Konjungtivitis, atau mata merah, merupakan kondisi yang terjadi di bagian konjungtiva (membran transparan yang menutupi bagian putih bola mata). Penyebab konjungtivitis beragam dan perlu diwaspadai.
Apa Saja Gejala Yang Timbul?
Seseorang yang mengalami konjungtivitis bisa memicu gejala berupa kemerahan, gatal, dan kotoran di bagian mata. Jika Anda mengalami kondisi seperti ini, Anda sebaiknya temui dokter supaya Anda memperoleh pengobatan yang tepat.
Apa Saja Penyebabnya?
Berikut adalah penyebab konjungtivitis:
Alergi
Konjungtivitis bisa disebabkan oleh berbagai alergen seperti serbuk sari. Jika manusia mengalami alergi, tubuh akan melepas respons alergen dengan melepas antibodi bernama imunoglobulin E (IgE). Antibodi tersebut merangsang sel mast di bagian mata dan saluran pernafasan untuk melepas senyawa seperti histamin. Jika histamin dilepaskan, maka akan memicu berbagai reaksi alergi seperti mata merah.
Iritasi
Iritasi karena berbagai faktor seperti zat kimia juga bisa menimbulkan konjungtivitis. Contoh zat yang dapat memicu kondisi tersebut adalah klorin (zat yang Anda temukan di kolam renang).
Infeksi bakteri
Ada berbagai jenis bakteri yang bisa menimbulkan konjungtivitis. Contoh bakteri yang memicu kondisi tersebut adalah Staphylococcus aureus. Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri lebih berisiko pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Tidak hanya itu, bakteri tersebut juga bisa menular dengan mudah.
Infeksi virus
Konjungtivitis juga bisa dipicu oleh virus. Ada berbagai virus yang bisa membuat seseorang mengalami kondisi tersebut, salah satunya adalah virus herpes simplex. Sama seperti bakteri, virus juga dapat menular dengan mudah dan dapat memicu wabah.
Penyebab lain
Ada beberapa penyebab lain yang membuat seseorang mengalami konjungtivitis, salah satunya adalah kontak lensa.
Jika Anda Ingin Bertemu Dengan Dokter
Jika Anda mengalami konjungtivitis, Anda sebaiknya hubungi dokter. Sebelum bertemu dengan dokter, Anda bisa mempersiapkan diri dengan beberapa hal di bawah:
Daftar pertanyaan yang berkaitan dengan konjungtivitis.
Daftar gejala yang Anda alami akibat konjungtivitis.
Daftar riwayat medis yang memicu konjungtivitis.
Ketika Anda bertemu dengan dokter, dokter perlu mengetahui kondisi Anda dengan menanyakan pertanyaan seperti:
Kapan gejala akibat konjungtivitis Anda alami?
Berapa lama kondisi tersebut Anda alami?
Apakah Anda pernah mengalami penyakit tertentu?
Seperti Apakah Diagnosis Konjungtivitis?
Setelah mengetahui kondisi Anda, dokter akan melakukan diagnosis yang melibatkan:
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik perlu dilakukan dokter untuk mengetahui seperti apakah kondisi mata Anda.
Pengambilan sampel
Setelah mengetahui kondisi mata Anda, dokter dapat mengambil sampel air mata konjungtivitis, dan akan diteliti lebih lanjut di laboratorium. Pengambilan sampel bertujuan untuk mengetahui apa yang memicu konjungtivitis.
Bagaimana Cara Mengobati Konjungtivitis?
Ada sejumlah pilihan pengobatan yang dapat dilakukan dokter untuk mengobati konjungtivitis, namun tergantung pada penyebabnya. Pengobatan konjungtivitis adalah sebagai berikut:
Bakteri
Jika bakteri penyebab konjungtivitis, Anda bisa pakai obat antibiotik. Ada dua obat antibiotik untuk mengatasi konjungtivitis, yakni antibiotik tetes (khusus orang dewasa) dan salep antibiotik (khusus anak-anak).
Virus
Jika virus penyebab konjungtivitis, Anda sebaiknya gunakan kompres hangat, atau Anda bisa tidak menggunakan obat apapun karena gejalanya bisa hilang sendiri.
Alergi
Jika alergi penyebab konjungtivitis, Anda bisa gunakan obat antihistamin.
Bagaimana Cara Mencegah Konjungtivitis?
Jika Anda ingin mencegah konjungtivitis, berikut adalah beberapa cara yang sebaiknya Anda lakukan:
Rajin mencuci tangan.
Hindari penggunaan kontak lensa.
Tidak berbagi pakaian dengan teman atau keluarga untuk mencegah penularan.
Jangan menggunakan produk kosmetik yang dapat menyebabkan gangguan pada mata.
Kesimpulan
Penyebab konjungtivitis beragam dan perlu Anda waspadai. Konjungtivitis bisa memicu berbagai gejala, namun bisa diatasi dengan beberapa pengobatan dan pencegahan. Untuk informasi lebih lanjut tentang konjungtivitis, Anda bisa tanyakan persoalan tersebut ke dokter.
No comments: