Ada berbagai gejala yang perlu diwaspadai manusia, salah satunya termasuk iritasi hidung. Iritasi hidung bisa memicu rasa gatal dan pilek. Iritasi hidung terjadi karena rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi.
Rhinitis alergi merupakan kondisi yang dapat menimbulkan berbagai gejala pada hidung, yang terjadi karena alergi. Rhinitis nonalergi merupakan kondisi yang dapat menimbulkan berbagai gejala pada hidung, yang tidak disebabkan oleh alergi.
Jenis Rhinitis Alergi dan Nonalergi
Rhinitis alergi dibagi menjadi dua jenis, antara lain:
Rhinitis alergi musiman bisa terjadi di musim semi dan gugur. Rhinitis alergi musiman disebabkan oleh faktor alam seperti serbuk sari.
- Rhinitis Alergi Abadi
Rhinitis alergi abadi bisa terjadi kapanpun selama setahun atau dalam waktu yang lebih lama. Rhinitis alergi abadi terjadi di dalam ruangan. Contoh zat yang menimbulkan kondisi tersebut adalah debu.
Rhinitis nonalergi dibagi menjadi empat jenis, antara lain:
- Rhinitis menularRhinitis menular atau rhinitis virus bisa terjadi karena infeksi seperti flu. Jika virus masuk ke dalam tubuh manusia, manusia bisa mengalami peradangan pada lapisan hidung dan tenggorokan. Hal tersebut juga dapat memicu lendir sehingga membuat manusia bersin dan pilek.
- Rhinitis vasomotor
Rhinitis vasomotor terjadi karena masalah pada saraf di pembuluh darah hidung dan pembuluh darahnya sensitif. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan peradangan.
- Rhinitis atrofi
Rhinitis atrofi terjadi karena selaput di dalam hidung tipis dan keras. Hal tersebut dapat melebarkan saluran hidung dan tampak kering.
- Rhinitis medikamentosa
Rhinitis medikamentosa terjadi karena penderita menggunakan obat-obatan tertentu. Contoh obat yang dapat menimbulkan iritasi hidung adalah aspirin dan beta blocker.
Penyebab Rhinitis Alergi dan Nonalergi
Pada dasarnya, rhinitis alergi terjadi karena zat-zat yang ada di dalam ruangan. Contoh zat yang dapat menimbulkan iritasi hidung adalah serbuk sari, debu, parfum, dan asap rokok.
Rhinitis nonalergi terjadi karena faktor berikut:
- CuacaSebagian orang mungkin tidak bisa tahan terhadap cuaca yang sangat dingin sehingga hidung mereka mengalami iritasi.
- Kondisi tubuh
Ada berbagai kondisi tubuh yang bisa disertai dengan iritasi hidung, contohnya adalah kerusakan jaringan hidung dan kehamilan.
- Infeksi
Infeksi virus, bakteri, dan jamur merupakan faktor lain yang dapat menimbulkan iritasi pada hidung. Infeksi juga dapat menimbulkan kondisi lain yang lebih serius seperti demam.
- Kebiasaan buruk
Ada berbagai kebiasaan buruk yang perlu diwaspadai. Contoh kebiasaan buruk yang menyebabkan iritasi hidung adalah merokok dan mengkonsumsi alkohol.
- Makanan
Makanan panas dan pedas juga berpotensi menimbulkan iritasi pada hidung.
- Obat-obatan
Obat-obatan dapat menimbulkan berbagai efek samping pada tubuh. Contoh obat yang dapat menimbulkan iritasi pada hidung (selain aspirin dan beta blocker) adalah obat antiinflamasi nonsteroid dan obat pereda nyeri.
Faktor Risiko Rhinitis Alergi dan Nonalergi
Berikut adalah kelompok yang lebih berisiko terhadap rhinitis alergi:
- Orang-orang yang mengalami asma atau eksim atopik.- Orang-orang yang keluarganya pernah mengalami alergi.
- Perokok.
Berikut adalah kelompok yang lebih berisiko terhadap rhinitis nonalergi:
- Orang-orang yang berusia lebih dari 20 tahun.- Perempuan.
- Orang-orang yang terpapar zat-zat tertentu.
- Orang-orang yang mengalami kondisi kronis.
Jika Anda Ingin Bertemu Dengan Dokter
Jika Anda mengalami masalah yang serius pada tubuh, Anda sebaiknya temui dokter. Dokter akan menentukan pengobatan yang sesuai dengan faktor pemicu iritasi hidung. Dokter akan memberikan obat resep untuk mengatasi kondisi tersebut.
Kesimpulan
Iritasi hidung merupakan salah satu kondisi yang perlu diwaspadai, karena bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jika Anda mengalami masalah pada tubuh, Anda bisa bertemu dengan dokter. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
No comments: