Air liur adalah cairan yang memiliki peran penting dalam menunjang keehatan mulut dan proses pencernaan makanan yang dikonsumsi tubuh. Meski begitu ada kalanya produksi air liur bisa berlebih meskipun umumnya kondisi ini pada bayi akan mereda sendiri ketika menginjak usia 15-36 bulan, keadaan tidak normal ini disebut dengan ptyalism.
Merupakan kondisi yang membuat terjadinya produksi air liur berlebih di rongga mulut, disebut juga dengan hipersalivasi atau sialorhea. Orang dengan konidsi seperti ini bisa memproduksi air liur hingga satu hingga dua liter dalam satu harinya. Keadaan ini bisa terjadi pada siapapun, meski demikian lebih sering terjadi pada ibu hamil.
Penyebab Ptyalism
Penyebab pasti saliva berlebihan pada ibu hamil ini belum dapat diketahui secara pasti, karena memang bukan kondisi serius yang memerlukan terapi dan mengganggu kehamilan. Namun beberapa faktor diduga memiliki kontribusi terhadap produksi air liur berlebih yang dikeluarkan ibu saat hamil, berikut di antaranya.
Perubahan Hormon
Munculnya perubahan hormon saat masa hamil bisa menjadi salah satu faktor ibu hamil mengeluarkan air liru berlebih di masa kehamilan. Meskipun hingga saat ini para peneliti belum mengetahui secara pasti penyebabnya.
Mual
Ketika merasa mual, ibu hamil akan lebih jarang menelan, sehingga kemungkinan terjadi penumpukan air liur di rongga mulut sangat besar. Produksi saliva berlebih juga kerap ditemukan saat ibu hamil mengalami morning sickness.
Heartburn
Asam lambung bisa mengiritasi kerongkongan saat munculnya refluks atau naiknya asam lambung ke kerongkongan. Di dalam kerongkongan terdapat saraf yang mengatur keasaman dan memicu produksi saliva dengan kandungan bikarbonat bersifat basa. Kondisi ini memicu heartburn atau sensasi perih dan panas di dada, saliva membantu menetralkan asam lambung.
Bisa seperti rokok, karies gigi, infeksi di rongga mulut, paparan merkuri, paparan pestisida dan obat-obatan tertentu. Beberapa bahan iritan ini bisa memicu terjadinya produksi saliva berlebih pada ibu hamil dan sangat disarankan sebisa mungkin untuk menjauhinya.
Cara Mengobati dan Mencegah
Dokter akan melakukan diagnosis guna mengetahui apa yang menjadi penyebab kondisi ini, apakah karena gangguan kesehatan atau kondisi lain. Jika tidak parah, umumnya penderita tidak memerlukan perawatan khusus meskipun biasanya beberapa hal ini bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul.
Mengurangi porsi makan, menambah frekuensi makan.
Sikat gigi dan kumur menggunakan obat kumur beberapa kali sehari.
Mengunyah permen karet tanpa gula atau menghisap permen yang keras.
Sering mengonsumsi air mineral.
Pada kondisi yang parah atau lebih lanjut dan memerlukan perawatan, dokter mungkin akan memberi beberapa pilihan perawatan seperti pemberian obat glikopirolat yang berfungsi untuk menghentikan kerja saraf di kelenjar air liur, sehingga produksi air liur bisa berkurang. Namun demikian konsumsi beberapa obat ini bisa menimbulkan beberapa efek samping.
Cara mencegah kondisi adalah dengan memperbaiki penyebabnya, jika karena permasalahan gigi dan mulut sangat disarankan untuk memeriksakan kondisi ke dokter gigi. Jika karena hamil, maka disarankan untuk tidak khawatir karena hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebut bahaya ptyalism terhadap janin.
Beberapa kasus yang disebabkan karena kehamilan, gangguan kecemasan hingga cedera ringat bisa berhenti sendiri tanpa adanya penanganan dari dokter. Namun jika kondisi yang terjadi karena gangguan atau masalah kesehatan yang serius dan tak kunjung sembuh atau hilang segera lakukan
No comments: