosedur-prosedur operasi bibir sumbing yang ada, berikut penjelasannya: 
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk operasi celah bibir cheiloschisis
- Barsky: Metode ini digunakan untuk celah bibir bilateral dengan prolabium yang pendek, dengan metode ini bisa memperpanjang prolabium; 
- Straight Line Clossure: Metode operasi bibir sumbing ini digunakan untuk celah bibir bilateral komplit dengan prolabium yang panjang;
- Millard: Metode ini bisa digunakan untuk celah bibir bilateral komplit maupun inkomplit, dapat digunakan untuk memperpanjang prolabium, kekurangan dari metode ini membutuhkan operasi bertahap;
- Manchester: Metode ini digunakan untuk celah bibir bilateral tingkat ringan, sedang sampai berat. Kelebihan dari metode ini adalah dapat mempertahan mucocutan junction, bentuk rekonstruksi bibir sesuai anatomi, dan jaringan parut yang terbentuk sangat minim. Adapun kekurangannya adalah metode ini tidak bisa menambah panjang pada pada kasus celah bibir bilateral dengan prolabium yang pendek.
Sedangkan teknik pembedahan untuk pasien dengan celah palatum meliputi: 
- Von Langenbeck: Metode ini mengacu terhadap pentingnya memisahkan oral dan kavitas nasal. Keuntungan teknik ini yaitu dengan sedikitnya dilakukan diseksi serta tekniknya juga sederhana. Kerugian dari teknik ini adalah tidak bertambahnya panjang palatum, disebabkan oleh keterbatasan dalam penutupan secara tepat dan celah tambahan. 
- 2-flap: Metode operasi bibir sumbing ini merupakan cara yang paling umum digunakan untuk penutupan celah komplit (hingga langit-langit). Tidak terdapat penambahan  lebar yang biasanya dilakukan untuk penutupan terhadap setiap celah pada alveolar dalam prosesnya. Keuntungannya yaitu berkurangnya insiden terhadap fistula posterior.
- 3-flap (V-to-Y): Metode operasi bibir sumbing palatoschisis memiliki keuntungan tidak menimbulkan jaringan parut yang signifikan. Metode ini pun lebih memiliki hasil yang lebih estetis dibanding dengan metode flap lokal lainnya. Pasalnya, metode ini meminimalisasi skarifikasi jaringan yang berdekatan, alasan lain karena metode ini merupakan teknik bedah yang mudah;
- Double Z-plasty (Furlow): Metode ini sulit dilakukan pada celah yang lebar, akan tetapi merupakan metode yang baik digunakan ketika celah cukup sempit atau jika terdapat celah submukosa.
***

Untuk mengetahui keberhasilan operasi maka perlu dilakukan evaluasi pasca operasi labioplasty atau palatoplasty. Berbeda metode operasi bibir sumbing, berbeda pula penanganan dan evaluasi pasca operasinya. Namun, secara umum, evaluasi dan penanganan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah masih terdapat keluhan, seperti kesulitan makan, bicara, dan sebagainya; serta untuk memastikan apakah terdapat kondisi lain yang dapat membahayakan, macam pendarahan, pembengkakan, atau iritasi, dan lain sebagainya.
Metode-Metode yang Digunakan dalam Operasi Bibir Sumbing Metode-Metode yang Digunakan dalam Operasi Bibir Sumbing Reviewed by SehatQ on May 04, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.